TELENEWS.ID – Hailey Bieber istri dari penyanyi Justin Bieber dikabarkan dilarikan ke rumah sakit. Yang mengejutkan, Hailey di diagnosa menderita stroke di usianya yang masih 25 tahun. Padahal selama ini, stroke identik dengan mereka yang telah lanjut usia.
Melalui unggahan di akun media sosial miliknya, Hailey membenarkan bahwa ia sempat dilarikan ke rumah sakit lantaran menunjukkan gejala terserang stroke. Beruntung wanita muda ini segera mendapatkan penanganan medis, sehingga gejala stroke yang dialaminya tidak terlalu parah.
“Pada Kamis pagi, aku sarapan dengan suamiku sebelum aku mulai merasakan gejala seperti stroke. Aku langsung dibawa ke rumah sakit,” tulis Hailey Bieber.
“Mereka menemukan gumpalan darah kecil di otakku, yang membuatku kekurangan oksigen. Tapi tubuhku berhasil melewatinya dan aku pulih sepenuhnya dalam waktu beberapa jam,” lanjutnya.
Bagi kebanyakan orang muda, kemungkinan terkena stroke seperti Hailey Bieber agaknya terasa tidak mungkin. Akan tetapi faktanya, tidak ada yang namanya terlalu muda untuk terkena stroke. Memang benar bahwa risiko stroke meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi stroke pada orang muda bahkan bayi, anak-anak, dan remaja; memang bisa terjadi.
Faktanya antara 10 dan 15 % stroke terjadi pada orang berusia 18 hingga 50 tahun, begitu menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Februari 2020 di jurnal Stroke. Secara umum, sebagian besar ahli menganggap usia stroke muda adalah di bawah 45 tahun.
Hailey sendiri di diagnosa menderita iskemik stroke atau kondisi dimana suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, mencegah jaringan otak mendapatkan oksigen dan nutrisi. Jika ini terjadi, maka sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit.
Para ahli mengatakan pembekuan darah jarang terjadi pada orang muda dan sehat, meskipun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko. Beberapa diantaranya termasuk merokok, menggunakan pil kontrasepsi kombinasi atau memiliki kondisi peradangan seperti penyakit Crohn.
Meski begitu rupanya stroke yang terjadi pada orang muda, memiliki perbedaan dengan apa yang terjadi pada mereka yang telah lanjut usia. “Ada masalah tertentu terkait jantung, yang tampaknya menjadi penyebab stroke pada orang muda yang justru semakin berkurang seiring bertambahnya usia,” kata Andrew Russman, DO, seorang ahli saraf dan direktur medis dari Comprehensive Stroke Center di Ohio.
Pada orang muda, ada lubang kecil di jantung yang bernama patent foramen ovale (PFO), yang juga dapat memicu pembekuan darah. Lubang tersebut memungkinkan aliran darah bocor secara langsung dari sisi kanan jantung di mana darah tidak cukup oksiden, ke sisi kiri jantung tempat dimana darah mendapat cukup pasokan oksigen.
“Anatomi abnormal ini memungkinkan terjadinya gumpalan kecil darah melewati dari bilik jantung kanan ke kiri, dan kemudian langsung ke otak,” kata Profesor Pankaj Sharma, konsultan ahli saraf di Imperial College London menjelaskan.
Sharma mengatakan stroke pada orang muda sering disebabkan oleh PFO. “Seiring bertambahnya usia, faktor risiko lain mulai memainkan faktor risiko stroke yang lebih besar, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, dan kolesterol” ujarnya lagi.
Memang jika mengalami PFO, maka risiko stroke pada usia muda akan semakin tinggi. Akan tetapi beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa banyak faktor risiko yang membuat seseorang rentan terhadap stroke di kemudian hari. Kondisi itu seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas yang membuat risiko stroke di usia muda menjadi lebih umum.
Menurut Dr Russman, menjalani gaya hidup sehat seperti mengurangi asupan gula dan garam, berhenti merokok dan aktif bergerak; menjadi beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko stroke di usia muda. (Yuyun Amalia)