TELENEWS.ID – Gunung Pabeasan yang terletak di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat saat ini dalam kondisi yang mengenaskan setelah terus digerogoti oleh kegiatan penambang. Bukit kapur yang menjadi bagian dari bentang alam Karst Citatah tersebut sudah kesohor menjadi tempat panjat tebing yang sangat legendaris.
Memang jika dilihat pada bagian depan Gunung Pabeasan tersebut, kondisinya masih mulus seperti belum tersentuh aktivitas tambang jika dipantau dari arah jalan Padalarang atau area Ciburuy. Yang tampak hanyalah sejumlah pabrik kapur yang didirikan di bagian depan tebing bukit yang lebih terkenal dengan sebutan Tebing 125.
Namun jika dilihat dari bagian belakang Gunung Pabeasan tersebut, pemandangan berbeda yang sangat mengenaskan jelas terlihat. Area punggung bukit sudah mulai tergerogoti dan terpapas yang disebabkan oleh kegiatan penambangan. Bebatuan kapur Pabeasan rontok oleh mesin-mesin yang digunakan para penambang.
Salah satu warga Cidadap bernama Dadi menuturkan bahwa perusahaan pertambangan lah yang menjadi pelakunya, bukan masyarakat setempat. Perusahaan pertambangan tersebut tentu saja dilengkapi dengan alat berat serta pabrik tepung kapur.
Pria berusia 64 tahun tersebut mengungkapkan bahwa aktivitas penambangan tersebut menggunakan alat peledak. Imbasnya pun dirasakan para warga karena lontaran baru kapur tersebut masuk ke perawahan milik mereka.
Kini alat-alat berat menjadi modal para penambang untuk melakukan aktivitas mereka. Kegiatan para penambang yang terjadi di punggung Gunung Pabeasan tersebut memang tak terlalu mencolok. Karena, area tersebut memang bukan menjadi tempat tinggal para warga. Yang terlihat hanyalah sawah dan kebun warga yang terbentang di belakang Pabeasan.
Di lain pihak, warga Cidadap lainnya yang bernama Aep mengungkapkan bahwa alat berat yang digunakan oleh para penambang terdiri dari alat untuk menghancurkan bebatuan kapur. Selain itu juga ada alat pengeruk batuan disana.
Bukan hanya Gunung Pabeasan yang menjadi korban, namun Gunung Hawu yang terletak di sebelahnya pun sudah mulai terkikis. Namun menurut penuturan Aep, aktivitas tersebut sudah lama berhenti. Namun aktivitas di Gunung Pabeasan masih saja berlangsung hingga kini.
Menurut warga yang telah lama tinggal disana, kegiatan penambangan tersebut masih berlangsung karena pengusaha diperkirakan telah mengantongi izin dari pemerintah. Sangat disayangkan jika bagian bentang alam yang sangat unik di Karst Citatah tersebut harus hancur tak karuan.
Selain menjadi bentang alam yang harus dilestarikan, Gunung Pabeasan juga menjadi tempat panjat tebing yang sangat legendaris sejak dulu kala. Di tempat tersebut lah pelatihan panjat tebing yang diperuntukkan untuk TNI atau para pecinta alam sempat bergulir.
Kasus ini hanyalah sebagian kecil dari beberapa contoh kasus mengenaskan yang terjadi di Karst Citatah. Sejumlah bukit pun kini hanya tersisa setengah saja seperti Gunung Bancana yang terletak di Kampung Karangmulya, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat. Hal ini tak lain dan tak bukan karena ulah para penambang batu kapur. (Neidi)