Home Hiburan Masih Perlukah Drugs Dalam Menciptakan Karya Musik?

Masih Perlukah Drugs Dalam Menciptakan Karya Musik?

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Pertanyaan seputar apakah drugs masih menjadi sebuah hal yang harus digunakan ketika menciptakan lagu menjadi sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Faktanya, tidak ada jawaban pasti mengenai hal tersebut. Tak ayal terdapat beberapa penjelasan berbeda dari masing-masing orang dan tergantung kepada pengalaman orang tersebut.

Kelangsungan hidup sebuah lagu berhubungan erat dengan seberapa keren lagu tersebut. Jika itu menjadi barometernya, mungkin pertanyaan lanjutan yang muncul adalah apakah drugs atau obat-obatan terlarang mempengaruhi sebuah lagu agar bertahan lama?

Namun ada perdebatan yang masih terus bergulir tentang korelasi antara karya musik yang diciptakan oleh sang penulis lagu dan pemakaian narkotika dan obat-obatan terlarang.

Bagaimana jika pertanyaannya dibalik menjadi ‘apakah mungkin seorang musisi menciptakan lagu yang keren tanpa drugs?’

Mungkin setiap orang memiliki pengalaman, pemikiran, spiritual dan rasa yang berbeda-beda. Contohnya, seorang musisi membutuhkan obat-obatan untuk menembus batas maksimal yang dimilikinya, sementara musisi lainnya telah meraih apa yang telah ia lakukan selama ini tanpa harus melalui pendekatan kreatif.

Ada beberapa pendekatan berbeda dari berbagai macam budaya yang dialami oleh beberapa musisi ternama.

Banyak contoh nyata dari para penulis lagu yang memulai karir mereka setelah tidak lagi menggunakan obat-obatan terlarang. Mereka bisa menulis lagu yang hits dan membuat musik yang bisa dinikmati banyak orang.

Namun karena satu dan lain hal, karirnya hancur karena terjerumus ke dalam lubang yang sesat.

Situasi berbeda dialami oleh The Beatles dimana karirnya terus menanjak meskipun menggunakan drug saat itu. Contohnya, di awal karir mereka di Hamburg, mereka menggunakan drug untuk terus terjaga setiap malam dan bisa perform enam hingga delapan jam dalam sebuah pertunjukan. Hingga mereka bertemu musisi legenda lainnya yaitu Bob Dylan yang memperkenalkan mereka pada marijuana.

Narkotika jenis itu menjadi konsumsi wajib bagi keempat personel yang dijuluki Fab Four tersebut. Pengalaman mereka menggunakan marijuana menginspirasi pembuatan album Rubber Soul.

Di tahun yang sama, John Lennon dan George Harrison dan pasangan mereka masing-masing pergi ke seorang ‘dokter’ bernama John Riley yang memperkenalkan mereka dengan LSD. Pengalaman mereka menggunakan drug jenis itu menginspirasi mereka untuk menciptakan lagu yang berjudul ‘Doctor Robert’ yang ada di album Revolver.

Banyak orang yang berdebat bahwa tanpa marijuana dan LSD mereka tidak bisa menciptakan dua album yang sangat fenomenal tersebut.

Contoh menarik lainnya adalah karya-karya yang diciptakan oleh David Bowie. Sang Ziggy Stardust dikenal bukan sebagai musisi yang gemar memakai obat-obatan.

Namun pada tahun 1976 ketika album Station to Station dirilis, ia mulai rutin menggunakan kokain. Selain album tersebut, ia sempat menelurkan beberapa album fenomenal khususnya selama Ziggy Stardust berjalan dan bahkan sebelumnya lewat album The Man Who Sold The World dan Hunky Dory. Lewat album-album tersebut Bowie mendapatkan inspirasi dari karya seni dan literature. Ia mendapatkan ide berbeda dari karya seni dan buku yang diubahnya menjadi sebuah perspektif yang baru dan unik.

Station to Station dan karakter Thin White Duke yang ada di album ini adalah hasil eksplorasi nyeleneh dari Bowie, dalam hal ini sang Starman terinspirasi dari bahan-bahan kimia.

Bowie membuktikan bahwa ia tidak membutuhkan drugs untuk menciptakan sebuah karya musik yang brilian. Trilogi Berlin yang hits adalah contohnya. Ia menciptakan Low, Heroes dan Lodger ketika sedang dalam masa rehabilitasi.

Setiap musisi memiliki keunikan tersendiri namun memiliki hubungan berbeda dengan barang terlarang ini. Patti Smith contohnya, ia adalah seorang pencipta lagu Punk yang sangat original. Opininya tentang hal ini sangat bertolak belakang dengan sebagian besar musisi lainnya. “Anda boleh saja memiliki pengalaman khusus dengan drugs, namun seniman lain membutuhkan jiwa dan raga yang sehat. Ketergantungan akan drugs tidak akan pernah bisa meningkatkan imajinasi.” Patti Smith adalah seorang musisi yang bertanggung jawab. Ia percaya bahwa dengan popularitas yang ia dapatkan, terdapat sebuah tanggung jawab besar kepada para fans untuk memberikan contoh yang baik.

Realitanya, sangat sulit untuk mendapatkan jawaban mutlak tentang pertanyaan diatas.

The Beatles menjadikannya sebagai sebuah cara untuk menciptakan sebuah karya yang dikenang orang hingga saat ini. Namun pengguna lainnya bisa saja mematikan karir mereka seketika. (Neidi)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Ragam Tradisi Unik Penuh Makna Keluarga Tionghoa Dalam Menyambut Imlek

TELENEWS.ID - Tradisi masyarakat Tionghoa dalam menyambut Imek atau tahun baru China pastinya memberi makna tertentu. Kali ini di tahun 2022, perayaan...

Status Kelurahan Krukut Tidak Lagi Zona Merah Covid 19, Micro Lockdown Dicabut

TELENEWS.ID - Banyak daerah khususnya di DKI Jakarta mendapat status level 2 dan juga menerapkan micro lockdown. Hanya saja semenjak varian Omicron...

Doyan Sindir Anies Baswedan, Wagub DKI Ke Giring: Tunjukkan Kinerja Dan Prestasi

TELENEWS.ID - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara soal aksi saling sindir antara Gubernur Anies Baswedan dengan Ketua Umum...

Tidak Ada Tempat Bagi Koruptor, Indonesia – Singapura Tanda Tangan Perjanjian Ekstradisi

TELENEWS.ID - Sejak tahun 1998, Indonesia dan Singapura telah melakukan berkali-kali untuk mengukuhkan perjanjian ekstradisi untuk kedua negara namun selalu gagal. Diketahui...