TELENEWS.ID – Dampak pandemi Covid-19, pasar Tanah Abang menjadi sepi pengunjung, akibatnya pedagang pun kehilangan cukup banyak pemasukan serta mengalami kerugian besar. Sebelum pandemi, pasar Tanah Abang juga mengalami kemerosotan pembeli dikarenakan beberapa pedagang dipindahkan ke pasar Blok G yang cukup sulit dijangkau oleh pembeli.
Pemindahan ini didasari ketegasan pemerintah daerah untuk mengurangi kemacetan akibat pedagang yang memilih berdagang di trotoar dan bahu jalan.
Jelang bulan Ramadhan 1443 Hijriah yang akan jatuh pada Mei 2022, pasar Tanah Abang terpantau mulai ramai kembali. Para pembeli yang melakukan persiapan jelang Ramadhan mulai memadati pasar tanah abang.
Para pedagang pun mulai kembali memasukkan barang dagangan mereka untuk menghadapi lonjakan pembeli. Bahkan penjual juga berdatangan dari luar Jakarta dan pulau Jawa.
Hal positif juga dapat dirasakan oleh kuli panggul yang bertugas di Tanah Abang. Mulai banyak pedagang yang berdatangan dan pembeli yang berbelanja, membuat kuli panggul tanah abang ikut merasakan rezeki. Jasa kuli panggul juga sudah berani menaikkan tarif panggul saat ini.
Kios dagang yang berada di pasar Tanah Abang blok A dan B juga sudh terlihat penuh, namun belum ada pantauan petugas untuk menghindari masyarakat berkerumun saat berbelanja. Protokol kesehatan masih dilaksanakan dengan baik dengan penggunaan masker bagi pengunjung dan pedagang, serta pekerja yang berada di luar bangunan.
Diketahui PPKM di Jakarta juga sudah turun menjadi level 2 terhitung sejak 8 Maret hingga 14 Maret ke depan. Pemberlakuan PPKM ini sudah sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 15 Tahun 2022, tentang PPKM Level 4, 3, dan 2 di Jawa dan Bali. Penurunan level PPKM ini terjadi karena berangsur-angsur turun juga pasien dan masyarakat positif Covid-19.
Penurunan level PPKM ini tentunya disambut baik oleh pedagang untuk mendapatkan kebebasan dalam melakukan kegiatan pekerjaan. Pembeli dan masyarakat juga tidak akan takut kembali melakukan interaksi karena sudah bisa beraktivitas di luar rumah. Dengan hal ini diharapkan perputaran ekonomi di Indonesia kembali membaik seiring waktu dan pemulihan ekonomi bertahan seterusnya. (Angela Limawan)