TELENEWS.ID – Peninjauan pipa transmisi air yang berada di Jalur Intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng kembali dilakukan oleh jajaran Direksi Perumda Tirta Pakuan pada hari Selasa (20-07-2021).
Untuk mengembalikan keadaan seperti semula harus menunggu hingga beberapa hari kedepan meskipun pengerjaan sudah tuntas. Kemudian dengan adanya proyek pembangunan double track, dikhawatirkan 400 meter pipa yang tersisa akan sulit untuk ditinjau.
Rino Indira Gusniawan selaku Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menuturkan proyek pengerjaan eskavator proyek pembangunan double track menjadi penyebab kebocoran pipa transmisi air baku 1.000 mili meter (mm) yang ada di jalur Intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng. Air Valve tertimpa serpihan batu yang memiliki fungsi untuk mengeluarkan angin yang ada di punggungan pipa.
Rino mengungkapkan bahwa sambungan pipa patah setelah yang menyebabkan air keluar. Kemudian pihaknya melakukan dua rencana perbaikan yang diputuskan untuk dilakukan skema tercepat.
Untuk menghentikan semburan air, skema tercepat dilakukan yaitu membuat modifikasi klem sedel. Proses pembuatannya memakan waktu enam hingga delapan jam. Lalu di pinggiran pipanya ditambahkan alternatif. Proses pengececoran nantinya akan menghabiskan waktu enam hingga delapan jam dengan menggunakan beton yang sudah biasa digunakan untuk membuat jalan tol.
Rino menambahkan, dalam proses perbaikan pipa ternyata menggunakan pipa dengan kapasitas 700 liter perdetik. Setelah dilakukan pengecekan, 70ribu pelanggan di Kota Bogor terkena imbasnya. Para warga tersebut tidak bisa menggunakan air.
Rino juga menuturkan agar hal ini tidak terjadi lagi, pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi sejak tiga tahun yang lalu. Mulanya pihak Perumda Tirta Pakuan harus melakukan relokasi dengan catatan harus menghentikan kegiatan selama tiga bulan karena ini adalah tahan PT KAI. Hingga akhirnya jalur digeser atau desain diubah oleh pihak PT KAI.
Rino menegaskan pihaknya akan melakukan komunikasi dengan kontraktor perihal masih ada 400 meter lagi yang masih rawan akan terimbas proyek double track ini. Kedua belah pihak akan berusaha untuk melakukan penguatan. Jika ditotal, terdapat 1,6 kilometer pipa Perumda yang disinyalir masih dalam area proyek double track.
“Jumlah air yang dikeluarkan dan juga jumlah effort yang dilakukan akan kami hitung. 70 pelanggan ngamuk karena imbas dari terputusnya aliran air mereka. Dirtek dan Dirum akan melakukan penghitungan jumlah kerugiannya,” ujarnya.(Neidi)