TELENEWS.ID – Tak ada satupun pasangan di dunia ini yang menginginkan perceraian setelah menikah. Namun faktanya banyak pasangan yang saat pacaran terlihat romantis dan baik-baik saja, ternyata usia pernikahan mereka hanya seumur jagung saja.
Tak bisa dipungkiri bahwa pernikahan adalah kerja keras. Tapi ternyata ada banyak hal mengejutkan yang bisa membuatnya semakin sulit. Pakar hubungan menyebut sebagai “faktor risiko perceraian”.
Artinya seperti faktor risiko penyakit jantung atau kanker, faktor-faktor dan kebiasaan ini tidak menyebabkan perceraian, dan bukan berarti akan menjamin bahwa pernikahan menuju masalah. Namun hati-hati, faktor-faktor ini akan meningkatkan peluang pasangan untuk bercerai setelah menikah.
Lalu faktor apa saja yang membuat pasangan akan berpeluang besar untuk bercerai setelah menikah?
- Kamu memiliki orangtua yang bercerai
Sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak yang orangtuanya bercerai, berpeluang besar untuk mengalami perceraian juga ketika mereka menikah kelak. “Banyak bukti ilmiah hingga saat ini menunjukkan bahwa melihat orang tua mengalami perceraian, berkontribusi pada kecenderungan seseorang untuk mengalami perceraian itu sendiri,” kata Jessica Salvatore, PhD, asisten profesor psikologi di Virginia Commonwealth University. Hubungan genetik kemungkinan karena sifat kepribadian yang diwariskan seperti neurotisisme dan impulsif, yang pada gilirannya terkait dengan kemungkinan perceraian yang lebih tinggi begitu kata doktor Salvatore. - Kamu menikah di usia yang terlalu muda
Pasangan yang menikah pada usia 20 tahun 50 persen lebih mungkin untuk bercerai daripada pasangan yang menikah di usia 25 tahun, dengan usia 28 tahun menjadi “titik terbaik” untuk menikah, begitu temuan sebuah studi tahun 2016 oleh Psychology Today. “Ada banyak penelitian internasional yang mendukung pemahaman bahwa menikah muda berkorelasi dengan persentase perceraian yang lebih tinggi,” kata Shawntres Parks, PhD, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi. - Kamu orang yang good looking
Faktor ini mungkin membantu menjelaskan beberapa perpisahan selebriti yang mengejutkan: Pasangan yang good looking lebih sulit untuk tetap bersama. Sebuah makalah ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal Personal Relationships menemukan bahwa daya tarik fisik memang terkait dengan kemungkinan perceraian yang lebih tinggi. Para peneliti menentukan bahwa orang biasa dan selebritis lebih mungkin untuk berpisah, jika mereka dikategorikan sebagai orang-orang good looking. Mereka juga lebih rentan terhadap godaan perselingkuhan, daripada orang-orang yang dikategorikan berwajah biasa saja. - Kamu langsung hamil setelah menikah
Banyak yang menyarankan untuk segera memiliki anak setelah menikah. Namun menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), wanita yang menunggu untuk memiliki bayi setidaknya delapan bulan setelah pernikahan mereka, lebih mungkin untuk mempertahankan pernikahan daripada mereka yang memiliki bayi tak berapa lama setelah pernikahan mereka. - Kamu memiliki pendidikan rendah
Memiliki setidaknya gelar sarjana telah dikaitkan dengan pernikahan yang lebih lama dan lebih kuat. Sebuah laporan statistik tahun 2012 dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS menunjukkan bahwa wanita dan pria yang menyelesaikan kuliah, memiliki peluang masing-masing 78% dan 65% untuk mempertahankan pernikahan hingga 20 tahun lamanya. Perempuan dan laki-laki dengan ijazah sekolah menengah hanya memiliki peluang 41% dan 47%, sedangkan perempuan dan laki-laki yang drop out kuliah memiliki peluang 49% dan 54% untuk mempertahankan pernikahan hingga 20 tahun lamanya. - Kamu seorang alkoholik
Dalam studi yang dilakukan oleh University of Buffalo tahun 2014, para peneliti menemukan bahwa di antara pasangan di mana satu orang adalah peminum berat dan yang lainnya tidak, 45 hingga 55% bercerai sebelum usia pernikahan mereka mencapai 10 tahun. Tingkat perceraian secara signifikan lebih tinggi di antara orang-orang dengan gangguan penggunaan alkohol. Ini karena penggunaan alkohol dapat berdampak negatif pada dorongan seksual. Pasangan yang jarang melakukan hubungan intim akibat salah satunya sudah terlalu mabuk, disebut peneliti jadi kurang bahagia dan lebih mungkin untuk mempertimbangkan perceraian. (Yuyun Amalia)