Home Metropolitan Kasus Anies Tes Swab Antigen Meragukan?

Kasus Anies Tes Swab Antigen Meragukan?

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19 pada Senin (30/11/2020) setelah menjalani serangkaian tes usap (swab test).

Melalui video yang sudah tersebar di sosial media, Anies Baswedan menyampaikan kondisi kesehatan dan kronologi bagaimana dirinya terinfeksi positif Covid-19.

Sebelum dirinya dinyatakan positif Covid-19, Anies sempat menjalani dua kali tes usab antigen yang menyatakan dirinya negatif.

Awalnya, Anies menjalankan tes swab pada hari Rabu (15/11/2020) dengan hasil tes negatif. Namun tidak berselang lama, Wagub DKI Riza Patria lantas dinyatakan positif Covid-19.

Mengingat Gubernur dan Wagub DKI tersebut melakukan kontak yang dekat, Anies pun menjalani tes swab antigen pada Minggu (29/11/2020). Hasil tes kedua masih menunjukkan hasil yang negatif.

Namun, untuk mengkonfirmasi hasil tes tersebut, ditambah kontak yang cukup dekat dengan Wagub DKI, Anies pun melakukan tes usab PCR pada Senin (30/11/2020). Tak disangka, tes menunjukkan hasil yang positif.

Seberapa Akuratkah Tes Swab Antigen?

Penjelasan kronologis Anies tentang bagaimana dirinya terinfeksi Covid-19 lantas membuat banyak pihak bertanya, apakah tes swab antigen patut diragukan.

Yang perlu diperhatikan, adalah bagaimana tes swab antigen dan PCR mendeteksi virus Covid-19 di dalam tubuh manusia.

Secara sederhana, tes swab antigen digunakan untuk mendeteksi antigen yang diproduksi oleh virus tertentu. Sama seperti tes PCR, tes antigen ini dilakukan menggunakan sampel yang diambil dari hidung atau tenggorokan.

Antigen merupakan protein yang diproduksi dari virus ketika virus sudah berada di dalam tubuh. Bisa dikatakan, lapisan protein antigen ini adalah “kulit” dari sang virus.

Antigen ini nantinya yang akan memancing terbentuknya antibodi khusus untuk virus yang hadir. Antigen sendiri merupakan singkatan dari “antibody generator”, jelas Eugene Wu dari University of Richmond, AS.

Jadi, tes swab antigen tugasnya adalah untuk melihat ada atau tidaknya antigen dalam tubuh, karena antigen hanya diproduksi oleh protein asing. Dengan adanya antigen, otomatis ada virus yang mulai menginfeksi tubuh orang tersebut.

Tes swab antigen sebetulnya memiliki spesifisitas yang sangat tinggi, yaitu 90%. Semakin besar spesifisitasnya, semakin besar kemungkinan akurasinya.

Namun, metode tes antigen hanya memiliki sensitivitas sebesar 50%. Semakin kecil tingkat sensitivitasnya, semakin kecil pula kemungkinan mendeteksi virusnya. Hal ini dikemukakan dalam jurnal Harvard Public Health Publishing.

Ditambah, ada beberapa faktor atas mengapa tes antigen dapat menimbulkan false negative. Faktor-faktor tersebut bisa dari sampel yang terlalu sedikit dan load virus yang tidak terlalu banyak.

Oleh sebab itu, tes antigen direkomendasikan hanya untuk skrining kemungkinan cluster covid-19. Orang yang memiliki hasil negatif setelah tes swab antigen juga disarankan untuk melanjutkan ke tes PCR, jika memiliki gejala Covid-19.

Akurasi PCR lebih tinggi

Jika tes usap antigen mendeteksi virus dari kulitnya, tes usap PCR mendeteksi virus menggunakan material genetik di sampel. Itu lah sebabnya hasil tes PCR membutuhkan waktu lebih lama karena harus melalui sejumlah tahapan.

Tes usap PCR mendeteksi adanya virus dengan membaca DNA dan RNA yang didapat dari material genetik sampel.

Virus merupakan genetik rantai tunggal (RNA). Sehingga, peneliti perlu mengkonversi RNA menjadi DNA agar bisa dibaca oleh mesin PCR menggunakan enzim reverse-transcriptase. Nantinya, peneliti akan menduplikasi salinan DNA sebanyak sekian juta untuk dibaca.

Baca Juga : Anies Positif Covid-19, Balaikota Lockdown?

Jika mesin PCR menangkap keberadaan material genetik dari sampel, maka hasilnya dikatakan positif.

Hasil false negative pada tes usap antigen memang mungkin terjadi. Dalam kasus Anies, epidemiolog UI Pandu Riono mengatakan Anies kemungkinan baru terpapar virus Covid-19 sesaat sebelum melakukan tes swab antigen. Sehingga, belum ada cukup banyak antigen yang bisa terdeteksi melalui tes swab antigen.

Kesimpulannya, partisipan yang memiliki gejala Covid-19 dengan hasil tes antigen negatif dianjurkan melakukan tes PCR. Untuk yang tidak memiliki gejala dengan hasil tes antigen negatif, lebih baik isolasi mandiri di rumah dan lakukan tes swab berkala untuk mengkonfirmasi kondisi kesehatan.

0
Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Cerita Korban Penyekapan Diduga Oleh Rentenir di Tangerang Diminta Layani Seks

TELENEWS.ID - Polres Metro Tangerang telah meminta keterangan terhadap Sulistyawati (45), korban dugaan penyekapan dan pengancaman gegara persoalan utang di kawasan Ciledug...

Viral Video Belatung di Alat Vital, Ternyata Hewan Kecil Ini Juga Bisa Hidup di Kelamin Manusia

TELENEWS.ID - Jagat media sosial tengah dihebohkan dengan tagar #belatung. Usut punya usut, tagar yang trending di Twitter dan TikTok ini membicarakan...

10 Jajanan Khas Jawa Timur Identik Dengan Rasa Gurih

TELENEWS.ID - Banyak konsep hidangan berupa jajanan khas memberi cita rasa menarik untuk dijadikan oleh-oleh. Ketika Anda berlibur ke Jawa Timur terdapat...

10 Cara Mudah Pilih Camilan Sehat Untuk Travelling dan Sehari-hari

TELENEWS.ID - Berbicara tentang pemilihan camilan sehat untuk aktivitas travelling dan sehari-hari tentu saja membuka banyak daftar terbaik. Namun, tidak hanya fokus...
0