TELENEWS.ID – Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akan berakhir pada bulan Oktober 2022 mendatang. Pemerintah menyiapkan pejabat sementara untuk mengisi kekosongan kekuasaan sampai diadakannya Pilkada DKI Jakarta. Beberapa kandidat dari kalangan politikus mencuat untuk mengisi masa transisi kepemimpinan DKI Jakarta nantinya.
“Kalau melihat dari tiga nama yang diusulkan, semuanya bagus. Pak Heru Budi bagus, pernah jadi eksekutif Ibu Kota, tentu paham dengan psikologis Jakarta. Pak Marullah bagus, sekda kita saat ini. Begitupun dengan Pak Juri Ardiantoro, bagus, banyak pengalaman dalam memimpin,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani dalam keterangannya, Jumat (13/5/2022). Kewenangan penunjukan Pj Gubernur DKI ini berada di tangan Presiden dan Kementerian Dalam Negeri.
Marullah Matali
Salah satu dari 3 orang kandidat yang akan mengisi Pj Gubernur DKI Jakarta adalah Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Marullah Matali. Marullah menjabat sebagai Sekda DKI Jakarta yang menggantikan Saefullah yang wafat akibat terpapar Covid-19 pada bulan September 2020 yang lalu.
Marullah merupakan Putra Betawi yang sejak tahun 1996 sudah mendedikasikan dirinya di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Marullah menempuh pendidikan S1 Agama Islam di Universitas basra, Arab Saudi, dan melanjutkan studi S2-nya di IAIN Jakarta dengan mengambil Hukum Islam.
Di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Marullah pernah menjabat sebagai staf Biro Bina Mental Spiritual Provinsi DKI Jakarta, kemudian Kepala Seksi Bina Lembaga Mental Dinas Bintal dan Kesos DKI Jakarta, dan juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Selatan. Marullah mendapatkan nilai tertinggi dalam tes untuk menduduki jabatan sebagai Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta dengan mengalahkan 17 kandidat lainnya pada tahun 2020 lalu.
Juri Ardiantoro
Juri Ardiantoro adalah mantan Ketua KPU yang menggantikan Husni Kamil Malik yang wafat pada tahun 2016 yang lalu. Juri meneruskan tongkat kepemimpinan di KPU sampai masa baktinya habis pada tahun 2017. Juri Ardiantoro menghabiskan masa pendidikan dasar hingga pendidikan SMA di Brebes, Jawa Tengah.
Dirinya tercatat sebagai alumni dari Universitas Negeri Jakarta dengan mengambil Fakultas Pendidikan Sejarah, kemudian melanjutkan S2 Sosiologi di Universitas Indonesia dan S3 di Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia. Juri dikenal sebagai salah satu aktivis yang ikut di beberapa organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Sejarah UNJ dan juga organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia.
Karirnya mulai terbuka ketika dirinya aktif di Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), dan terpilih menjadi anggota KPU Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2003 hingga tahun 2008. Selain aktif di berbagai organisasi, Juri juga menjadi dosen FISIP Universitas Bung Karno, dan juga dosen Sosiologi Pariwisata di Universitas Negeri Jakarta.
Heru Budi Hartono
Kandidat Pj Gubernur DKI Jakarta berikutnya adalah Heru Budi Hartono yang saat ini menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden Republik Indonesia. Sebelumnya, Heru menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah di masa kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pada tahun 2015-2017. Budi juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada tahun 2014 sebelum menjadi Kepala Badan Pengelola Aset Keuangan Daerah DKI Jakarta.
Karirnya di pemerintahan lebih banyak dihabiskan di wilayah Jakarta Utara yang dimulai dengan jabatannya sebagai Staf Khusus Walikota Jakarta Utara pada tahun 1993. PDIP Mengusulkan Heru Budi sebagai pengganti Anies karena dinilai sebagai salah satu sosok yang paling banyak tahu tentang Jakarta.
Berita mengenai pencalonan Heru sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta sebenarnya sudah mencuat sejak awal tahun 2022 yang lalu. Namun, saat itu dirinya masih enggan berkomentar dengan mengatakan bahwa masih banyak calon yang lebih pantas dan biasanya, menurut Heru Pj Gubernur DKI Jakarta dipilih dari Pejabat Kementerian Dalam Negeri. (Latief)
