TELENEWS.ID – Kelangkaan minyak goreng yang terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air membuat resah banyak orang. Selain langka kalaupun ada minyak akan di banderol dengan harga yang sangat mahal. Hal ini membuat banyak orang kemudian beralih ke alternatif pengganti minyak goreng untuk memasak.
Salah satu alternatif yang digunakan warga untuk pengganti minyak goreng adalah margarin. Bahan makanan yang biasa digunakan sebagai campuran kue untuk baking ini, mendadak populer dan diserbu oleh ibu-ibu yang menjadikannya alternatif untuk memasak.
“Karena minyak goreng langka, ya terpaksa saya pakai margarin untuk menggoreng makanan tempe dan lainnya. Sudah lima hari ini saya pakai mentega,” ucap Ningsih warga Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan saat diwawancarai awak media. “Saat ini warga kesulitan mau cari dan beli kemana minyak goreng, sebab dimana-mana langka alias menghilang,” lanjutnya lagi.
Margarin adalah zat buatan yang mirip dengan butter atau mentega. Bahan makanan yang satu ini biasanya digunakan dalam memasak, memanggang, dan menambah cita rasa gurih dalam masakan. Margarin banyak digunakan sebagai pengganti mentega, karena harganya yang relatif lebih murah.
Margarin adalah pengganti mentega yang diformulasikan dari minyak nabati dan air. Sepanjang sejarahnya, margarin telah dipasarkan sebagai alternatif yang lebih sehat karena kandungan lemak jenuhnya. Ada berbagai merk margarin di pasaran termasuk versi yang lebih sehat seperti rendah lemak, bebas garam, dan bebas laktosa yang dibuat dari berbagai minyak nabati.
Lalu apa saja kelebihan dan kekurangan penggunaan margarin untuk memasak dan sebagai alternatif saat minyak goreng mahal dan langka seperti sekarang ini?
Kelebihan margarin:
• Margarin lebih rendah lemak jenuh daripada mentega karena terbuat dari minyak nabati, bukan produk hewani
• Menurut sejumlah penelitian, margarin memiliki sifat antioksidan itulah sebabnya margarin bisa membantu melawan penuaan dan membantu dalam pencegahan penyakit degeneratif seperti Parkinson.
• Margarin menjaga kesehatan tulang dan merupakan sumber antioksidan yang hebat. Margarin juga mencegah penyakit mata berkat vitamin A di dalamnya.
• Margarin biasanya mengungguli mentega dalam hal kesehatan jantung. Margarin terbuat dari minyak nabati, sehingga mengandung lemak “baik” tak jenuh atau lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal. Jenis lemak ini membantu mengurangi low-density lipoprotein (LDL), atau kolesterol “jahat”, bila diganti dengan lemak jenuh.
Namun penggunaan margarin untuk konsumsi sehari-hari juga masih mengundang pro dan kontra. Adapun kekurangan margarin seperti:
• Menurut Ahli nutrisi yang juga merupakan pakar diet dan gizi klinik di Bandung, Johanes Chandrawinata, proses pemadatan margarin membuatnya tak layak jika dikonsumsi terlalu sering. “Padahal sebelum diproses saja minyak sawit (bahan pembuat margarin) ini sudah mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi,” kata Johanes.
• Margarin terutama yang asin, juga tinggi akan kandungan natrium yang kurang baik untuk kesehatan. “Kelebihan natrium bisa meningkatkan tekanan darah dan berpotensi menurunkan fungsi jantung dan ginjal. Memang bisa dipakai untuk menggoreng, tapi ya itu konsekuensi kesehatannya banyak,” jelas Johanes lagi.
• Seperti mentega, margarin tinggi kalori dan harus digunakan dalam jumlah kecil.
Sebenarnya boleh saja memasak menggunakan margarin, namun sebaiknya jangan terlalu sering karena bisa berakibat kurang baik bagi kesehatan. Alternatif lainnya kamu juga bisa menggunakan margarin tawar yang lebih rendah garam dan tentunya lebih baik untuk kesehatan. (Yuyun Amalia)
