TELENEWS.ID – Penanganan dilakukan oleh PT KCIC untuk mengantisipasi longsoran yang terjadi di jalan yang digunakan untuk jalur pengalihan jalan nasional yang ada di kawasan Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Hal ini tentu saja membuat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sedikit terhambat. Longsornya tanah memang sudah terjadi mulai Senin pagi tanggal 31 Mei 2021.
KCIC melakukan klarifikasi tentang kabar terowongan runtuh yang mengakibatkan putusnya Jalan Raya Padalarang-Purwakarta. Mereka menegaskan bahwa bagian yang rubuh merupakan jalur pengalihan untuk jalan yang memang tidak digunakan untuk lalu lalang.
Bambang Nurhadi Widihartono selaku Ketua Tim Pelaksana Gugus Tugas Khusus Pengendalian Perizinan dan Pengawasan Kegiatan terhadap Pemanfaatan Bagian-Bagian Jalan Tol telah meninjau kondisi dan situasi ini. Bambang pun tak sendirian karena didampingi oleh Komisi Keselamatan Konstruksi dan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan yang dilakukan pada hari Rabu, 02-06-2021.
Bambang mengungkapkan bahwa perbaikan telah dilakukan dan sedang dalam tahap pengecoran dan pengisian. Penguatan struktur tanah pun sudah dilakukan untuk kembali mengantisipasi terjadinya longsor susulan.
“Dalam tahap perbaikan ini, lalu lintas memang ditutup satu lajur hingga pengerjaan penguatan struktur tanah selesai dilakukan. Setelah proses tersebut rampung, maka lalu lintas akan kembali berfungsi dua jalur seperti keadaan semula,” ujar Bambang.
Sebagai informasi, proses pengerjaan konstruksi terowongan Tunnel 8 KCJB tidak terganggu dengan adanya penurunan tanah atau longsor.
Di lain pihak, semua tim yang bertanggungjawab di lokasi juga telah melakukan perapihan drainase yang tepat karena kawasan tersebut terletak di tikungan jalan dengan tingkat kemiringan yang cukup dalam dan juga jalan menurun yang bertujuan untuk mengalihkan aliran air yang menuju badan terowongan.
Bambang pun menuturkan bahwa pihaknya terus melakukan mitigasi dan antisipasi untuk dapat memuluskan dan melancarkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini.
Tidak sampai disitu, pihaknya pun terus melakukan komunikasi, koordinasi dan kerja sama dan juga melibatkan para ahli sehingga halangan dan rintangan yang mungkin terjadi bisa diminimalisasi serta pembangunan bisa berjalan dengan lancar. (Neidi)
