TELENEWS.ID – Pemilik Microsoft, Bill Gates, diketahui memiliki kekayaan yang nyaris tak terhitung jumlahnya. Dengan jumlah harta yang sedemikian banyak, tentu wajar jika ia tak mengelola sendiri uang miliknya. Orang kepercayaan yang ditunjuknya untuk melakukan hal tersebut adalah seorang manajer keuangan bernama Michael Larson.
Nama Michael mencuat ke publik ketika dunia dihebohkan oleh perceraian Bill Gates dengan istrinya, Melinda Gates, dimana harta gono gini mereka jelas menjadi perbincangan hangat. Selama tiga dekade terakhir, rupanya Michael Larson mengemban tugas utama untuk menjaga kelimpahan harta Bill Gates agar aman dari sorotan publik.
Belum lama ini, organisasi Bill and Melinda Gates Investments yang dikepalai Michael diketahui berubah nama menjadi Cascade Asset Management Co. Di dalamnya, ada sebuah badan bernama Cascade Investments dimana dana Bill Gates dikelola untuk berbagai jenis investasi.
Sejak dipercaya oleh Bill Gates tahun 1990 silam, Michael rupanya telah berhasil mengelola aset sang pencetus Microsoft dengan baik. Bahkan kini nilai investasi Cascade Investment sudah mencapai USD 170 Miliar.
“Salah satu bagian dari pekerjaan Michael adalah membantu Bill Gates menjaga citranya sebagai orang kaya yang mengabdi untuk memperbaiki tantangan di dunia ketimbang langkah yang akan menarik perhatian,” tulis media Bloomberg.
Namun sayangnya, dibalik semua kesuksesan, beredar sejumlah berita miring tentang Michael Larson. Pria berusia 61 tahun itu diisukan membuat sebuah kultur ketakutan dan kerap melakukan pelecehan pada karyawan. Media New York Times berhasil mewawancarai beberapa mantan karyawan Cascade dan mengumpulkan beragam informasi miring tentang dia.
NY Times mengklaim bahwa sejumlah mantan karyawan itu menyebut Larson memberikan penilaian berdasarkan penampilan atraktif karyawan. Dia juga kerap melontarkan komentar bernada seksual yang kurang pantas, serta berkata-kata rasis pada karyawan berkulit hitam.
“Dia juga seorang bully (perundung). Ketika ada karyawan bilang dia meninggalkan Cascade, Larson balas dendam dengan mencoba merusak harga saham perusahaan di mana karyawan itu gabung,” tutur salah seorang eks-karyawan Cascade.
Cascade sendiri langsung menanggapi dengan memberikan klarifikasi. “Dalam masa kepemimpinannya, Larson membawahi lebih dari 380 orang dan total kurang 5 komplain dialamatkan padanya.” Tutur juru bicara Cascade. “Setiap komplain diinvestigasi serius dan tidak ada yang membuat Larson pantas dikeluarkan,” imbuh dia. (Billy Bagus)