Home Hiburan Kerugian Terbesar Sepanjang Sejarah McDonald

Kerugian Terbesar Sepanjang Sejarah McDonald

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – McDonald, sebuah perusahaan retail makanan cepat saji yang menjadi perusahaan fast food terlaris di berbagai dunia, pernah membuat sebuah kuis yaitu McD Monopoly. McD memulai kuis ini pada tahun 1987. Bentuk permainannya sangat simpel di mana McD akan menyimpan tiket permainan di dalam kemasan makanan yang dibeli oleh customer. Tiket ini berupa hadiah langsung dari mulai uang hingga barang yang nilainya juga beragam, atau bisa juga bagian dari papan monopoly yang bisa dikumpulkan dan ditukarkan menjadi sebuah hadiah.

Beberapa hadiah terbesar dari permainan ini adalah sebuah mobil sport, tiket cruise, ratusan ribu bahkan jutaan US Dollar. Karena hal ini penjualan McD meningkat drastis karena orang jadi mengejar tiket dan hadiah yang bisa mereka dapatkan. Karena terlalu menginginkannya menang, di Amerika Serikat ada beberapa restoran McD yang menjadi sasaran perampokan untuk mengambil tiket dan menukarkannya untuk mendapatkan imbalan.

Pencurian kecil tersebut cukup mudah dilacak oleh kepolisian dan mudah ditangkap. Namun ternyata pencurian terbesar yang terjadi dan merugikan McD hingga 24 Juta US Dollar atau sekitar 300 miliar rupiah adalah karena karyawan McD sendiri yang justru dipercaya untuk mengamankan seluruh tiket berhadiah tersebut. Pelakunya adalah Jerry Jacobson. Jerry sendiri merupakan seseorang yang pernah ditolak saat mau masuk ke akademi tentara. Pada tahun 1981, mantan istri Jerry Jacobson membantu Jerry untuk masuk ke dalam sebuah perusahaan keamanan swasta yaitu Dittler Brothers.

Dittler Brothers ini menjadi kolega dari McDonald’s untuk bagian percetakan dan pendistribusian tiket kemenangan yang akan disebarkan. Jerry saat itu merupakan seorang supervisor yang mengawasi langsung seluruh karyawan yang bertugas untuk melakukan packing dan penempelan tiket pada kemasan McDonald’s agar tidak ada yang menyelundupkan tiket. Pada tahun 2001, Jerry dipindahkan ke sebuah perusahaan marketing swasta, yaitu Simon Marketing yang juga merupakan kolega dari McDonald’s dan menangani seluruh kampanye marketing McDonald’s termasuk McD Monopoly tersebut. Perusahaan ini juga membawahi langsung Dittlers Brothers dan memegang dana sebesar 500 juta US Dollar untuk penerapan McD Monopoly ini ke depan.

Di Simon Marketing ini, jabatan Jerry kembali naik dari hanya supervisor menjadi Security Advicer yang bertugas membawa tiket kemenangan instan yang isinya merupakan hadiah tertinggi dari kampanye ini ke pabrik packing McD untuk ditempelkan langsung ke packaging dan didistribusikan. Dari pekerjaan inilah akhirnya Jerry berhasil menemukan cela bahwa dia bisa mendapatkan uang lebih banyak jika dia bisa menjual tiket hadiah tertinggi tersebut kepada orang-orang yang sangat menginginkan hadiahnya. Cela yang dia temukan berasal dari suplier yang biasa mengirimkan segel untuk kemasan packaging McD yang akan dikirim ke pabrik, menggunakan bahan yang bukan metalic dalam jumlah yang banyak.

Seharusnya bahan segel yang dikirim oleh suplier untuk nantinya digunakan sebagai bahan sealing dari packaging McD yang sudah ditaruh tiket itu berbahan metalic. Pemikiran Jerry adalah kalau dia punya segel berbahan metalic ini dalam jumlah banyak, maka dia bisa membuka segel yang sudah jadi dari pabrik pengemasan, maka dia bisa mengambil tiket tersebut dan mensegelnya kembali tanpa diketahui. Namun dengan catatan, tiket yang diambil harus tetap digantikan dengan tiket kemenangan biasa agar tidak dicurigai. Momen ini bisa dia lakukan saat dia mengirimkan tiket instan tersebut ke pabrik-pabrik yang dituju yaitu di bandara.

Jerry juga sebenarnya mengetahui bahwa dirinya diikuti oleh investigator yang disewa perusahaan untuk juga mengawasi dirinya. Dia juga tahu bahwa investigator yang mengawasi dirinya tersebut adalah seorang perempuan. Walaupun dia tidak tahu persis siapa investigator yang mengikutinya setiap hari dalam perjalanannya. Maka dari itu, dia melancarkan aksinya ini di dalam toilet laki-laki. Jadi di dalam toilet laki-laki, dia membuka segel tiket instan yang sudah dibawa, lalu mengambil isinya dan menukarnya dengan tiket kemenangan biasa yang nilainya lebih kecil, lalu menyegelnya kembali. Tiket tersebut akhirnya dijual kepada beberapa orang terdekatnya dan orang-orang liar yang tidak dia kenal.

Setelah beberapa lama dia melancarkan aksinya kepada orang-orang terdekat saja, Jerry akhirnya memutuskan untuk mencari beberapa orang di luar daerah dia dan kepada pembeli yang lebih besar. Akhirnya pada tahu 1965 Jerry bertemu dengan seseorang bernama Genarok Colombo, yang merupakan salah satu anggota keluarga kelompok mafia di New York, Amerika Serikat yaitu Colombo Family. Karena akhirnya Jerry bekerja sama dengan seorang mafia besar di negara saat itu, membuat pencurian Jerry ini semakin besar dan semakin tidak dapat terdeteksi. Hal ini dikarenakan Genarok Colombo akan membantu mencarikan pembeli dari berbagai kalangan yang dia punya untuk membeli tiket instan tersebut, dengan kata lain Genarok juga ikut menjadi calo “penjual kedua” dan mendapat keuntungan dari penjualan tiket tersebut.

Rencana untuk calon pembeli dari tiket mereka untuk menyamarkan keterlibatan colombo dan Jerry ini juga sama seperti yang sudah dilakukan Jerry sebelumnya. Seperti memberikan apartemen atau tempat tinggal baru sementara untuk mengganti alamatnya agar tidak terdeteksi bahwa mereka adalah orang disekitaran Jerry atau Colombo. Mengawasi langsung penukaran tiket yang dilakukan oleh pemenang atau pembeli tiket mereka saat pergi ke McD terdekat. Bahkan memperjual belikan seluruh tiket instan termahal tersebut kepada kalangan mafia yang membuat peredaran gelap tiket tersebut semakin tidak terdeteksi. Karena jelas seluruh pembeli yang semuanya adalah mafia juga akan menutupi jejaknya masing-masing agar tidak tertangkap dalam keterlibatan penggelapan ini.

Karena rencana Jerry ini berjalan sangat mulus bahkan dibilang sangat aman saat ini untuk dirinya karena melibatkan mafia yang secara tidak langsung ikut membantu menutupi jejaknya dari peredaran tiket ilegal ini. Kekayaan Jerry sangat amat berlimpah, bahkan jika dikalkulasikan dengan kekayaan yang seharusnya dia dapatkan dari gajinya sebagai security advisor, kekayaannya saat ini sangat tidak masuk akal. Namun salah satu kelemahan dalam bekerja samanya Jerry dengan mafia adalah saat mereka mendapatkan tiket kemenangan tersebut, mereka jadi tidak mau diwawancara untuk menceritakan proses kemenangannya dan kebahagiaan yang mereka rasakan. Karena mafia dalam sebuah negara tetap kriminal walaupun memiliki koneksi oknum pemerintahan dan kepolisian.

McD juga sempat diwawancara oleh media dan ditanyai mengapa akhir-akhir ini tidak ada pemenang yang mau diwawancarai dengan alasan privasi. Menurut McD yang belum curiga saat itu, mengatakan hal itu wajar dan tidak ada sama sekali niat dari McD menipu konsumen hanya karena mereka tidak mau diwawancarai. Hal ini dikuatkan McD dengan menunjukkan bahwa seluruh distribusi untuk tiket instan diserahkan oleh pihak ketiga dan tidak ada campur tangan McD untuk menghindari kepentingan pribadi.

Pada tahun 1998 Genaro Colomo ditemukan meninggal dunia bersama istrinya dalam sebuah kecelakaan mobil. Namun dikalangan mafia, kecelakaan yang sebenarnya murni ini tidak dipercaya dan dikaitkan dengan Jerry Jacobson yang diduga berencana menyingkirkan Genaro Colombo agar dirinya tidak perlu membagi hasil penjualan tiket tersebut dan dimiliki sendiri. Di sisi lain, Jerry yang kehilangan calo utamanya dalam membantu peredaran tiket serta mendatangkan banyak pembeli, harus berpikir ulang untuk mendapatkan calo pengganti. Akhirnya Jerry memang menemukan calo baru untuk menggantikan Genaro, tapi tidak sekuat koneksi dari Genaro, sehingga bisnisnya memang cukup tersendat walaupun tetap dapat berjalan.

Suatu hari pada Maret tahun 2000, sebuah telepon masuk ke kantor FBI yang mengatakan bahwa Jerry Jacobson merupakan pelaku utama dari penggelapan tiket instan McD Monopoli secara terstruktur dan dalam waktu yang sudah sangat lama. Penelepon tersebut diduga dari seseorang yang pernah mendapatkan tiket kemenangan instan yang dijual Jerry namun penelpon tersebut tidak memberikan identitasnya secara lengkap. Setelah itu, salah satu agen FBI, Richard Dean langsung menghubungi public relations McD, yaitu Anne Murray. Segera setelah menerima kabar tersebut, Anne langsung melakukan verifikasi ulang kepada seluruh pemenang baik tiket biasa maupun tiket kemenangan instan yang sudah didapat oleh ratusan ribu orang selama ini.

Akhirnya dari hasil verifikasi dan penelitian lebih lanjut, ditemukan beberapa pemenang dari tiket kemenangan instant memiliki keterkaitan dengan keluarga Colombo. Selain itu beberapa pemenang yang sudah mendapatkan tiket kemenangan instan juga ketahuan memberikan alamat palsu yang saat ini mereka sudah tidak tinggal di tempat tersebut. Karena alamat tersebut dulu digunakan Jerry untuk menghilangkan jejak sementara saja agar alamat asli pemenangnya tidak terdeteksi bahwa tinggal di lingkungan rumah Jerry. Seluruh informasi yang didapatkan Anne ini akhirnya diberikan seluruhnya kepada FBI dan ditangani langsung oleh Richard Dean.

Richard akhirnya membentuk tim investigasi dan mulai memanggil 10 pemenang tiket kemenangan instant McD monopoli. Akhirnya ditemukan tiga orang dari 10 pemenang memiliki alamat palsu yang alamat sebenarnya adalah kawasan perumahan yang dekat dengan rumah Jerry Jacobson di Jacksonville dan merupakan kerabat dekat dari Colombo. Setelah mendapatkan dugaan sementara ini, Jerry pun diintai 24 Jam oleh FBI tanpa sepengetahuan dirinya, FBI juga melakukan penyadapan terhadap seluruh komunikasi yang dilakukan Jerry untuk pengumpulan bukti-bukti.

Setelah bukti terkumpul, FBI akhirnya meminta McD untuk mengadakan kampanye McD Monopoli sekali lagi untuk memperebutkan satu tiket kemenangan instan terakhir untuk memancing Jerry dan menangkap basah aksinya. Akhirnya McD pun membuat satu kampanye terakhir dan FBI masih terus menyadap komunikasi Jerry. Ternyata tertangkap percakapan telepon Jerry bahwa dirinya sudah menjual tiket kemenangan tersebut kepada seseorang bernama John Davis. Di saat yang bersamaan McD menghubungi FBI bahwa ada seseorang yang bernama John Davis yang baru saja mengklaim kemenangannya atas tiket kemenangan instant di salah satu gerai McD terdekat. Akhirnya terbukti sudah bahwa Jerry Jacobsonlah yang benar melakukan penggelapan tiket kemenangan instant McD selama ini. Jerry pun langsung ditangkap, diintrogasi, dan Jerry pun mengakui seluruh perbuatannya dengan imbalan jika dirinya memberikan seluruh nama orang yang terlibat dalam penggelapan ini, masa tahanannya akan diberikan keringanan. Masa tahanan yang dijanjikan akan dikurangi selama 15 tahun tapi seluruh properti dan harta kekayaannya disita oleh negara.

Seluruh masyarakat Amerika Serikat merasa ditipu selama belasan tahun mengeluarkan uang untuk membeli produk McD untuk mendapatkan tiket kemenangan, namun ternyata McD tidak tahu bahwa program marketingnya tersebut ditipu karyawannya sendiri. Masyarakat juga menuntut untuk persidangan diadakan secara terbuka kepada publik untuk mengikuti prosesnya. Hal ini dikarenakan Jerry sejak melakukan kerja sama dengan banyak mafia besar dalam negeri, memiliki banyak “backing” kuat yang mungkin akan melindunginya atau menyuapnya atau bahkan menyuap oknum pengadilan untuk melindungi nama-nama besar yang sebenarnya terlibat dalam bisnis ini walaupun hanya sekedar pembeli tiket.

Namun ternyata fokus masyarakat yang ingin ikut mengawal kasus ini teralihkan dengan terjadinya bencana 911 Wolrd trade center, sehingga sudah tidak ada masyarakat hingga media bahkan media internasional yang fokus pada penyelesaian kasus ini. Dampaknya adalah hukuman untuk Jerry ini hanya diberikan selama 37 bulan saja dan denda sebesar 12,5 juta US Dollar serta dengan persidangan yang tetap dilakukan tertutup memanfaatkan tidak fokusnya masyarakat akibat peristiwa 911.

Hingga saat ini tidak ada yang tahu atau berusaha mencari tahu siapa penelpon yang memberikan informasi soal Jerry dan kasus McD ini pertama kali. Masyarakat menduga bahwa penelpon tersebut berasal dari keluarga Colombo yang dendam karena menduga Jerry ingin menyingkirkan Genaro dengan kecelakaan yang terjadi pada Genaro dan istrinya.

McD akhirnya menebus kesalahannya dengan tetap memberikan tiket kemenangan instan jutaan Dollar kepada para konsumen setianya sebagai bentuk penebusan kesalahan mereka. Untuk saat ini sendiri jika ingin menemukan game ini, tetap bisa karena masih dijalankan tapi hanya di Amerika Serikat dan Eropa. Seharusnya Amerika Serikat dan Inggris menjalankan program ini pada tahun 2021, namun karena pandemi kampanye ini pun harus diundur. McD juga melakukan beberapa kerja sama dengan NFT dan beberapa hal yang juga lagi trend saat ini untuk mengikuti perkembangan zaman, dan sudah tidak akan menggunakan nama McD monopoli lagi karena kasus terdahulu. (Angela Limawan)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Deretan Destinasi Incaran Wisatawan Berkonsep Alam dan Budaya di Papua, Simak Daftarnya

TELENEWS.ID - Berbicara seputar deretan tempat wisata unggulan sekaligus menjadi incaran semua wisatawan lokal sampai mancanegara pastinya memberi penawaran menarik.

Dianggap Berjasa, Layakkah Brigadir Yoshua Diangkat Sebagai Pahlawan?

TELENEWS.ID - Pengacara Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak meminta Presiden Joko Widodo untuk mengangkat Brigadir Josua sebagai pahlawan pada peringatan HUT...

Sebelum Harga Mie Instan Naik 3 Kali Lipat, Yuk Cobain 5 Tips Makan Mie yang Sehat dan Bergizi

TELENEWS.ID - Harga mie instan dikabarkan akan mengalami kenaikan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut ada kemungkinan bahwa makanan cepat saji favorit...

Terbukti, Gigi Putih Bersih Bikin Kamu Terlihat Awet Muda dan Menarik di Mata Lawan Jenis

TELENEWS.ID - Gigi yang putih dan bersih memang menyenangkan untuk dilihat. Mereka yang memiliki gigi putih, bersih dan rapi menjadi penanda bahwa...