TELENEWS.ID – Setelah tragedi yang menimpa KRI Nanggala beberapa waktu silam, lautan sekitar Pulau Bali kembali memakan korban. Kali ini, Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunice diketahui tenggelam di perairan Gilimanuk, Jembrana. Berikut sejumlah fakta terkini musibah tersebut.
- Kapal Kemungkinan Besar Overload atau Kelebihan Muatan
Berdasarkan data manifest yang berhasil diperoleh, terdapat total 57 orang penumpang dalam KMP Yunice, yang terdiri dari 41 penumpang biasa dan 16 Anak Buah Kapal (ABK). Namun Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengungkap bahwa pihak berwenang menemukan selisih dari jumlah data manifest dengan kondisi sebenarnya. Pasalnya saat ini saja telah proses evakuasi masih berjalan dan telah menemukan 59 orang penumpang, 6 diantaranya dalam keadaan meninggal dunia. - Pihak Kepolisian Bali Menyiapkan Posko Evakuasi
Musibah tenggelamnya KMP Yunice membuat pihak kepolisian daerah Bali bergerak cepat dengan menyiapkan posko evakuasi korban di sejumlah titik terdekat dari perairan kejadian perkara. “Di Pelabuhan Gilimanuk, kami siapkan posko. Selain itu, persiapan juga dilakukan di puskesmas dan RSU Negara,” kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Polisi I Ketut Gede Adi Wibawa di Gilimanuk. Ketut juga menyebut bahwa pihaknya telah menyiapkan ruang ASDP di pelabuhan Gilimanuk untuk menampung para korban yang berada dalam keadaan sehat. - Adanya Arus Laut Deras
Seorang peneliti Laboratorium Data Laut dan Pesisir Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan, Widodo Setiyo Pranowo menyebut bahwa ada indikasi arus laut yang berkecepatan lebih dari 1 meter per detik saat KMP Yunice tenggelam hari Selasa (29 Juni) malam. Widodo juga menuturkan bahwa saat KMP Yunicee tenggelam, kondisi elevasi muka laut di Laut Bali lebih tinggi daripada elevasi muka laut di sekitar perairan rute Feri Ketapang-Gilimanuk hingga menyebabkan arus yang cukup deras. - Disebabkan Oleh Kapal Oleng
Dari hasil penyelidikan lebih lanjut, diduga KMP Yunice tenggelam setelah oleng dan tak mampu menjaga keseimbangan. Penyebabnya adalah ketika kecepatan kapal yang diturunkan atau dikurangi pada saat proses merapat ke Pelabuhan Gilimanuk, ada arus kencang dari arah utara menuju ke selatan yang mendorong lambung kapal, sehingga menyebabkan stabilitas kapal terganggu kemudian kapal oleng dan miring.
Beban di atas kapal pun sebagian besar bergeser dan menumpuk di sisi miring yang kemudian menyebabkan kapal tenggelam. Tak hanya itu, indikasi kelebihan muatan penumpang secara ilegal yang diangkut oleh KMP Yunice juga menjadi dugaan sementara penyebab KMP itu tenggelam di selat Bali. (Billy Bagus)