TELENEWS.ID – Pada Selasa (24/05/2022), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan ketua umum Partai Nasdem, Surya Paloh di Istana Kepresidenan Jakarta. Menariknya, pertemuan ini tidak ada di agenda Presiden untuk kepentingan negara. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Bidang Isu Strategis, Hermawi Taslim mengkonfirmasi adanya pertemuan tersebut. Namun Hermawi tidak bersedia menjelaskan detail tujuan dan isi pertemuan tersebut.
Hermawi yang juga Ketua Forum Komunikasi Alumni PMKRI tersebut pertemuan itu hanya sebatas silaturahmi. Namun pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin menduga bahwa pertemuan tersebut bisa jadi membahas soal koalisi pemerintahan Jokowi saat ini. Tapi hal lain yang menjadi indikasi pembicaraan dari pertemuan tersebut adalah pembicaraan mengenai pemilu 2024.
Partai Nasdem yang saat ini belum membentuk poros koalisi dan masih menunggu hingga 17 Juni mendatang dalam mengungkapkan tokoh yang akan diusung sebagai calon presiden pada pilpres 2024. Memiliki kemungkinan untuk melakukan pembahasan soal pembentukan koalisi. Koalisi ini bisa dibangun dengan memadukan partai yang saat ini sudah tergabung dalam pemerintahan Jokowi seperti Golkar, PPP, dan PAN. Dugaan lain yang mencuat adalah apakah mungkin partai koalisi pemerintah ini merupakan wadah yang disiapkan Jokowi sendiri untuk kandidat calon presiden tertentu.
Diketahui sudah muncul isu bahwa Jokowi bisa mendukung Ganjar Pranowo jika maju sebagai calon presiden pada pilpres 2024 mendatang. Namun hal ini belum terkonfirmasi kebenarannya. Jika asumsi ini benar adanya dukungan Jokowi kepada Ganjar, apakah koalisi ini yang dimanfaatkan Jokowi untuk membantu Ganjar maju dalam pilpres mendatang.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Priyanto menjelaskan bahwa dirinya menduga pertemuan mendadak yang dilakukan Jokowi dan Surya Paloh ini hanyalah pembahasan soal ketahanan negara atau bisa dibilang urusan pekerjaan semata. Namun wajar jika sebagian besar masyarakat menganggap pertemuan ini membicarakan rancangan untuk pemilu 2024 mendatang. Hal ini dipicu dari deklarasi ketiga partai politik koalisi pemerintah untuk kembali bergabung dalam menghadapi pemilu 2024 mendatang.
Partai Nasdem juga belakangan ini berkaitan dengan partai PDI-Perjuangan dengan pertemuan kader yang digadang menjadi pengganti Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta. Ahmad Sahroni yang sebelumnya disandingkan dengan Airin, mantan walikota Tangerang Selatan, menjadi diduga akan maju bersama putra pertama Jokowi, Gibran Rakabuming. Walaupun terlihat pada awal tidak ada kemungkinan koalisi yang akan terbentuk antara PDI-Perjuangan dengan Nasdem, karena saat ini PDI-P sedang dekat dengan Gerindra. Namun untuk pilkada, koalisi PDI-P-Nasdem sangat mungkin terjadi. (Angela Limawan)