Home Hiburan Keluarga Hart, Keluarga Lesbian yang Viral Menyiksa Anak Angkat Demi Tenar

Keluarga Hart, Keluarga Lesbian yang Viral Menyiksa Anak Angkat Demi Tenar

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Jenifer Hart dan Sarah Hart adalah sepasang lesbian yang sudah berpacaran cukup lama dan memutuskan untuk menikah dan tinggal bersama sejak tahun 2009, serta berasal dari Amerika Serikat. Hart Family ini sempat menjadi perbincangan di Amerika Serikat karena dianggap berhati mulia dengan mengadopsi beberapa anak-anak kulit hitam menjadi keluarga mereka secara resmi. Hal sesederhana mengadopsi di Amerika Serikat memang merupakan suatu perbuatan mulia yang cukup besar apalagi untuk kulit hitam. Hal ini karena anak-anak yatim piatu berkulit hitam sangat sulit mendapatkan orang tua dan kehidupan yang layak.

Di Amerika Serikat sendiri, rasisme terhadap penduduk kulit hitam masih sangat kental bahkan saat ini rasisme untuk penduduk keturunan Asia pun juga terjadi. Jenifer dan Sarah sendiri sudah mengenal cukup lama sejak keduanya berkuliah di kampus yang sama sejak tahun 1990an di Universitas Northern State. Seperti yang diketahui, Amerika Serikat merupakan salah satu yang memberikan kebebasan kepada penduduknya maupun orang asing yang merupakan kaum LGBTQ. Sehingga untuk kehidupan asmara Jenifer dan Sarah merupakan hal yang lumrah.

Sebelum menikah pada tahun 2009, saat sudah tinggal bersama, Jenifer dan Sarah memutuskan untuk mulai mengadopsi anak-anak kulit hitam pada tahun 2006. Tidak tanggung-tanggung, adopsi pertama yang mereka lakukan langsung kepada tiga orang kakak beradik, bernama Markis (8 tahun), Hana (4 tahun), dan Abigal (2 tahun). Pasangan ini akhirnya mulai viral ketika mereka menceritakan kehidupannya sebagai sepasang Lesbian dan mengadopsi anak, di Facebook. Indahnya perkataan mereka di Facebook berhasil menyentuh masyarakat dengan mengatakan bahwa jika bukan mereka, mungkin tidak ada lagi yang bersedia merawat ketiga anak ini hingga dewasa, sekalipun cukup sulit menjadi orang tua tanpa pendamping laki-laki.

Pada tahun 2008, pasangan Hart ini kembali mengadopsi tiga orang anak kulit hitam lagi yang bernama Devonte (5 tahun), Jeremiah (4 tahun) dan Sierra (3 tahun). Dengan mengadopsi enam orang anak, tentunya kebutuhan ekonomi mereka juga semakin bertambah. Sementara Sarah hanya bekerja sebagai manager di salah satu departemen store sedangkan Jenifer hanya sebagai ibu rumah tangga. Namun dengan kebutuhannya yang semakin meningkat, pasangan Hart juga tetap menyekolahkan seluruh anaknya secara homeschooling. Metode ini dipilih pasangan Hart dengan harapan hubungan mereka dapat lebih dekat dengan anak-anak jika mereka mengajarkan pendidikan secara langsung.

Pada tahun 2013, keluarga Hart memutuskan untuk pindah dari Sadacota ke Portland, Oregon. Hal ini dikarenakan di daerah Oregon sudah mulai maraknya pergerakan yang semakin mendukung adanya LGBTQ sehingga membuat kehidupan mereka akan terasa lebih nyaman. Di daerah ini juga sering diadakan festival yang diikuti banyak kaum LGBTQ. Jenifeer dan Sarah sering mengikuti festival ini dengan membawa serta keenam anaknya untuk mengikuti seluruh kegiatan dari festival tersebut. Jenifer juga masih aktif di Facebook dengan memasukkan foto-foto keluarga mereka dari tahun ke tahun serta seluruh aktivitas kehidupan mereka berdelapan yang bahagia. Hal ini semakin membuat masyarakat mengagumi bahkan menjadikan mereka inspirasi untuk juga ikut memiliki kehidupan bersama pasangan khususnya kaum LGBTQ.

Namun jika diperhatikan lebih dekat dari foto-foto yang mereka posting di Facebook, pada postingan di bulan September 2008, terlihat wajah Hana, salah satu anak adopsi mereka, mengalami bengkak di bagian tangan. Hana juga memberikan pengakuan bahwa bengkak tersebut dia dapatkan dari pukulan dengan sabuk oleh orang tua angkatnya. Namun pengakuan tersebut tidak dihiraukan oleh pihak sekolah maupun polisi karena dianggap anak seusia Hana memang masih aktif dan mungkin saja bengkak tersebut disebabkan karena cidera saat bermain.

Kasus lain yang menjadi tanda-tanda tidak lazim adalah pada tahun 2010, Sarah kembali diketahui memukul Abigail yang ketahuan mengambil koin yang jatuh dari kantung celana Sarah. Pada kejadian kali ini, polisi akhirnya melakukan introgasi kepada beberapa anak-anak Jenifer dan Sarah. Ketika ditanyai, anak-anak tersebut mengaku memang sering menerima kekerasan fisik dari orang tua asuh mereka. Bahkan mereka sering dipaksa tidur pada malam hari tanpa diberikan makan malam. Untuk perbuatannya kali ini Sarah akhirnya diberikan sanksi penjara selama 1 tahun. Namun karena pengakuan untuk segala perbuatannya, Sarah akhirnya dibebaskan dan hanya diminta menjalani community service. Community Service di Amerika Serikat adalah tugas bagi warga untuk melakukan kegiatan sosial seperti menjadi tukang bersih-bersih maupun pelayanan publik berbagai bentuk.

Akhirnya dari sini terbongkarlah alasan sebenarnya dari Jenifer dan Sarah yang memutuskan untuk menyekolahkan anak-anak mereka secara homeschooling. Bukan karena untuk mempererat hubungan antara anak dan orang tua tetapi karena kekerasan yang sering mereka lakukan agar tidak selalu ketahuan orang lain. Postingan bahagia yang mereka berikan di sosial media juga terbongkar hanya untuk mendapatkan simpati semata. Alasan lain yang terungkap dan ternyata sebuah kebohongan adalah mereka pindah ke Portland dikarenakan pasangan Hart ini selalu memperlakukan anak-anaknya seperti robot untuk keperluan postingan. Anak-anak dipaksa harus memasang wajah dan tingkah laku bahagia untuk mendapatkan simpati.

Pada Agustus 2013, seorang teman lama dari Jenifer dan Sarah akhirnya melaporkan mereka berdua ke komisi perlindungan anak karena memergoki mereka berdua melakukan tindakan kasar kepada anak-anaknya. Namun saat komisi perlindungan anak setempat melakukan inspeksi ke kediaman Jenifer dan Sarah, mereka tidak menemukan keganjilan apapun yang sesuai dengan laporan tersebut. Keluarga mereka terlihat harmonis dan anak-anak mereka terlihat bergembira. Laporan dari teman lama Jenifer dan Sarah itu pun akhirnya tidak ditindaklanjuti oleh polisi karena dianggap hanya kesalahpahaman saja dari cara Jenifer dan Sarah mendidik anak-anak mereka.

Pada tahun 2014, salah satu anak adopsi Jenifer dan Sarah, yaitu Devonte tiba-tiba viral di sosial media dengan foto dirinya yang menangis dan memeluk seorang polisi kulit putih. Hal ini dianggap sebagai foto dari kaitan kasus protes masyarakat dari kejadian penembakan seorang polisi kulit putih terhadap seorang remaja kulit hitam. Akibat viralnya foto Devonte, Jenifer mengaku sikap Sarah berubah drastic terhadap Devonte yang sangat jauh lebih menyayanginya. Banyak masyarakat yang mempertanyakan apakah foto Devonte tersebut rekayasa atau tidak. Namun Jenifer hanya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan foto-foto anak-anak mereka karena akan mengganggu mental anak-anak. Terlebih lagi sejak kecil anak-anak ini tidak mendapatkan kehidupan dan kasih sayang layak sehingga mereka diyakini memiliki mental yang lemah.

Pada tahun 2017, Keluarga Hart ini kembali pindah ke Washington DC. Hal ini dilakukan mereka karena sejak viralnya foto Devonte, masyarakat akhirnya tahu tempat tinggal dari keluarga Hart dengan alasan menjaga privasi dan kenyamanan anak-anaknya. Di tahun yang sama suatu peristiwa terjadi. Suatu hari tetangga dari Jenifer dan Sarah yang bernama Bruce didatangi anak kecil jam 01.30 dini hari, di mana anak kecil ini adalah Hana yang kehilangan dua giginya dan mengaku baru mendapat kekerasan dari orang tuanya. Namun sayangnya, Bruce dan keluarganya yang tidak mengetahui latar belakang dan viralnya keluarga mereka, malah memulangkan Hana ke rumahnya. Saat ditanyai Bruce, mengapa anak-anaknya tidak sekolah di sekolah normal. Jawaban Jenifer dan Sarah adalah karena anak-anak mereka sering mendapatkan bullying dari teman-temannya. Sebuah jawaban masuk akal mengingat anak-anak kulit hitam sangat lazim mendapatkan perlakukan buruk di mana pun mereka berada.

Bruce juga mendapatkan surat permintaan maaf Hana yang telah mengganggunya malam hari hanya karena dirinya frustasi. Hana mengatakan di surat tersebut bahwa dia frustasi karena kakak laki-lakinya yang sering berbuat onar dan tidak menuruti kedua orang tuanya. Tapi di sini Bruce malah curiga karena surat yang diberikan oleh Hana terlalu formal dan kalimat yang dibuatnya terlalu rapi seperti ditulis atau dikarang oleh orang dewasa. Bukan hanya itu, sejak saat itu rumah Bruce sering sekali didatangi oleh Devonte yang memohon diberikan makanan. Bruce yang awalnya tidak curiga, selalu memberikan apapun yang dibutuhkan Devonte. Namun karena terlalu sering kejadian seperti ini, Bruce semakin curiga dan merasa ada sesuatu yang janggal dari keluarga Devonte.

Sejak saat itu Bruce memutuskan untuk melakukan observasi terhadap kehidupan keluarga Hart ini. Setelah beberapa bulan melakukan observasi, Bruce akhirnya menghubungi komisi perlindungan anak setempat pada Maret 2018 untuk melakukan investigasi terhadap keluarga Hart. Pada tanggal 24 Maret 2018, polisi akhirnya dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap keluarga Hart beserta anak-anaknya karena terlihat rumahnya saat didatangi sudah kosong. Tepat tiga hari setelah hilangnya keluarga Hart beserta anak-anaknya, pada 27 Maret 2018 ada sebuah laporan dari seorang turis asal Jerman, tentang sebuah kecelakaan yang terjadi di Mandasen, Okhlahoma. Kecelakaan tersebut terjadi pada sebuah mobil yang menabrak pembatas jalan dan jatuh dari tebing dipinggir laut.

Setelah dilakukan penyelidikan ternyata diketahui bahwa kecelakaan tersebut dialami oleh Jenifer, Sarah serta ketiga anaknya yaitu Markis, Jerimiah, dan Abigail. Di tengah penyelidikan tersebut, polisi menemukan jenazah dari anak adopsi Jenifer dan Sarah yang lain yaitu Hana dan Sierra. Namun jenazah Devonte tidak berhasil ditemukan hingga saat ini. Polisi menduga bahwa Devonte sudah meninggal lebih dulu sebelum kecelakaan terjadi. Berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, ditemukan bahwa adanya kandungan obat tidur yang cukup tinggi di seluruh tubuh jenazah, serta kandungan alkohol di tubuh Jenifer. Hal ini menegaskan bahwa rencana yang dilakukan oleh Jenifer dan Sarah untuk bunuh diri serta membunuh anak-anak mereka, terbukti. Jenifer diperkirakan meminum banyak alkohol untuk meningkatkan adrenalin dan keberanian untuk menciptakan kecelakaan mengerikan tersebut.

Sejak kejadian ini terungkap, masyarakat baru menyadari bahwa seluruh foto-foto yang ada di Facebook mereka adalah palsu. Tidak layaknya perlakuan Jenifer dan Sarah juga salah satunya diduga dihasilkan dari himpitan ekonomi. Di mana hanya Sarah sendiri yang bekerja memenuhi kebutuhan mereka berdelapan tanpa dibantu oleh Jenifer menjadi faktor kekerasan yang dilakukan Sarah, karena stress. Ada dua sisi berbeda yang hingga saat ini masih sangat menjadi pertanyaan besar di masyarakat. Di satu sisi, masyarakat bingung dengan tujuan sebenarnya dari pasangan ini mengadopsi keenam anak kulit hitam tersebut di tengah himpitan ekonomi dan memperlakukan mereka dengan kasar. Apakah hanya untuk mendapatkan ketenaran dari internet saja atau ada hal lain yang belum diketahui. Selain itu Sarah masih dengan sabar menjaga privasi kehidupan keluarganya dengan hidup berpindah-pindah serta tetap bekerja sendirian untuk menghidupi kebutuhan mereka berdelapan.

Hal janggal terakhir yang tidak terpecahkan adalah pasangan Jenifer dan Sarah ini memutuskan untuk bunuh diri sekaligus membunuh mereka semua dengan kecelakaan tragis, tapi dengan tubuh Devonte yang tidak ditemukan di mana pun hingga saat ini. Diduga bunuh diri ini mereka lakukan karena sudah tidak tahan dengan kepalsuan yang mereka cantumkan di Facebook sementara kenyataannya mereka terhimpit kebutuhan ekonomi. (Angela Limawan)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Deretan Destinasi Incaran Wisatawan Berkonsep Alam dan Budaya di Papua, Simak Daftarnya

TELENEWS.ID - Berbicara seputar deretan tempat wisata unggulan sekaligus menjadi incaran semua wisatawan lokal sampai mancanegara pastinya memberi penawaran menarik.

Dianggap Berjasa, Layakkah Brigadir Yoshua Diangkat Sebagai Pahlawan?

TELENEWS.ID - Pengacara Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak meminta Presiden Joko Widodo untuk mengangkat Brigadir Josua sebagai pahlawan pada peringatan HUT...

Sebelum Harga Mie Instan Naik 3 Kali Lipat, Yuk Cobain 5 Tips Makan Mie yang Sehat dan Bergizi

TELENEWS.ID - Harga mie instan dikabarkan akan mengalami kenaikan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut ada kemungkinan bahwa makanan cepat saji favorit...

Terbukti, Gigi Putih Bersih Bikin Kamu Terlihat Awet Muda dan Menarik di Mata Lawan Jenis

TELENEWS.ID - Gigi yang putih dan bersih memang menyenangkan untuk dilihat. Mereka yang memiliki gigi putih, bersih dan rapi menjadi penanda bahwa...