TELENEWS.ID – Pemenang untuk tender pelaksanaan pembangunan sirkuit Formula E sudah ditentukan dengan PT Jaya Konstruksi Manggala yang terpilih sebagai pemenangnya. Hal ini tentu saja memancing pro dan juga kontra, karena pemenang tender tersebut masih berafiliasi dengan Jaya Group. Berbagai sorotan datang terutama dari Fraksi PDIP dan juga PSI kepada pemenang tender tersebut.
Berdasarkan keterangan dari Gunung Kartiko, PT Jaya Konstruksi Manggala memiliki banyak tenaga ahli dan juga pengalaman dalam dunia konstruksi. Namun, yang luput dari penilaian adalah perusahaan tersebut sama sekali belum memiliki pengalaman dalam menmbangun sebuah sirkuit balapan, yang notabene berbeda dengan pembangunan jalan raya biasa yang menggunakan aspal khusus.
Seperti yang diutarakan anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak, DKI Jakarta memiliki saham di Pembangunan Jaya, dan juga pelaksanaan Formula E tersebut diadakan di Ancol. Penunjukan Jaya Konstruksi Manggala juga dinilai aneh, sebab perusahaan pemenangnya masih dalam afiliasi dengan Jaya Group. Jika dilihat ke belakang, APBD DKI Jakarta sudah keluar Rp. 560 MIliar dan Jakpro sudah menggelontorkan dana Rp. 70 Miliar. Jika sudah demikian, tidak salah jika ajang Formula E ini merupakan ajang yang dibiayai oleh warga DKI Jakarta sendiri.
Transparansi dalam penunjukan PT Jaya Konstruksi Manggala kini menjadi sebuah hal yang diperbincangkan. Pasalnya, dalam lama procurement Jakpro tidak ada keterangan mengenai proses lelang pembangunan sirkuit Formula E, yang terpampang hanya informasi gagal tender dengan nominal HPS sebesar Rp 50.157.633.916. Namun, tiba-tiba PT Jakpro sudah menunjuk pemenang tender pada Sabtu (5/2/2022) silam.
Jika memang pemenang tender hanya ada 1 saja, maka sebaiknya diadakan penunjukan langsung dan bukan dengan tender. Apalagi, waktu yang diberikan juga sangat singkat menjelang pelaksanaan. Publik masih menunggu transparansi mengenai pemenang tender dari pembangunan sirkuit Formula E ini karena memiliki indikasi bermasalah. Jika memang ajang ini adalah ajang yang ditujukan untuk warga, maka sudah sepantasnya Pemprov DKI melakukan transparansi proyek pembangunan ini agar warga bisa mengawal semua proses mulai dari lelang hingga penunjukan vendor. (Latief)