Home Nasional Kemdikbud Klarifikasi Hilangnya Tokoh Hasyim Asy'ari Dari Kamus Sejarah

Kemdikbud Klarifikasi Hilangnya Tokoh Hasyim Asy’ari Dari Kamus Sejarah

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menanggapi protes NU CIRCLE dengan merilis pernyataan terkait hilangnya tokoh pendiri Nahdatul Ulama, Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang sebelumnya telah diterbitkan Kemdikbud.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid yang juga dikenal sebagai sejarawan yang melengkapi setiap pernyataannya dengan fakta, dalam sebuah siaran pers, pada Senin (19/4/2021).

“Kemendikbud selalu berefleksi pada sejarah bangsa dan tokoh-tokoh yang ikut membangun Indonesia, termasuk Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari dalam mengambil kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan,” ujar Hilmar.

“Museum Islam Indonesia Hasyim Asyari di Jombang didirikan oleh Kemendikbud. Bahkan, dalam rangka 109 tahun Kebangkitan Nasional, Kemendikbud menerbitkan buku KH. Hasyim Asy’ari: Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri,” jelasnya.

Hilmar pun meluruskan tudingan tersebut dengan memberi penjelasan bahwasanya buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tidak pernah diterbitkan secara resmi.

“Dokumen tidak resmi yang sengaja diedarkan di masyarakat oleh kalangan tertentu merupakan salinan lunak (softcopy) naskah yang masih perlu penyempurnaan. Naskah tersebut tidak pernah kami cetak dan edarkan kepada masyarakat,” lanjut Hilmar.

Menurutnya, dokumen kamus sejarah Jilid I itu belum melewati proses penyempurnaan juga rencana penerbitannya.

“Naskah buku tersebut disusun pada tahun 2017, sebelum periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Selama periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, kegiatan penyempurnaan belum dilakukan dan belum ada rencana penerbitan naskah tersebut,” tuturnya.

Ia juga bahkan menegaskan bahwa Keterlibatan tokoh publik dalam sejarah Indonesia merupakan hal yang sangat penting dan akan selalu dijaga oleh segenap unsur yang ada dalam lingkungan Kemendikbud.

“Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa tidak mungkin Kemendikbud mengesampingkan sejarah bangsa ini, apalagi para tokoh dan para penerusnya,” tegas Hilmar.

Sebelumnya, protes keras datang dari Ketua Umum NU CIRCLE (Masyarakat Profesional Santri) R. Gatot Prio Utomo atas tindakan Kemdikbud yang dianggap menghilangkan tokoh pendiri NU dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan Kemdikbud. Atas hal ini Nadiem diminta bertanggung jawab terkait penghilangan jejak sejarah tersebut.

“Kami tersinggung dan kecewa atas terbitnya Kamus Sejarah Indonesia ini. Kamus itu memuat foto Hadratus Syech Hasyim Asy’ari tetapi tidak ada entry nama beliau sehingga berpretensi menghilangkan nama dan rekam jejak sejarah ketokohanya. Kami meminta kamus itu direvisi dan ditarik dari peredaran,” ujar Gatot

Adapun kamus Sejarah Indonesia terdiri dari dua jilid. Jilid I Nation Formation (1900-1950) dan Jilid II Nation Building (1951-1998). Pada sampul Jilid I sebenarnya terpampang foto Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari. Namun secara tertulis, nama pendiri NU itu justru tidak ada, begitupun dengan perannya dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia, tidak tertulis sama sekali.

Gatot juga mengungkapkan kekecewaan anggota NU CIRCLE yang menyebut dirinya warga nahdliyin itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, beberapa hari belakangan warga nadhliyin tengah memperingati hari wafatnya Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari yang wafat pada 7 Ramadhan 1366 hijriah.

NU CIRCLE pun mengamati lebih dalam lagi kamus tersebut, kemudian menemukan nama Gubernur Belanda HJ Van Mook yang justru dimasukkan, lengkap dengan biografi hingga perannya selama kemerdekaan RI.

“Melihat isinya, bisa dikatakan para pejabat Kemdikbud saat ini jauh lebih mengenal tokoh-tokoh penjajah Belanda dan Jepang daripada tokoh pejuang yang menjadi imam warga nahdliyin di seluruh nusantara. Ini harus diluruskan,” katanya.

Menurut Gatot, jika hal ini terus dibiarkan, kamus sejarah ini tidak akan bisa menjadi rujukan pembelajaran di sekolah juga madrasah. Ia juga khawatir jika nantinya generasi muda akan kehilangan tokoh-tokoh nasional, yang berjuang mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan RI.

“Sejarah tidak boleh dihilangkan dengan cara-cara seperti ini. Jangan sampai kamus seperti ini disebarkan ke sekolah-sekolah dan menjadi rujukan pembelajaran. Hal ini bisa menyesatkan para siswa,” tegas gatot.

Terkait hal ini, NU CIRCLE berencana untuk melayangkan surat resmi guna memprotes tindakan Kemdikbud yang dinilai sangat tidak profesional ini.

“Hampir semua produk dan kebijakan Mendikbud saat ini bermasalah dan membuat kegaduhan. Ini catatan penting buat mengevaluasi kinerjanya,” tandasnya. (Hifziyah).

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Kenali Beberapa Risiko Penyakit dan Karakteristik Berdasarkan Golongan Darah

TELENEWS.ID - Apapun yang berkaitan dengan golongan darah tampaknya selalu menarik untuk disimak. Informasi mengenai diet sesuai golongan darah ataupun karakteristik seseorang...

Jumlah Miner Kripto Berkurang, Stok Kartu Grafis Diprediksi Segera Normal

TELENEWS.ID - Kabar baik bagi para pemilik PC gaming yang hendak meng-upgrade perangkat mereka, stok kartu grafis (VGA) disebut akan segera meningkat....

Disamakan Dengan Musuh Batman, Jeff Bezos Dilarang Balik Ke Bumi

TELENEWS.ID - Belum juga berangkat ke luar angkasa, Jeff Bezos sudah dilarang kembali ke bumi. Belum lama, beredar sebuah petisi online yang...

Untung Saja Belanda Masih Punya Mathijs De Ligt

TELENEWS.ID - Kemenangan meyakinkan Belanda kontra Austria membuktikan bahwa mereka beruntung masih memiliki Mathijs De Ligt. Bek sentra belia Juventus itu mampu...