TELENEWS.ID – Death Valley atau disebut juga dengan Lembah Kematian yang terletak di California, Amerika Serikat, menjadi lokasi yang paling panas di muka Bumi. Akan tetapi status tersebut kabarnya sudah berubah.
Bertahun-tahun lamanya Death Valley menjadi lokasi yang memiliki suhu tertinggi di dunia, bahkan pernah tercatat angka 56,7 derajat Celcius pada 10 Juli 1913 adalah suhu yang paling panas yang pernah ada. Sedangkan suhu yang mencapai 45 derajat Celcius adalah rata-rata di musim panas.
Studi terbaru dan berdasarkan analisa satelit resolusi tinggi mengungkapkan bahwa Death Valley saat ini masih kalah panas jika dibandingkan dengan Gurun Lut di Iran dan Gurun Sonoran di perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko.
Menurut laporan Science Times pada Senin (24/5/2021), dua lokasi tersebut memiliki suhu yang mencapai 80,8 derajat Celcius atau jauh lebih panas dibandingkan Death Valley.
Sedangkan menurut laporan riset yang telah diungkapkan Bulletin of the American Meteorological Society, Gurun Lut memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan Gurun Sonoran sehingga menjadi lokasi paling panas di Bumi.
Suhu panas yang terdapat di Gurun Lut salah satunya disebabkan oleh letak di antara pegunungan. Bahkan suhu panas di sana membuat makhluk hidup tidak bisa hidup dan disebut-sebut sebagai dataran yang hampa.
Akan tetapi mengenai apakah perubahan iklim menjadi penyebab terjadinya temperatur ekstrim tersebut masih belum bisa dipastikan. Namun catatan terpanas di sana baru terungkap beberapa tahun terakhir setelah terjadi fenomena La Nina.
Dikutip dari sumber yang sama, tim peneliti berharap bisa mengungkapkan sejauh mana temperatur ekstrim itu terjadi sekaligus bisa melihat kemungkinan dampak terhadap Bumi.
Selain lokasi terpanas, penelitian tersebut juga mengungkap lokasi terdingin di Bumi, yaitu suhu minus 110,9 derajat Celcius di Antartika. (Dhe)