TELENEWS.ID – Sebuah rilis yang diterbitkan oleh Rethinking The Future atau RTF yang merupakan media arsitektur ternama menyebutkan bahwa Jakarta menjadi kota dengan predikat Tata Kota Terburuk. Hal itu dinilai dari padatnya jumlah penduduk dan juga polusi baik itu polusi udara atau air yang kondisinya saat ini sudah sangat tercemar.
Padahal, dalam kurun waktu hampir 5 tahun sejak dipimpin Anies Baswedan,Jakarta berusaha untuk mempercantik diri dengan membangun beberapa infrastruktur dan juga lanskap perkotaan. Akan tetapi, hal tersebut nyatanya malah dianggap melanggar melanggar rencana tata ruang kota.
Hal tersebut dikemukakan oleh Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono pada hari Selasa (25/8/2021) silam. Menurutnya, DKI Jakarta setiap ganti Gubernur pasti akan ganti kebijakan, yang salah satunya adalah kebijakan mengenai tata ruang. Ironisnya, setiap pelanggaran tata ruang kota tersebut justru bukan dikembalikan ke fungsi semualnya , melainkan dilakukan pemutihan.
Pemprov DKI Jakarta menanggapi hasil rilis tersebut, dan langkah yang dilakukan oleh Pemprov DKI adalah mengkaji ulang hasil survey tersebut. Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menegaskan saat ini Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya untuk melakukan perbaikan agar Jakarta menjadi kota yang lebih indah.
Tujuan utama Pemprov DKI adalah ingin mensejajarkan Jakarta dengan beberapa kota-kota besar di dunia yang juga menjadi ibukota negaranya masing-masing. Ada hal yang menyebabkan kenapa Jakarta dinobatkan sebagai kota dengan tata ruang terburuk di dunia, salah satunya adalah perencanaan pembangunan yang belum dikaji selama bertahun-tahun. Hal itu yang menyebabkan pertumbuhan penduduk tidak terkendali sehingga menimbulkan polusi udara dan juga air.
Padahal, DKI Jakarta selalu berdandan untuk bisa menangani masalah banjir atau kemacetan, namun tampaknya hal ini sudah menjadi penyakit kronis dari DKI Jakarta. Kebijakan gubernur sebelumnya juga dituding menjadi salah satu andil dari penyebab kota ini belum bisa disebut sebagai ibukota dengan tata ruang yang baik. Terlebih lagi, beberapa waktu lalu pohon di monas sengaja ditebang untuk pergelaran Formula E. (Latief)