TELENEWS.ID – Destinasi wisata yang cukup ternama di daerah Bandung yaitu Saung Angklung Udjo beberapa pekan terakhir menjadi bahan perbincangan. Kabar yang beredar bahwa tempat wisata ini sedang dalam masa sulit atau bangkrut mengingat tidak bisa beroperasi di masa pandemi ini.
Lalu Saung Angklung Udjo juga menjadi pusat perhatian setelah adanya data sejumlah item yang dilelang di lelang.go.id.
Tentu saja hal tersebut membuat banyak orang tercengang dan muncul pertanyaan apa yang sedang terjadi di Saung Angklung Udjo ini.
Taufik Hidayat selaku Direktur Saung Angklung Udjo menuturkan melalui konferensi pers virtual apa yang terjadi dengan Saung Angklung Udjo ini.
Dirinya menuturkan bahwa Saung Angklung Udjo sedang dalam situasi yang sama dengan sejumlah destinasi wisata lainnya.
“Saya mengakui bahwa kondisi kami saat ini sangat memprihatinkan. Hampir satu tahun lebih tidak bisa beroperasi dan berkegiatan seperti biasa, bahkan sangat jauh dari kata normal,” ujarnya.
Taufik menuturkan bahwa sebelum pandemi melanda, Saung Angklung Udjo bisa menarik lebih dari 2.000 pengunjung per harinya. Namun kini dalam satu bulan hanya satu atau dua keluarga saja yang berkunjung.
Namun Taufik menjelaskan bahwa dirinya tetap tak patah arang mengingat banyak pihak yang datang untuk membantu.
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung yang juga merupakan bagian dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan pun seolah membantu untuk menjawab rumor yang bertebaran dimana-mana.
Tavianto Noegroho selaku DJKN I mengungkapkan bahwa Saung Angklung Udjo masuk kedalam “Kedai Lelang UMKM” untuk ikut serta dalam program pemulihan ekonomi negeri.
Kedai Lelang ini diadakan untuk membantu para pegiat UMKM agar bisa mendapatkan semangat dan juga solusi apabila terjadi masalah dan juga untuk bisa kembali bangkit di masa pandemi ini.
Saung Angklung Udjo memang menjual alat-alat musik miliknya untuk masuk kedalam produk-produk yang dijual oleh KPKNL Bandung lewat website lelang.go.id. Lelang tersebut telah dilakukan pada hari Selasa (29-06-2021).
Palomes, perwakilan dari KPKNL Bandung, menuturkan bahwa jumlah peserta lelang belum bisa dilihat saat ini mengingat uang jaminan yang disetorkan dilakukan satu hari sebelum lelang dimulai.
Close Bidding adalah sistem yang diterapkan. Peserta lelang bisa melakukan penawaran lelang setelah pelelang menyetujui status kepesertaan. Kemudian para peserta tidak mengetahui masing-masing penawaran dari peserta lainnya. (Neidi)