TELENEWS.ID-Trauma, itulah yang kabarnya kini dirasakan oleh selebgram cantik Larissa Chou. Konon setelah perceraiannya dengan Alvin Faiz, ibu satu anak ini mengalami trauma hebat yang membuatnya enggan untuk menikah kembali.
Hal ini diungkapkan oleh Hanny Kristianto, yang tak lain adalah Sekjen Mualaf Center Indonesia. Ia menceritakan bahwa wanita 25 tahun ini menolak lamaran banyak pria meski kini ia telah resmi bercerai dari putra almarhum ustad Arifin Ilham, Alvin Faiz. Selain ingin fokus mengurus anak semata wayangnya, Larissa juga mengaku trauma untuk kembali menjalani bahtera rumah tangga.
“Iya Larissa trauma. Kalau bapak kandung aja nggak peduli sama Yusuf, apalagi bapak tiri? Itu kata Larissa,” tutur Hanny. Hal ini bisa dimengerti sebab tak hanya bagi Larissa, namun kebanyakan wanita merasa perceraian adalah hal yang menyakitkan dan menyedihkan. Banyak diantara mereka yang trauma kemudian terpuruk sehingga enggan untuk membuka hati lagi pada orang lain.
Takut disakiti lagi atau takut calon suami baru tak bisa menerima buah hati menjadi alasan banyak wanita yang enggan untuk membuka hati lagi setelah mengalami perceraian. Rachel Ann Dine, MA, LPC, LMHC seorang konselor perceraian berlisensi mengungkapan seorang yang bercerai, bisa mengalami posttraumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stress pascatrauma.
Rachel menyebut tak hanya mereka yang baru kembali dari peperangan, seorang yang baru saja kehilangan orang yang mereka kasihi juga bisa mengalami PTSD. “Semula PTSD dianggap sebagai trauma besar yang terjadi karena seseorang baru saja mengalami kejadian yang hampir merenggut nyawa mereka” ungkap Rachel. “Namun kini seseorang bisa mengalami PTSD karena kematian pasangan dan juga perceraian” tambahnya lagi.
Mengatasi trauma pasca perceraian memang bukan hal yang mudah. Namun ada beberapa cara yang disarankan oleh para terapis untuk mengobati luka hari setelah perceraian yang menyakitkan hati.
- Jangan mengingkari perasaanmu
Satu hal yang harus kamu lakukan adalah menerima bahwa kamu terluka, sedih, kecewa dan marah. Jangan pernah mengingkari emosi yang kamu rasakan. Kamu sedang tidak baik-baik saja dan semua orang tahu itu. Sangat normal bagimu untuk sedih dan menangis setelah perceraian. Menangislah dan terimalah emosimu sebagai sesutu yang wajar dan normal. - Bicaralah pada orang yang kamu percayai
Jangan simpan luka hatimu seorang diri, jika kamu tak sanggup menahannya lagi inilah saatnya kamu bicara dengan orang lain yang bisa kamu percayai. Ini lebih baik daripada kamu menyimpan sendiri rasa sakitmu, sehingga membuat trauma yang kamu rasakan semakin dalam. Selain keluarga dan teman, kamu bisa minta bantuan terapis untuk menuangkan segala hal yang kamu rasakan sebelum dan setelah bercerai. - Fokuslah pada anak dan keluarga
Seperti Larissa yang sekarang hanya ingin fokus pada putra semata wayangnya, anak dan keluarga bisa jadi satu hal yang membantumu sembuh dari trauma. Anak-anak selalu jadi pihak yang paling dirugikan dari perceraian orangtua mereka. Jangan biarkan anak-anak terlalu lama dalam kebingungan mereka terkait perpisahan orangtuanya. Untuk saat ini, fokuslah pada mereka saja sehingga lama kelamaan kamu akan menemukan kedamaian bersama dengan sang buah hati tercinta. - Lakukan meditasi
Meditasi dan yoga bisa jadi solusi untuk menenangkan fikiran dan membantu penyembuhan trauma. Kamu bisa mencoba berlatih teknik pernafasan, untuk membuatmu fikiranmu jadi lebih tenang. - Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang
Hindari alkohol atau obat-obatan saat kamu trauma. Untuk sementara hal itu mungkin akan membantumu melupakan masalah, namun di kemudian hari akan memberikan efek yang buruk bagi kesehatan dan psikismu. - Liburan atau melakukan hal-hal yang baru
Liburan atau pergi mengunjungi tempat-tempat yang indah, bisa jadi cara efektif untuk mengatasi trauma pasca perceraian. Kamu bisa sementara waktu berlibur dan menenangkan diri di tempat indah dan alami. Kamu bisa juga mencoba aktivitas baru, yang sebelumnya tak bisa kamu lakukan saat masih menikah.
Perceraian memang menyakitkan, apalagi jika kamu ada di pihak yang dikhianati seperti yang dialami Larissa Chou. Namun tentu saja hidup harus tetap berjalan, dan kamu tidak bisa terus terpuruk dalam trauma. Ini saatnya menata hidup baru, dan membuka hati untuk cinta yang baru pula. (Yuyun)