TELENEWS.id, JAKARTA – Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra akhirnya meminta maaf telah menerbitkan surat berkop Sekretariat Kabinet yang ditunjukkan ke para camat di Indonesia untuk mendukung program relawan desa lawan Covid-19.
Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Jaring Aktivis Pro Demokrasi, Iwan Sumule mengatakan, tindakan Andi Taufan tersebut telah membuka tabir sepak terjang para staf milenial yang resmi diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) November 2019 lalu.
“Kasian nasib milenial semua jadi kena, pada ketahuan dan terkuat main proyeknya, ” kata Iwan Sumule seperti dikutip dari RMOL. CO, Rabu (14/4/2020).
Dia menilai hal itu sama saja membuang-buang uang negara ratusan juta per bulan untuk gaji milenial yang baru -baru ini terkuat. “Merusak tatanan birokrasi kenegaraan, main proyek juga, ” jelasnya.
Menurut dia, kejadian serupa ini bukan hanya sekali pertama terjadi, tetapi penggunaan kop surat berlogo garuda juga pernah dilakukan oleh Staf Khusus lain.
“Pernah dilakukan juga, Jubir Fadjroel Rachman. Tidak paham penggunaan dan administrasi negara, ” ucapnya.
Selain itu, ditengah carut marut masalah, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengangkat Yustinus Prastowo sebagai Staf Khusus bidang Komunikasi Strategis.
“Aneh saja Menkeu suruh hemat anggaran , tapi malah angkat stafsus baru, ini tanda pemborosan, sepertinya Sri Mulyani sudah tidak mampu kerja, maka butuh stafsus, ” ungkapnya. (RMOL)