TELENEWS.ID – Gubernur daerah Nusa Tenggara Barat, H Zulkieflimansyah, mengeluarkan pernyataan maaf kepada masyarakat karena kedapatan mengunggah foto tengah berenang bersama pejabat-pejabatnya di sebuah kolam.
Aksi tersebut diketahui setelah sang Gubernur mengunggah foto di akun sosial media pribadinya kala asyik berenang bersama beberapa anggota organisasi Perangkat Daerah (OPD), usai meresmikan pemandian sumber mata air Mandala Desa Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
Sang gubernur bermaksud untuk mempromosikan potensi wisata desa Bayan, namun praktiknya justru dikecam oleh banyak pihak karena dinilai tak mengindahkan protokol pencegahan Covid-19.
“Itu spontan aja, saya pakai pakaian lengkap kok terjun begitu. Tapi mohon maaf juga kalau memang itu dirasa mencontohkan hal yang apa namanya, tapi nggak bermaksud begitu kok,” cetus Zulkieflimansyah pada hari Senin (1/2/2021) silam.
Lebih lanjut, sang Gubernur menceritakan bahwa hal itu terjadi ketika ia tengah melakukan kunjungan kerja dan menginap di Desa Bayan, Lombok Utara.
“Mereka ternyata punya sesuatu yang tidak pernah terpublikasikan selama ini. Punya kolam yang sumber airnya itu tanpa bahan kimia, langsung dari hutan di akar-akar pohon. Datanglah kita ke sana rame-rame eh ternyata bagus tempatnya,” Terang Gubernur Zul.
Ia pun mengaku diminta masyarakat setempat untuk berenang di kolam tersebut meski kondisinya sedang kurang sehat. Waduh!
“Masyarakat itu kan antusias ingin kita mandi juga nggak cukup ternyata datang ke sana. Ya walaupun saya agak kurang sehat akhirnya ikut nyebur-nyebur. Dan ternyata walaupun saya demam setelah nyebur hilang demamnya, nah jangan-jangan ada khasiat tertentu juga,” cetus dia.
Tindakan Gubernur Zul sempat viral dan mendapat kritikan dari berbagai pihak, salah satunya Ketua Komisi V DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Mahally Fikri.
Mahally menyesalkan sikap Gubernur Zul dan jajarannya yang malah asyik berenang tanpa mengindahkan protokol Covid-19 di tengah situasi pandemi dan juga bencana alam serta musibah yang banyak terjadi di daerah-daerah di nusantara.
“Sebagai masyarakat NTB, saya sangat prihatin dengan kejadian ini. Kita bisa kehilangan sosok pemimpin yang jadi tauladan bagi rakyatnya,” tutur Mahally.
Mahally juga meminta Gubernur Zul untuk mencontoh apa yang dilakukan Gubernur NTB sebelumnya, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi yang menggunakan sosial medianya untuk mengingatkan masyarakat lewat dakwah dan khotbah serta memberi contoh baik.
Dia pun meminta sang Gubernur untuk segera memberikan klarifikasi pada masyarakat tentang kekhilafannya. (Billy Bagus)