TELENEWS.ID – Pagelaran EURO mendatang sepertinya akan semakin semarak dengan kehadiran ‘hewan peramal’ sebagai sumber prediksi pemenang pertandingan. Jika dulu ada Paul si Gurita, kini netizen dihebohkan dengan kemunculan Achilles si Kucing Tuli.
Dilansir dari beragam sumber, Achilles adalah seekor kucing putih bermata biru yang tuna rungu sejak lahir. Namun kendati memiliki kekurangan, Achilles mencuri perhatian ketika berhasil memprediksi dengan tepat empat pertandingan pada ajang Piala Konfederasi tahun 2017 silam.
Nama Achilles pun semakin terangkat ketika mampu menebak dengan tepat pemenang empat laga dalam pertandingan fase grup Piala Dunia 2018. Namun seperti halnya manusia, Achilles pun rupanya tak luput dari kesalahan. Kucing yang kini tinggal di Hermitage Museum, St. Petersburg itu keliru memprediksi kemenangan di tiga laga secara beruntun pasca fase grup.
Terlepas dari kekeliruannya tersebut, kini masyarakat luas menantikan Achilles untuk memberikan ‘ramalan’ nya bagi EURO 2020 yang akan berlangsung dari tanggal 11 Juni – 11 Juli 2021 mendatang.
Bakat yang dimiliki Achilles pun kemudian dilatih secara intensif oleh sebuah tim khusus dari Museum Hermitage. Kucing berbulu putih itu dibiasakan untuk memilih makanan dalam dua buah mangkok dengan hiasan bendera dari negara berbeda. Sebelumnya, dia akan melihat jadwal pertandingan yang ditempelkan di dinding, baru kemudian memilih makanan yang disediakan.
“Kucing Hermitage Achilles, yang memprediksi hasil pertandingan St. Petersburg selama Piala Dunia 2018, telah membuktikan bahwa dia banyak dicintai” kata Wakil Gubernur St.Petersburg, Boris Piotrovsky, bulan Maret silam.
“Menurut saya, semua orang akan menantikan ramalan-ramalannya dan rasanya akan tidak tepat untuk mengabaikan ekspektasi itu. Kami mendukung gagasan mengundangnya, jika Achilles setuju untuk berpartisipasi” imbuhnya kemudian.
St. Petersburg sendiri akan menjadi salah satu penyelenggara EURO 2020 dan menjadi markas bagi tim nasional Finlandia serta Slovakia. Sejumlah laga di fase grup dan satu laga fase gugur juga akan dihelat di kota pelabuhan Rusia tersebut.
Adapun fenomena hewan sebagai peramal pagelaran sepakbola internasional mulai mencuat sejak kemunculan Paul si Gurita di Piala Dunia 2010 silam. Hebatnya lagi, Paul mampu menebak dengan tepat di sepanjang putaran final kompetisi tersebut sampai ke partai puncaknya. Sayangnya, sang gurita kemudian mati tak lama setelah Piala Dunia tersebut berakhir. (Billy Bagus)
