TELENEWS.ID – Danau Toba, Sumatera Utara menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas yang diusung pemerintah. Untuk meningkatkan potensi wisata di kawasan tersebut, pemerintah telah menganggarkan biaya Rp 22 triliun. Saat ini telah dibangun The Kaldera Toba Nomadic Escape, di atas lahan Zona Otorita Kabupaten Toba Samosir.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menjelaskan, Danau Toba sebagai destinasi wisata super prioritas bersama empat destinasi lainnya diwajibkan agar menerapkan pariwisata yang aman di masa pandemi Covid-19, dengan tetap menyuguhkan keindahan alam, kenyamanan dan fasilitas yang memadai.
Lebih lanjut lagi Luhut mengharapkan, pemimpin Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dari suku Batak. Hal ini menurutnya merupakan aspirasi masyarakat dan tokoh adat setempat. Paling tidak anak muda Batak yang berkemampuan baik yang bisa mengelolanya.
“Saat ini kami sedang mencari pemimpin Badan Pelaksana Otorita Danau Toba yang saat ini masih kosong, diharapkan juga kalau ada orang Batak yang mengisi jabatan tersebut,” kata Luhut seusai menghadiri acara “China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations” di The Kaldera – Toba Nomadic Escape, Desa Sibisa Perdamaian, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara pada Jumat, 18/12/2020. Diketahui, acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hubungan diplomatik Indonesia – China ke 70 tahun.
Diketahui, posisi Direktur Utama BPODT saat ini masih kosong. Setelah direktur sebelumnya, Arie Prasetyo dipindah tugaskan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menjadi Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) pada 13 November 2020.
Kepada masyarakat Batak, Luhut juga berpesan agar selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, giat dalam bekerja dan ramah terhadap para pendatang. “Kalau kita tidak ramah, kampung tidak bersih, dan orang melihat kita tidak setia pada protokol kesehatan, orang tidak akan mau datang,” ujar Luhut.
Menurutnya lagi, semua kembali pada masyarakat Batak. Jika mereka ingin wisatawan datang, ekonomi terus bisa bergulir, lapangan pekerjaan semakin terbuka luas dan hidup sejahtera, maka jangan hanya bertanya ke pemerintah. Tanyalah kepada diri sendiri, apakah kita sudah memberikan kontribusi agar orang mau datang ke tempat kita.
Terkait dengan pandemi Covid-19, Luhut juga mengatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya mengurangi kasus Covid-19 sambil mendatangkan vaksin. Menurutnya, Batak adalah daerah yang relatif kecil dibandingkan tempat-tempat lain. Seharusnya bisa dipelihara dan Covid-19 jangan sampai berkembang meluas.
Saat ini, pemerintah telah membebaskan lahan di Desa Sibisa untuk pengembangan fasilitas wisata Danau Toba. Menurut Luhut, sejumlah pengusaha berkeinginan untuk membangun sejumlah hotel di sana.
Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China, Zhang Xu juga telah sepakat akan terus bekerja sama memulihkan perekonomian akibat pandemi Covid-19 dan saling mendorong ekonomi serta perdagangan kedua negara, terutama sektor pariwisata.
Penulis: Dwi Eppy