TELENEWS.ID – Beberapa waktu lalu di TikTok sempat heboh dengan seorang dokter yang memberikan edukasi mengenai trigger finger. Tak disangka rupanya banyak pengguna TikTok yang mengaku mengalami hal yang sama berkaitan dengan kondisi jari tangan mereka.
Lalu apa sih sebenarnya yang dimaksudkan dengan trigger finger ini? Adakah pembaca Telenews yang mengalaminya juga? Trigger finger atau trigger thumb adalah saat jari atau ibu jari terjebak dalam posisi bengkok –seolah-olah sedang meremas “trigger” atau pelatuk.
Trigger finger dapat terjadi pada satu atau lebih jari, namun jari manis sering menjadi salah satu jari yang paling sering terkena cedera ini. Kondisi ini juga dikenal sebagai tenosinovitis stenosis.
Lalu apa hubungannya kondisi trigger finger ini dengan kebiasaan millenial yang sering menggunakan telpon genggam? Perlu kamu tahu bahwa bentuk telpon genggam telah berevolusi menjadi gadget yang berada di tangan hampir sepanjang hari. Namun, tangan manusia belum berevolusi untuk menyesuaikan dengan bentuk smartphone saat ini yang memiliki lebar, tebal dan tinggi tertentu.
Memegang smartphone dengan cara yang salah dapat menyebabkan cedera umum yang sering disebut sebagai “smsing thumb” atau “trigger thumb” atau kondisi stres berulang pada jari tangan yang secara juga dikenal sebagai stenosing tenosinovitis. Masalah yang lebih serius seperti tendinitis dan nyeri otot di sekitar lengan, juga sering terjadi pada penggunaan smartphone dan masih memiliki hubungan dengan trigger finger ini.
Menurut John Fatti, MD, ahli ortopedi di De Witt, New York trigger finger bisa disebabkan oleh kebiasaan menggeser atau memegang telpon genggam dalam waktu lama dan sering. “Orang yang menggunakan tangan mereka secara berulang dan cepat, juga menggunakan tendon di tangan mereka jauh lebih cepat dan lebih banyak lagi dalam situasi mengetik secara berlebihan” ujarnya.
Saat orang mengetik atau menggeser layar smartphone; tangan, lengan, dan siku mereka berolahraga tanpa mereka menyadarinya. Tangan dan jari akan bekerja lebih keras lagi, jika orang tersebut juga menggunakan komputer dalam kesehariannya. Ini karena penekanan tombol dan klik mouse yang berulang, juga dapat menimbulkan risiko cedera atau memperburuk kondisi yang trigger finger yang ada.
Sebagian pengguna smartphone juga mengeluhkan ibu jari, jari manis dan kelingking mereka yang sakit atau bengkok dengan tidak normal, yang merupakan gejala trigger finger ini
Mengetik menggunakan smartphone terlalu sering dan konstan, merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi tendon. Gejala trigger finger biasanya dimulai tanpa cedera apapun. Akan tetapi seseorang bisa merasakan gejala trigger finger diantaranya:
• Jari menjadi kaku, terutama di pagi hari
• Sensasi nyeri yang muncul saat menggerakkan jari
• Nyeri atau benjolan (nodul) di telapak tangan, pada pangkal jari yang terkena
• Jari yang mendadak sulit diluruskan namun tak beberapa lama bisa lurus sendiri
• Jari terkunci dalam posisi bengkok, yang sulit atau bahkan tidak dapat diluruskan.
Dr. Fatti menyarankan mengurangi penggunaan smartphone atau mengistirahatkan jari setelah menggunakan smartphone dalam waktu yang lama. Ini karena tendon manusia memang tidak difungsikan untuk melakukan aktivitas yang sama secara berulang-ulang dan dalam waktu yang lama.
“Tendon manusia tidak dimaksudkan untuk bekerja lebih dari satu jam atau satu setengah jam berturut-turut. Jadi istirahatlah dari komputer dan smartphone selama beberapa menit, untuk mengistirahatkan tendon,” kata Dr. Fatti
Jika kondisi sudah parah dan nyeri tak kunjung hilang, Dr. Fatti menyarankan penggunaan obat hingga terapi. “Ada beberapa obat anti-inflamasi yang cukup bagus yang bisa dikonsumsi melalui mulut. Terapi fisik, stimulasi listrik, dan perawatan ultrasound juga berhasil pada beberapa pasien dengan kondisi cedera ini,” kata Dr. Fatti.
Lalu apakah kamu juga merasakan cidera yang sama akibat terlalu sering menggunakan smartphone ini? (Yuyun Amalia)