TELENEWS.ID – Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga yang memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Permainan yang atraktif dan juga jalannya pertandingan yang menegangkan menjadi alas an mengapa banyak orang yang menyukai sepak bola. Bahkan, olahraga ini tidak mengenal usia, di mana anak-anak kecil hingga lansia banyak yang menyukai sepak bola.
Berbicara mengenai sepak bola, Indonesia pernah menjadi salah satu Negara dengan tim sepak bolanya yang kuat. Mulai dari tahun 1938, ketika Indonesia masih bernama Hindia Belanda, ikut dalam ajang piala dunia. Saat itu sepak bola dijadikan sebagai alat perjuangan untuk mengusir penjajah Belanda dan juga Jepang yang 4 tahun kemudian mulai berkuasa di Indonesia.
Berikutnya, momen indah tim nasional Indonesia terjadi pada perempat final Olimpiade 1956 di Australia. Saat itu timnas Indonesia berhasil menahan imbang Uni Soviet yang merupakan salah satu tim kuat dunia. Meskipun pada akhirnya di laga ulangan, Indonesia harus menerima kekalahan 0-4 dari Uni Soviet di ajang tersebut.
Piala dunia masih menjadi target utama dari tim sepakbola Indonesia saat ini, pada gelaran Piala Dunia tahun 1986 di Meksiko, timnas Indonesia hamper melaju ke putaran final. Namun saying, tim yang saat itu diarsiteki oleh Sinyo Aliandoe harus gigit jari setelah berakhir di fase penyisihan zona Asia dalam kualifikasi.
Indonesia masuk ke dalam Zona B AFC di babak kualifikasi tersebut, dan di laga akhir berhadapan dengan Korea Selatan. Pertandingan berlangsung 2 leg di mana pada leg 1, Indonesia kalah 0-2 dan di laga ke dua, timnas Indonesia kembali menelan kekalahan 1-4 di Stadion Gelora Bung Karno pada 30 Juli tahun 1985.
Kisah klasik di masa lalu tersebut tampaknya masih belum bisa terulang saat ini. PSSI sudah berusaha keras dengan mendatangkan banyak pelatih asing yang dianggap memiliki kualitas baik seperti Alfrd Riedl, Ivan Kolev, hingga Shin Tae Yong yang pada ajang Piala Dunia 2018 lalu berhasil membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman di laga akhir fase grup.
Entah apa yang terjadi dengan sepak bola Indonesia saat ini, mereka seperti sudah kehilangan taringnya. Jika dilihat di atas kertas, kualitas pemain dari Timnas Indonesia sudah sangat baiuk meskipun tanpa pemain naturalisasi. Begitu juga dengan pelatih yangt ditunjuk PSSI, semuanya memiliki track record yang bagus baik di level klub atau Negara.
Jika sudah demikian, apakah kesalahan ada di asosiasi sepak bola Indonesia, yang terkenal memiliki segudang kontroversi dan juga intrik dalam sepak bola di tanah air ini? Atau mungkin keberuntungan memang belum sepenuhnya berpihak pada sepak bola tim nasional Indonesia? (Latief)
