TELENEWS.ID – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berencana mengunjungi beberapa negara di Eropa menjelang akhir masa jabatannya. Setidaknya, ada 3 negara yang akan dikunjungi oleh Anies yakni Perancis, Inggris, dan juga Jerman. Kunjungannya tersebut akan membahas mengenai kerja sama untuk pembangunan MRT di Jakarta. Tidak hanya MRT, namun juga untuk membahas transportasi lainnya.
Anies akan mengunjungi Berlin, London, dan juga Paris yang akan dijadwalkan berlangsung selama 8 hari. Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria mengatakan, bahwa Anies juga akan memenuhi undangan dari komunitas di Eropa tersebut yang bergerak di bidang transportasi. Agenda lainnya yang akan dijalankan Anies adalah kerja sama mengenai sister city dan juga smart city.
Jakarta saat ini memang sudah menjalin kerja sama sister city dengan beberapa kota di dunia seperti Seoul, Jeddah, Rotterdam, Islamabad, Tokyo, Los Angeles, dan juga kota Beijing. Kunjungannya kali ini merupakan kelanjutan dari pertemuannya dengan Anne-Marie Traveleyan yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan Internasional Inggris pada bulan Februari 2022 yang lalu.
Mendapatkan Kritik
Kepergian Anies ke Eropa tersebut mendapatkan kritikan dari beberapa kalangan, salah satunya dari fraksi PDIP. Gembong Warsono menyebut bahwa Anies ke Eropa di akhir masa jabatannya hanya untuk berjalan-jalan saja karena sudah tidak ada lagi agenda yang akan dibahas.
“Mengakhiri masa jabatannya jalan-jalan kan nggak papa to? Iya, kan. Kan kita nggak tahu agendanya, artinya ke Eropa itu agenda pembahasan masalah apa kan kita nggak tahu. Maka kesimpulan saya, di akhir masa jabatan ya jalan-jalan aja gitu, untuk refreshing,” ucap Gembong saat dihubungi oleh awak media, Rabu (11/5/2022).
Jika memang Anies memiliki agenda untuk membahas MRT di Jakarta, persoalan apa lagi yang akan dibahas, mengingat saat ini MRT sudah berjalan dan juga sudah bisa dinikmati oleh masyarakat dengan harga dan juga keamanan yang sudah terjamin.
Banyak Pekerjaan yang Belum Tuntas
Akhir masa jabatan dari kepala daerah adalah masa-masa krusial di mana banyak pekerjaan yang seharusnya sudah diselesaikan pada tahun akhir masa jabatan. Namun, kepergian Anies kali ini seolah tidak mengindahkan kritikan dari berbagai kalangan yang meminta agar pekerjaan di rumahnya diselesaikan terlebih dahulu sebelum bepergian ke luar negeri.
Tercatat ada beberapa masalah yang saat ini masih belum menemui kejelasan, seperti rumah DP 0 yang belum memenuhi target, kemudian Program penanganan banjir yang baru mulai dikerjakan jika hujan turun, dan juga normalisasi sungai yang belum jelas programnya.
Anies sendiri pernah menyebut bahwa ada 10 pekerjaan rumah pemprov DKI Jakarta yang harus dilakukan untuk menjadi kota global. Di antaranya adalah pengurangan ketimpangan sosial, peningkatan kemudahan layanan masyarakat, pemerataan pendidikan, pertumbuhan ekonomi, peningkatan adaptasi kerja, pemulihan ekonomi, dan juga pembangunan infrastruktur yang berkualitas.
Pekerjaan inilah yang seharusnya diselesaikan terlebih dahulu oleh Anies sebelum mengakhiri masa jabatan pada bulan Oktober tahun 2022 ini. Namun, Anies sejak awal tahun 2022 ini lebih banyak melakukan kegiatan yang ada di luar DKI Jakarta seperti misalnya bersafari politik, dan juga kunjungan ke luar negeri yang sebenarnya belum ada urgensinya untuk saat ini.
Masyarakat masih menagih janji Anies untuk menyelesaikan janji politiknya yang pernah diutarakan pada tahun 2017 yang lalu mengenai penanganan masalah banjir dan juga Rumah DP0 yang masih mengambang hingga saat ini. (Latief)
