TELENEWS.ID – Pernikahan menjadi hal yang didambakan oleh pasangan yang telah cukup serius menjalin hubungan. Namun tentu saja pernikahan bukanlah hal yang mudah untuk diputuskan. Apalagi jika kita tidak mengetahui kesiapan pasangan untuk membina mahligai rumah tangga.
Pada saat yang sama, menjadi sangat bahagia dalam hubungan tidak secara otomatis berarti kalian siap untuk menikah. Penting untuk mempertimbangkan apa arti sebenarnya dari sebuah pernikahan dan apakah hubungan kalian benar-benar siap untuk mengambil langkah itu.
Menurut Elizabeth Earnshaw, LMFT, seorang terapis pernikahan berlisensi, merekomendasikan setidaknya menunggu sampai tahap yang disebut fase bulan madu selesai atau satu hingga dua tahun, sebelum kalian sepakat untuk menikah.
Menurut Eanshaw menunggu selama ini untuk memastikan kita benar-benar siap untuk membina rumah tangga dan tidak mengambil keputusan secara emosional. “Itu karena kimia otak kita pada fase awal hubungan ini dapat mengaburkan kemampuan kita untuk membuat keputusan yang rasional” kata Ernshaw.
“Selama tahap ini, pasangan sering sangat dipengaruhi oleh banyak hormon cinta. Hormon-hormon ini membuat kita lebih cenderung memperbesar yang baik dan meminimalkan yang buruk” ujarnya lagi.
Selain itu, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan kesiapan pasangan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius, seperti:
- Kalian sama-sama bicara mengenai pernikahan
Jika belakangan ini kalian sama-sama sering membicarakan mengenai pernikahan dalam hal yang positif, itu merupakan tanda kalian telah siap untuk menikah. Pasangan yang benar-benar siap untuk menikah telah melakukan percakapan, di mana mereka berdua menyatakan keinginan untuk menikah satu sama lain dan untuk melakukannya dalam waktu dekat. - Kalian memikirkan masa depan bersama
Terapis pernikahan Beverley Andre, LMFT mengatakan bahwa pasangan yang sudah siap menikah, melihat masa depan sebagai miliknya dan pasangan. “Bahasa kalian berubah dari ‘saya/aku’ menjadi ‘kami/kita’ saat mendiskusikan rencana masa depan,” jelasnya. Bahkan ketika kamu memikirkan impian pribadi untuk masa depan, kamu membayangkan pasanganmu di sana bersamamu. “Kalian menggunakan istilah seperti ‘rumah kita’, ‘anak-anak kita’, dan indikator lain yang kamu rencanakan untuk masa depan bersama” lanjut Andre lagi. - Kalian menginginkan hal yang sama
Earnshaw mengatakan salah satu tanda kesiapan menikah adalah kesamaan visi dan tujuan. Hal ini bisa berupa apakah kalian berdua benar-benar ingin menikah? Apakah ingin langsung memiliki anak? dan sebagainya. Hal ini menandakan kalian sudah memiliki kesamaan tujuan dan keinginan untuk masa depan kalian. - Kalian membuat keputusan secara bersama-sama
Tanda lain siap menikah adalah ketika kalian telah berpengalaman membuat keputusan besar dan kecil sebagai pasangan, secara bersama-sama begitu kata Earnshaw. “Kamu telah mampu membuat keputusan bersama dan mampu mengetahui pengaruhnya satu sama lain.” Jika kamu tahu pasti bahwa kalian berdua biasanya meredakan perselisihan dengan baik, dan memiliki banyak pengalaman berunding dengan damai, itu pertanda baik bahwa hubungan kalian memiliki dasar yang kuat untuk pernikahan. - Kalian menyelesaikan konflik tanpa drama
Tentu saja tetap ada konflik dan masalah dalam hubungan kalian. Namun kini kalian bisa menyelesaikannya dengan kepala dingin dan tanpa drama. Kamu siap menikah ketika kalian berdua tahu dengan pasti bahwa kalian berdua dapat menavigasi konflik dengan cara yang sehat secara konsisten. Argumen kalian jarang berubah menjadi pertengkaran besar dan penuh drama. Namun jika konflik di antara kalian membesar, kalian tetap bisa mengambil banyak waktu untuk belajar bagaimana meminimalkan hal tersebut. - Kalian sama-sama memikirkan mengenai hidup berumah menikah
Pada tingkat emosional, salah satu tanda bahwa kalian siap untuk melamar adalah ketika kamu dan pasangan mulai membayangkan kehidupan berumah tangga. “Kamu mendapati dirimu berpikir tentang bagaimana kalian akan lamaran, gaya cincin apa yang perlu dipertimbangkan, seperti apa pernikahannya, dan hal-hal yang kalian nantikan saat menikah” lanjut Andrea lagi.
Bagaimana? Sudahkah melihat tanda-tanda di atas dari pasanganmu? (Yuyun Amalia)