TELEENWS.ID – Organisasi nirlaba Aksi Cepat Tepat yang kini tengah menjadi sorotan publik, ternyata menjalin kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta. Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional Adib Miftahul mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus mengungkapkan kepada publik soal hubungan kerjasamanya dengan ACT. Tercatat, ada beberapa kegiatan yang melibatkan Pemprov DKI Jakarta dan juga ACT seperti Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) pada bulan April 2020 lalu.
“Pemprov saya sarankan menjelaskan secara utuh kalau memang tidak ada penyelewengan. Segera buka kepada publik karena ini bisa bermuatan politis, saya kira lagi-lagi Pak Anies yang bisa dirugikan,” ujar Adib pada Selasa (5/7/2022).
Adib wanti-wanti Anies, jika memang nantinya terbukti ada program antara ACT dan Pemprov DKI Jakarta yang tidak sesuai dan berpotensi merugikan APBD, maka hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap kredibilitas Anies. Apalagi, Anies sekarang ini digadang-gadang maju sebagai kontestan untuk Pemilihan Presiden tahun 2024 nanti.
Anies sendiri hanya tersenyum sambil pergi ketika ditanya mengenai keterlibatannya dalam dugaan penyelewangan dana yang dilakukan oleh ACT. Anies hanya berkelit sambil mengatakan Selamat Hari Bhayangkara ketika ditanya oleh awak media pada Selasa (5/07/2022).
Bersama dengan ACT, Pemprov DKI beberapa kali melakukan program, selain dari program Kolaborasi Sosial Berskala Besar tadi, Pemprov DKI dan CAT juga pernah bekerja sama dalam penyaluran hewan qurban pada 2020 hingga 2021, kemudian penyaluran bantuan pangan selama pandemi, dan yang terakhir adalah penyaluran bantuan sosial untuk korban erupsi Gunung Semeru.
Wakil Gubernur, Ahmad Riza Patria ketika dihubungi oleh media pada Selasa (05/07/2022) lalu mengatakan bahwa selama ini tidak ada masalah antara Pemprov DKI dan juga ACT dalam menjalankan programnya. Justru dirinya keheranan dengan informasi yang menyebut bahwa ada dugaan aliran dana dari ACT ke Pemprov DKI di tengah isu penyelewengan dana.
“Kalau ada masalah itu urusan ACT dengan yang lain, ya, yang penting selama ini dengan DKI Jakarta dengan pemprov berhubungan baik tidak ada masalah,” kata Ariza.
Sindiran Keras Kepada Anies
Sementara itu, beredar foto di media sosial sosok Anies Baswedan dengan Ahyudin, pendiri ACT. Hal ini dikritik oleh politisi Partai Solidaritas Indonesia, Guntur Romli yang mengatakan bahwa Anies bersembunyi setelah ada kasus dugaan penyelewengan dana oleh ACT.
Hal yang sama juga dilakukan oleh politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul yang mengunggah foto Anies yang sedang menggunakan rompi dari yayasan Aksi Cepat Tanggap tersebut.
Dalam unggahan di media sosial twitternya, Ruhut mempertanyakan Anies yang mendukung ACT, yang diduga juga terkait dengan aliran dana terorisme. Ruhut sepertinya ingin bermain aman dengan tidak memperpanjang unggahan mengenai kasus ACT ini.
Kolaborasi antara ACT dan juga Pemprov DKI Jakarta bukan merupakan hal yang baru. Sebelum kasus ini beredar luas, Pemprov DKI dan ACT juga meluncurkan program Jakarta Care Line. Program ini melayani masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan pangan. Anies memuji ACT pada saat grand launching program Jakarta Care Line ini.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada ACT, karena langsung bertindak cepat dan tanggap menciptakan satu sistem bahwa mereka yang berpunya dapat memberikan kepada mereka yang kekurangan,” ucap Anies saat meluncurkan program JCL di Menara 165 beberapa waktu yang lalu. (Latief)