TELENEWS.ID – Rumor mengenai keangkeran Tol Cipularang seolah sudah menjadi rahasia umum. Serangkaian Kecelakaan maut banyak terjadi di jalan Tol yang menghubungkan Purwakarta dan Bandung ini. Salah satunya yang masih segar dalam ingatan adalah insiden kecelakaan yang menimpa pedangdut Saiful Jamil hingga menewaskan istrinya, Virginia Anggraini yang saat itu tengah hamil.
Diakui Bang Ipul, Sapaan akrab Saiful Jamil, saat kecelakaan terjadi, ia merasa seperti ada angin kencang yang menghempaskan mobilnya ke kanan hingga membuatnya menabrak pembatas jalan.
Tak sedikit pula orang-orang yang menuturkan kesaksian akan pengalamannya saat berkendara di Jalan tol Cipularang. Ada yang mengaku pundaknya tiba-tiba berat, rasa kantuk berat yang tiba-tiba datang, bahkan bayangan putih yang tiba-tiba melesat di depan mobil yang secara refleks membuat pengendara membanting setirnya hingga berisiko mengalami kecelakaan.
Desas-desus akan proyek pembangunan Tol Cipularang pun bertebaran di kalangan masyarakat dan tak sedikit yang mempercayainya. Ada yang mengatakan bahwa awal mula pembangunan jalan tol ini melibatkan perjanjian dengan makhluk gaib penunggu tempat tersebut yang pada akhirnya diingkari oleh pembuat jalan, hingga membuat penunggu tersebut marah dan kerap meminta korban.
Meskipun berbagai insiden kecelakaan banyak dikaitkan dengan hal mistis, namun sebenarnya terdapat penjelasan ilmiah yang dapat diterima nalar akan hal tersebut. Salah satunya yaitu kondisi konstruksi desain serta kontur jalan yang terlalu ekstrem dianggap pemicu kecelakaan terjadi. Berikut ini beberapa faktanya.
Letak Geografis Jalan Tol Melewati Area Pegunungan
Tol Cipularang yang selesai dibangun pada 2005 ini memiliki letak geografis yang melewati wilayah pegunungan, sehingga kontur jalan akan naik-turun. Untuk itu, perhitungan konstruksi jalan dinilai perlu dievaluasi ulang guna menghitung kembali keterjalan dari ruas jalan tol yang menghubungkan Kota Jakarta dan Bandung tersebut.
Tanjakan dan Turunan yang Curam
Ruas jalan Tol Cipularang, terlebih pada Kilometer 90 hingga 100 dianggap merupakan wilayah yang paling rawan kecelakaan. Hal itu karena di sepanjang jalan tersebut, yakni pada setiap 10 kilometernya terdapat tanjakan serta turunan yang cukup curam.
Embusan Angin yang Kencang
Jalan Tol Cipularang yang berada di daerah pegunungan membuat angin berembus lebih kencang dari daerah lainnya, khususnya pada musim hujan. Ketika angin berembus kencang dengan kontur jalan yang tidak merata, tentunya pengemudi akan lebih sulit dalam mengendalikan kendaraan ketika menyetir.
Volume Kendaraan Semakin Padat
Tol Cipularang merupakan salah satu ruas tol yang cukup sering dilalui oleh pengendara dari Jakarta menuju Bandung, atau sebaliknya. Banyaknya mobilitas menuju kedua kota tersebut, membuat volume di jalan tol tersebut menjadi lebih padat, sehingga membuat kualitas jalan menjadi berkurang.
Ketika rush hour, khususnya pada Kilometer 90 hingga 100, akan terdapat penambahan lajur untuk truk dan bus yang berjalan lebih lamban.
Itulah beberapa fakta ilmiah mengenai Tol Cipularang yang dapat mengesampingkan hal mistis yang sejauh ini sudah kadung dipercaya masyarakat luas sebagai penyebab serangkaian kecelakaan maut yang terjadi.
Benar atau tidaknya rumor mengenai kekuatan gaib yang menyelimuti jalan tol ini, setidaknya tetap berhati-hati dan selalu berdoa dalam berkendara dimanapun tentu menjadi hal yang paling penting. (Hifziyah).
