TELENEWS.ID – Nama selebgram Siskaeee masih menjadi sorotan terkait aksi tak senonohnya yang sempat viral di media sosial. Tak berhenti sampai disana, pasca penyidikan polisi ditemukan fakta mengejutkan terkait wanita yang bernama asli Fransiska Candra Novitasari ini.
Pasalnya pasca penyidikan pihak yang terkait ditemukan sebuah hard disk yang berisi koleksi video dewasa dari Siskaeee. Tak tanggung-tanggung ada sekitar 600GB video dewasa yang disimpan oleh wanita yang namanya terkenal di situs video dewasa ini.
Koleksi video itu kemudian Siskaee upload ke situs video dewasa berbayar, yang sudah ia lakukan sejak tahun 2017 yang silam. “Setelah kita gali, pelaku sendiri memang di dalam kurun waktu 2017 sampai dengan 2021 melakukan suatu motif ekonomi memanfaatkan perbuatan ini dengan mengupload ke dalam situs-situs berbayar,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda DIY AKBP Roberto Pasaribu.
Hal ini tentu mengejutkan sebab Siskaeee sendiri secara sukarela dan terbuka merekam aktivitas seksualnya kemudian menyebarkannya melalui situs video dewasa. Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan seseorang nekat merekam adegan intim mereka dengan pasangan?
Seorang pakar hubungan seks dan hubungan di LoveHoney menyebutkan sejatinya alasan seseorang merekam aktivitas seksual mereka demi alasan iseng atau kesenangan belaka. Apalagi di masa sekarang kehidupan manusia memang terhubung dengan smartphone, sehingga menurut mereka mengapa tak mengabadikan aktivitas seksual juga.
“Lebih banyak orang merekam diri mereka berhubungan seks dengan pasangannya karena itu menyenangkan. Mari kita terima fakta bahwa seluruh hidup kita diabadikan di ponsel pintar kita, jadi mengapa tidak seks juga?” ujar terapis yang enggan disebutkan namanya itu.
Menurutnya klien yang datang padanya sebagian sengaja merekam aktivitas seksual untuk koleksi pribadi dan akan mereka tonton lagi setelah berhubungan intim dengan pasangannya. “Banyak pasangan menonton sendiri adegan intim mereka dan mengakui mereka merasa terangsang saat melihatnya. Apalagi jika dilengkapi dengan pakaian seksi, tentu saja ada keinginan seperti apa seseorang akan terlihat di depan kamera” tambahnya lagi.
Meski begitu merekam adegan seksual meski dengan pasangan resmi, tidak boleh dilakukan sembarangan. Tetap butuh persetujuan pasangan untuk merekam aktivitas intim yang dilakukan bersama-sama. Selain itu di zaman digital ini perangkat elektronik kita bisa dengan mudah diretas sehingga data pribadi termasuk foto dan video bisa diakses dan dilihat oleh orang lain.
“Siapa yang tahu di mana rekaman itu akan berakhir? Kamu tidak bisa begitu percaya saja pada partnermu karena kamu tidak tahu dengan siapa mereka akan membagikannya. Kalau kamu merekam aktivitas seksualmu dengan pasangan, pastikan dia juga menghapus rekaman tersebut jika kalian nanti putus atau bercerai” tambahnya lagi.
Selain itu Shweta Singh, seorang psikolog konsultan senior menegaskan bahwa seseorang tidak berhak sama sekali memaksa pasangan untuk merekam aktivitas seksualnya. Dan satu hal yang perlu diingat adalah memastikan bahwa rekaman itu aman dan tidak akan tersebar pada orang yang tak bertanggung jawab.
“Orang-orang memiliki fetish seksual. Tapi tidak ada yang berhak memaksa orang lain untuk memenuhi fantasi seksualnya atau tuntutan untuk memenuhi fetish tersebut.” ujar Shweta. “Yang penting di sini adalah menjaga keamanan dan persetujuan. Jika seseorang merasa bahwa permintaan pasangannya melanggar privasinya, dia berhak untuk mengatakan tidak. Kepercayaan juga memainkan peran penting di sini,” tambahnya lagi.
Jadi pikir dua kali ya sebelum merekam aktivitas seksualmu meskipun itu dengan pasangan sendiri. (Yuyun Amalia)
