TELENEWS.ID – Gala Sky Ardiansyah, putra almarhumah Vanessa Angel dan almarhum Bibi Ardiansyah masih menjadi sorotan pasca meninggalnya kedua orangtua bocah malang ini. Berbagai simpati terus berdatangan pada bocah lucu berusia 2 tahunan ini.
Gala sendiri kini berada dibawah pengawasan keluarga Vanessa dan Bibi. Fuji adik ipar Vanessa Angel sendiri beberapa saat terakhir ini kerap membagikan mengenai kondisi Gala di media sosial miliknya. Namun aksi Fuji ini ternyata ditanggapi lain oleh sejumlah orang.
Salah satunya tak sedikit yang menuding Fuji melakukan eksploitasi pada putra mendiang Vanessa Angel ini. Mendapat tudingan ini, Fuji buru-buru melakukan klarifikasi di akun media sosial miliknya.
“Persoalan aku dan Fadly posting foto Gala, demi Tuhan aku tak ada niat untuk ‘eksploitasi’ Gala atau pun untuk ke’Tenar’an”, tulis Fuji. “Sejujurnya aku sangat sedih tak habis pikir dengan oknum2 di luar sana yang menggiring opini buruk dan bahkan menyerang keluargaku” lanjutnya lagi.
Memposting foto dan video seorang anak di media sosial sendiri masih menimbulkan pro dan kontra hingga saat ini. Sebagian orang beranggapan hal itu tak jadi masalah karena mengabadikan momen buah hati, namun sebagian lagi menyebut hal ini sebagai bagian dari eksploitasi anak.
Karena itulah ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum mengunggah postingan apapun mengenai anak-anak di media sosial.
- Hati-hati mengunggah informasi pribadi anak-anak
Banyak orangtua yang memposting foto dan video mengenai tanggal kelahiran buah hati mereka. Maksunya tentu ingin membagikan kebahagian pada teman-teman mereka melalui media sosial. Namun perlu diingat bahwa tanggal lahir merupakan sebuah informasi pribadi yang sangat sensitif. Bahkan seseorang bisa dengan mudah melakukan pencurian data dengan menggunakan foto, video dan tanggal lahir buah hati. Menurut pakar keamanan internet nasional, Katie Greer, jika data anak-anak dapat dicari di media sosial, siapa pun dapat mengetahui apa pun tentang mereka. “Untuk memaksimalkan keamanan online anak batasi informasi yang orangtua bagikan tentang mereka,” katanya. - Pikir dua kali sebelum memposting foto anak yang memalukan
Tingkah anak-anak memang lucu dan menggemaskan sehingga sayang jika tak diabadaikan. Namun sebaiknya pikir dua kali untuk memposting foto atau video mereka yang “memalukan”, meski menurut orangtua hal itu lucu dan menggemaskan. Ini karena jejak digital sangat sulit untuk dihapus, sehingga bayangkan perasaan anak-anak ketika di masa depan mereka melihat postingan yang memalukan mengenai mereka. Selain itu foto atau video seperti ini bisa digunakan oleh orang lain untuk membully anak-anak di masa depan. - Orangtua adalah contoh untuk anaknya
Orangtua adalah contoh untuk anak-anak mereka. Apa yang akan dipikirkan oleh anak jika kita kerap menasehati mengenai bahayanya media sosial, namun tak henti mengunggah foto dan video mereka? “Adalah tugas orangtua untuk mengajarkan literasi dan keamanan online,” kata pakar parenting dan penulis “Peaceful Parent, Happy Kids”, Dr. Laura Markham. “Ketika anak-anak tumbuh dan secara rutin melihat foto diri mereka sendiri secara online, mereka pikir itu sesuatu normal. Ini secara tidak sengaja mengajari bahwa mereka tidak memiliki privasi dan tidak memiliki kendali atas gambar online mereka sendiri” lanjutnya. - Jangan pernah memposting foto anak tanpa busana
Jangan pernah sekali-kali memposting foto atau video anak-anak tanpa busana, atau terlihat pakaian dalam mereka. Ini penting sebab foto dan video seperti ini bisa dimanfaatkan oleh predator seksual online. Katie Greer menegaskan bahwa keselamatan dan privasi anak secara online adalah prioritas, sehingga orangtua menghindari mengunggah foto atau video seperti ini di media sosial. - Waspada saat memposting mengenai lokasi dan rutinitas
Orangtua juga perlu waspada saat memposting mengenai lokasi keberadaan buah hati, dan rutinitas yang mereka jalani. Ini karena orang jahat bisa memanfaatkan ini untuk memantau anak-anak. Hindari memposting lokasi geo tagging untuk tempat tinggal, sekolah, TPA, taman bermain; serta rutinitas anak-anak terutama saat mereka sedang tak ada di rumah. (Yuyun Amalia)