TELENEWS.ID – Menteri Pertanian tengah menjadi sorotan yang mana ada tudingan keberadaan mafia bibit di sektor pertanian.
Bukan hal baru dimana Partai Nasdem telah mengendus beberapa proyek mafia di sektor pertanian hingga meminta kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk bisa menjelaskan secara spesifik mengenai adanya tudingan keberadaan mafia bibit tersebut.
Erick juga mengungkapkan bahwa ada mafia bibit di sektor pertanian ketika memberi kuliah umum di Universitas Padjadjaran.
Erick menjelaskan bahwa bibit pun saat ini sudah ada mafianya, banyak petani menerima jenis bibit hybrid yang salah sehingga pertumbuhannya saat ditanam tidak baik.
Sedangkan dari Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis, Hermawi Taslim memberi pernyataan dimana partainya akan meminta kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mundur dari jabatannya bila tudingan adanya mafia bibit tersebut benar terjadi.
Pada konferensi pers Minggu (24/4/2022) Hermawi sendiri telah meninjau dimana Nasdem sendiri telah mendesak kepada Syahrul Yasin Limpo untuk mundur dari kabinet karena sudah mencederai misi pengabdian restorasi yang telah diamanatkan partainya.
Hermawi juga menambahkan Nasdem perlu memberi tanggapan terhadap tudingan adanya mafia bibit di sektor pertanian. Karena Syahrul menjadi kader Nasdem tentu saja ada tugas untuk bisa membantu kinerja Presiden Joko Widodo di dalam kabinet.
Hermawi menambahkan bila terjadi bukti kuat dugaan penyimpanan di bagian Kementerian Pertanian, Nasdem akan meminta KPK ataupun pihak Kejaksaan Agung untuk bisa mengusut secara tuntas kasus mafia bibit pertanian tersebut.
Bisa diprediksi bahwa adanya mafia di pengadaan bibit pertanian yang sudah dikatakan Erick Thohir tersebut telah ada sejak lama.
Bahkan dari banyak pihak juga melihat adanya kasus lainnya bukan hanya di sektor bibit namun bisa jadi sektor mafia pupuk juga bisa disusupi.
Bisa kita lihat kerugian dialami petani ketika terjadi permainan kualitas bibit padahal sektor pertanian menjadi penopang kebutuhan pokok masyarakat luas. (Stefanus Bernadi)