TELENEWS.ID – Kabar menggembirakan hadir dari Ibu guru Susan yang tinggal di Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi yang saat ini kondisinya berangsur membaik setelah diduga mengalami kelumpuhan usai menerima vaksin COVID-19.
Susan pun tak lupa mengucapkan rasa syukur atas kondisinya yang sudah lebih baik dan ia berharap agar kesehatannya kembali seperti semula.
Kondisi Susan pun kini sudah bisa berbicara. Dan yang lebih menggembirakan lagi, Susan kini sudah bisa berdiri dan penglihatannya sudah kembali normal.
Dirinya menuturkan bahwa dokter belum mengizinkan Susan untuk mengkonsumsi asupan asam dan pedas serta masakan yang mengandung penyedap rasa. Selain itu juga Susan dilarang untuk mengkonsumsi masakan instan seperti mie instan.
Susan kini pun mengkonsumsi sayur-sayuran, daging dan buah-buahan. Dokter pun terus memberikan semangat kepada Susan apalagi berbicara mengenai syaraf. Dokter pun mengatakan jika Susan tidak semangat, maka obat-obatan pun tidak akan manjur untuk kesembuhan dirinya.
Susan pun terdorong untuk ingin sembuh seperti sedia kala dengan mengikuti anjuran-anjuran dan juga nasihat-nasihat yang diberikan oleh dokter.
Susan pun kini telah melakukan 10 kali terapi. Susan pun mengungkapkan untuk ingin sekali bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Sejak saat mengalami kelumpuhan, Susan memang sangat ingin berjumpa dengan Pak Jokowi setelah sembuh nanti.
Hindra Irawan Satari selaku Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) mengungkapkan guru Susan telah diinvestigasi yang menunjukkan bahwa warga Sukabumi tersebut menderita lumpuh bukan disebabkan oleh vaksin COVID-19, namun karena menderita Guillain Barre Syndrome (GBS).
Hindra menegaskan bahwa jika ada keluhan yang terjadi setelah vaksinasi atau imunisasi, warga bisa langsung menghubungi nomor telepon yang tertera di halaman belakang surat vaksinasi yang diterima sebelum meninggalkan tempat suntik vaksin.
Laporan tersebut akan langsung dicatat dan diinformasikan ke Komnas/Komda agar langsung dilakukan tindaklanjut.
Hindra pun menambahkan apabila warga melakukan laporan di media sosial, maka masalah tidak akan pernah terpecahkan malah akan melebarkan masalah saja. Dirinya menuturkan hingga saat ini, vaksin COVID-19 terbukti cukup aman tanpa ada masalah. Meskipun masih memungkinkan untuk terpapar virus corona, namun akan lebih aman divaksin daripada tidak. Namun jika masih terpapar, hanya perlu isolasi mandiri saja tidak perlu perawatan di rumah sakit. (Neidi)