TELENEWS.ID – Sejumlah elemen mahasiswa melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Kamis (19/05/2022). Selain mahasiswa, beberapa buruh pun ikut dalam demonstrasi tersebut. Mahasiswa dan buruh ini tergabung ke dalam Komite Rakyat Lawan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KRL-KKN). Demonstrasi dimulai pada pukul 13.00 WIB.
Koordinator Aksi, Febriditya Ramadhan mengatakan demo ini dilakukan dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasional yang jatuh setiap tanggal 20 Mei. Direncanakan, besok pada Jumat (20/05/2022), aliansi mahasiswa dan buruh ini kembali menggelar demo lanjutan. Namun Adit sendiri belum dapat memastikan untuk kepastian besok, berapa banyak massa dari berbagai lapisan yang akan ikut bergabung serta titik mana yang akan dijadikan pusat orasi massa.
Dalam aksi demo kali ini, massa menyampaikan 17 tuntutan. Beberapa poin tuntutan yang disampaikan antara lain melawan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Poin lain adalah menuntut pemerintah untuk menurunkan harga kebutuhan pokok, dan terakhir adalah meminta pemerintah membatalkan undang-undang yang dibuat dengan tidak matang dan tidak memihak kepada rakyat. Selain itu tuntutan lain dari mahasiswa adalah kejelasan status kependudukan warga daerah seperti Mesuji Register 45 dan penindakan tegas terhadap mafia dan oligarki.
Aksi demo tanggal 19-20 Mei 2022 ini adalah aksi lanjutan terhadap hasil konsolidasi nasional yang diadakan pada 10-12 Mei 2022 lalu di Taman Wiladatika, Cibubur. Mahasiswa juga melakukan tabur bunga di tugu reformasi Universitas Trisakti untuk mengenang empat orang mahasiswa yang menjadi korban dalam aksi tahun 1998 lalu.
Diketahui bahwa konsolidasi yang diadakan pada 10-12 Mei 2022 lalu mendapat beberapa tekanan seperti tidak diperbolehkannya mahasiswa memasuki aula lokasi acara sesaat sebelum acara dimulai sehingga membuat acara menjadi tertunda. Alasan yang diberikan dari pelarangan ini adalah tidak adanya izin kepolisian. Padahal menurut Adit, sejak awal dirinya dan rekan mahasiswa sudah melaksanakan prosedur administrasi dan membawa bukti-bukti dari administrasi tersebut. Namun pelarangan penggunaan lokasi tetap tidak didapat mahasiswa dan membuat mahasiswa akhirnya tetap melaksanakan konsolidasi tersebut di luar aula. Konsolidasi dan diskusi pun berjalan lancar hingga memperjelas tujuan aksi demo yang dilakukan pada 19-20 Mei 2022. (Angela Limawan)