TELENEWS.ID – Perkembangan dunia digital di dunia semakin masif akhir-akhir ini. Dalam waktu dekat diprediksi lebih dari 60% aktivitas manusia akan dijalankan melalui dunia digital. Indonesia sendiri termasuk negara yang cukup mampu menghadapi perkembangan digital baik dalam sisi produksi dan inovasi baru maupun penggunaan teknologi digital yang sudah ada. Untuk itu masyarakat Indonesia sendiri tidak akan takut dalam menghadapi cloud computing ke depannya karena demografi penduduk, perkembangan platform digital, dan proses adaptasi yang dilakukan masyarakat dalam beralih ke data center tidak memiliki kendala.
Penduduk Indonesia yang sangat besar dan menjadi yang terbesar jumlahnya keempat di dunia menjadikan adopsi perkembangan dan penerapan teknologi sangatlah cepat. Apalagi Indonesia didominasi oleh generasi Z yang juga memiliki peran penting dalam perkembangan dan produksi teknologi digital itu sendiri.
Hal ini juga mampu membawa Indonesia untuk tidak hanya menjadi penikmat teknologi digital namun juga pengembang dan produsen bahkan penentu pasar dan inovasi teknologi digital dunia. Salah satu faktor penentu tersebut didapatkan karena masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang konsumtif.
Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappenas), pada tahun 2030, diprediksi bahwa Indonesia akan memiliki jumlah penduduk dalam kategori usia produktif yaitu antara 15-64 tahun mencapai 64% dari total jumlah penduduk Indonesia. Hal ini mengakibatkan efek domino dari terserapnya proses adaptasi cloud computing serta penerapannya oleh masyarakat Indonesia dengan sangat cepat. Salah satu efek yang paling terlihat adalah dari jumlah pengguna internet. Dikuti dari laporan We Are Social, sejak Januari 2022 sudah ada 204,7 juta pengguna internet di seluruh daerah di Indonesia. Angka ini membuat Indonesia menjadi pengguna internet terbesar saat ini di dunia.
Dampak lain dari besarnya pengguna internet di Indonesia adalah peralihan aktivitas masyarakat dari offline menjadi online. Selain itu semakin banyaknya platform digital di Indonesia dari berbagai aspek kegunaan juga sangat cepat dan semakin memudahkan aktivitas masyarakat. Pada tahun 2022, di Indonesia sudah tercipta angka investasi pada platform digital sebesar 38,7% yang merupakan jumlah investasi terbesar untuk platform digital se-Asia Tenggara. Adapun investasi platform digital ini terdiri dari bidang agritech, fintech, edutech, dan healthtech.
Perkembangan penggunaan dan produksi teknologi digital di Indonesia yang sudah besar dari masyarakatnya sendiri membuat pemerintah Indonesia juga ikut mendukung masyarakatnya untuk mengadopsi semakin besar kemungkinan seluruh teknologi digital untuk kehidupan masyarakat ke depannya.
Dukungan pemerintah tersebut salah satunya diwujudkan dengan mulai bermunculannya pusat data center yang didirikan sebagai fasilitas untuk menempatkan sistem komputer, sumber informasi, server website dan database, serta seluruh komponen yang diperlukan dalam sebuah teknologi digital.
Sedangkan dukungan dari pemerintah untuk cloud computing adalah dalam bentuk layanan teknologi penyimpanan data informasi melalui internet yang dapat diakses melalui berbagai perangkat elektronik. Pemerintah memanfaatkan cloud computing ini untuk mengembangkan sistem keamanan negara dan masyarakatnya agar jauh lebih cepat pengerjaannya. Selain itu inovasi pelayanan dari pemerintah sesuai dengan kebutuhan masyarakat juga jauh lebih cepat dengan menggunakan database masyarakat sebagai landasan dasar program. (Angela Limawan)
