Home Gaya hidup Kesehatan Ini Alasannya, Mengapa Terlalu Sering Melakukan Hubungan Intim Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan

Ini Alasannya, Mengapa Terlalu Sering Melakukan Hubungan Intim Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID-Seks memang menjadi kebutuhan alami manusia, dan menjadi bonding atau sesuatu yang mengikat pasangan yang telah resmi menjadi suami istri. Hubungan intim suami istri memang bisa membuat rumah tangga semakin berwarna, dan tentu saja menjadikan hubungan suami istri semakin mesra pula.

Setiap pasangan punya preferensi atau kesukaan beberapa kali dalam seminggu mereka melakukan hubungan intim ini. Tentu saja hal tersebut merupakan kesepakatan bersama, yang membuat nyaman kedua belah pihak. Tidak ada unsur paksaan dan tentu saja dijalani dengan suka rela selayaknya pasangan yang telah menikah.

Seberapa sering pasangan melakukan hubungan intim suami istri memang tak ada aturan yang pasti. Asalkan keduanya sehat dan sama-sama bersedia, maka hubungan seksual bisa dilakukan kapan saja dan sesering yang mereka inginkan. Namun tentu saja sesuatu yang berlebihan itu tidak baik adanya, termasuk diantaranya berlebihan melakukan hubungan suami istri.

Sebuah penilitian yang dilakukan sjeumlah dokter di Amerika pada tahun 2011 lalu menemuykan bahwa aktivitas fisik yang terlalu intense seperti jogging dan melakukan hubungan seksual, secara signifikan meningkatkan resiko mengalami serangan jantung. Resiko ini semakin besar jika orang tersebut memang dalam kesehariannya tidak pernah melakukan olahraga.

Jessica Paulus seorang peneliti dari Tufts University di Massachusetts mengatakan bahwa resiko seseorang terkena serangan jantung meningkat, sesaat dan sesudah melakukan hubungan intim. “Resiko ini memang hanya terjadi dalam waktu yang singkat, sekitar 1 hingga 2 jam saat atau setelah melakukan aktivitas fisik atau aktivitas seksual” ungkapnya.

Hal ini membuat mereka yang terlalu sering melakukan hubungan intim memiliki resiko yang lebih besar daripada mereka yang melakukannya secara moderat. Ditambah jika ia tak pernah melakukan olahraga, maka aktivitas seksual yang terlalu sering dan dikategorikan sebagai aktivitas fisik yang berat bisa meningkatkan resiko serangan jantung lebih besar lagi.

Dr. Michael Olamoyegun seorang Spesialis Penyakit Endokrin & Metabolik memperingatkan bahwa meskipun hubungan intim bisa menyehatkan jantung lantaran memperlancar peredaran darah, namun mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung sangat tidak disarankan untuk terlalu sering melakukan aktivitas ini.

β€œHal yang sama bagi orang yang mengalami serangan jantung atau stroke, dan alasan mengapa tidak dianjurkan bagi mereka adalah bahwa seks menghabiskan energi” Dr. Olamoyegun memberikan penjelasannya. “Satu sesi hubungan intim setara dengan berlari selama beberapa menit. Jadi, jika seseorang yang jantungnya di ambang mulai berhubungan intim kelewat sering, itu bisa mempengaruhi kesehatannya” tambahnya lagi.

Lalu berapa kali hubungan seksual itu dianggap terlalu sering? Dr. Olamoyegun mengatakan sejatinya tidak ada batasan seberapa sering pasangan boleh melakukan hubungan intim. Namun tentu saja, semua itu kembali pada tingkat usia dan juga resiko kesehatan yang dimiliki keduanya.

Sementara itu terapis seks Dr. Ian Kerner mengatakan hubungan intim yang sehat itu sebaiknya dilakukan sebanyak satu atau dua kali seminggu. Meski begitu menurutnya pasangan yang sehat dan tidak terpaksa untuk melakukannya, bisa mengatur dan menentukan sendiri seberapa sering mereka melakukan hubungan intim selama seminggu.

Dr. Kerener mengatakan bawha komunikasi menjadi hal penting untuk menentukan seberapa sering pasangan bisa melakukan hubungan intim. “Jika Anda pernah merasa kewalahan, baik secara fisik maupun emosional, dengan posisi atau jumlah hubungan intim yang Anda lakukan, beri tahu pasangan Anda bahwa Anda perlu istirahat” kata Dr. Kerener.

Ia juga mengigatkan bahwa hubungan intim bisa sangat berbahaya jika dilakukan dengan paksaan dan kondisi pasangan yang kurang sehat baik fisik maupun psikisnya. “Seks bisa berbahaya jika ada tekanan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang membuat salah satu pihak tidak nyaman” sambung Dr. Kerner lagi. (Yuyun)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Startup Indonesia Lakukan PHK Besar, Ada Apa?

TELENEWS.ID – Beberapa hari lalu, perusahaan startup Indonesia seperti LinkAja, Zenius, SiCepat, dan JD.ID melakukan pemutusan hubungan kerja kepada sejumlah karyawannya. Hal...

Elon Musk Batal Bangun Pabrik Tesla di India, Peluang Indonesia Semakin Besar

TELENEWS.ID – Dikutip dari India Times dan ABP Live, Elon Musk memutuskan untuk tidak berinvestasi di India dalam membangun pabrik mobil Tesla...

Ibukota Akan Pindah, Bagaimana Pertahanan Udaranya?

TELENEWS.ID - Pemindahan Ibukota negara ke Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur harus dibarengi dengan pertahanan udara yang maksimal. Karena, posisi Ibukota tersebut...

Pemprov DKI Mengandalkan SPAM untuk Mengatasi Akses Air Bersih

TELENEWS.ID - Untuk mengatasi masalah banjir dan juga menanggulangi masalah air bersih di DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan kucuran dana dari...