TELENEWS.ID – Pemberitaan mengenai Indra Kenz yang mempromosikan aplikasi reading Binomo menjadi berita hangat beberapa waktu terakhir ini. Karena gencarnya promosi aplikasi tersebut, sampai dirinya memberikan bukti hasil transaksi, maka sudah pasti banyak orang yang tergiur untuk mencoba berinvestasi di aplikasi ini. Namun, bukan untung yang didapat, malah berakhir dengan buntung alias rugi besar.
Para korban yang mengalami kerugian tersebut kemudian melaporkan sang influencer tersebut dengan tuduhan menyebarkan berita bohong dan juga tindak pidana judi online yang kini sedang dalam proses di kepolisian. Jika dilihat lebih mendalam, apakah mereka yang gagal dalam menggunakan aplikasi Binomo ini disebut sebagai korban atau memang mereka hanya tergiur saja dengan iming-iming hadiah besar?
Trading Binary Option
Binomo, adalah sebuah aplikasi trading yang menyediakan berbagai macam aset seperti misalnya perdagangan mata uang, kemudian valuta asing, dan juga berbagai macam komoditi seperti misalnya pergerakan harga emas, minyak, dan juga perusahaan. Untuk bisa mendapatkan keuntungan dari sini, pengguna hanya tinggal melakukan deposit dana saja sebagai modal awal.
Berikutnya, pengguna hanya tinggal menentukan saja apakah harganya akan naik atau turun dalam tempo waktu yang sudah ditentukan. Perdagangan seperti inilah yang disebut dengan opsi biner atau binary option. Banyak yang menilai perdagangan seperti ini mirip seperti judi karena memaksa penggunanya untuk berspekulasi dalam rentang waktu tertentu.
Atas dasar inilah beberapa negara melarang segala macam jenis perdagangan dengan sistem opsi biner, seperti misalnya di Inggris, kemudian juga di Israel. Namun, mereka tidak menyebut hal ini sebagai sebuah permainan judi seperti yang banyak disebutkan oleh masyarakat Indonesia.
Apakah Disebut Judi Online?
Sebenarnya, dalam dunia saham ada yang disebut dengan analisa fundamental. Analisa fundamental inilah yang digunakan banyak investor saham untuk mengetahui seberapa aman nilai saham yang mereka investasikan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi analisa ini yakni faktor keuangan dan juga kondisi ekonomi dari jenis barang atau nila yang mereka investasikan. Sehingga dengan demikian mereka sebagai investor akan mendapatkan pertimbangan harga apakah harga tersebut akan naik atau justru akan turun dalam tempo beberapa waktu.
Selain itu ada juga analisis teknikal yang mengacu pada laporan keuangan dari perusahaan yang mereka pilih untuk diinvestasikan. Dengan menggunakan analisis ini investor bisa melihat grafik pergerakan saham dari histori sebelumnya sehingga mereka bisa menentukan apakah akan membeli atau menjual saham tersebut.
Kedua analisa seperti inilah yang tidak ditemukan dalam judi online, karena dalam judi online tersebut yang diperdagangkan bukan komoditi atau benda, namun sebuah permainan ketangkasan. Selain itu dalam judi online tidak ada komoditi yang diperdagangkan, dan hanya menebak hasil dari permainan tanpa ada analisa yang lebih mendalam lagi.
Berkaca dari peristiwa Indra Kenz tersebut, kembali lagi ke watak dari masyarakat Indonesia yang cenderung ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu yang singkat tanpa mempelajari ilmu dan juga tekniknya. Para korban yang disebut mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah ini harus dikonfirmasi terlebih dahulu, apakah mereka sudah paham dengan resiko trading ini yakni semua dana yang diinvestasikan bisa hilang bahkan dalam waktu yang sekejap?
Padahal, dalam trading ada yang dinamakan dengan manajemen keuangan atau cara investor mengelola dana yang mereka investasikan ini. Dalam trading, sudah pasti akan mengalami loss atau kekalahan, namun jika memiliki manajemen keuangan yang baik, maka kekalahan tersebut bisa diminimalisir sehingga dana yang diinvestasikan tidak hilang 100 persen. (Latief)
