TELENEWS.ID – Tanda tanya besar masih menyelimuti pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise. Hingga saat ini masih belum diketahui siapa dalang dibalik pembunuhan sadis ini.
Terungkap sebelumnya bahwa Kepolisian Haiti menemukan Moise dalam keadaan tak bernyawa di kediamanannya hari Rabu (7-7-2021). Disinyalir kelompok yang beranggotakan 28 orang yang terdiri dari dua warga AS keturunan Haiti dan 26 warga Kolombia disebut sebagai pelakunya.
Otoritas Haiti menyebutkan bahwa segerombolan pembunuh orang nomor satu Haiti tersebut sebagai tentara bayaran. Namun hingga saat ini masih belum jelas motif dan aktor dibalik terbunuhnya Moise.
17 orang telah berhasil ditangkap hidup-hidup. Sementara 8 orang lainnya berhasil kabur dan tiga orang lainnya tewas. Penangkapan sekelompok orang tersebut terjadi di Petionville yang terletak di pinggiran ibu kota Haiti, Port-au-Prince. Penangkapan tersebut diwarnai dengan baku tembak yang terjadi antara para pelaku dan polisi.
Identifikasi berhasil dilakukan terhadap dua warga AS keturunan Haiti sebagai Joseph Vincent (55 tahun) dan James Solages (35 tahun). Kedua pelaku pembunuhan tersebut disebut sebagai warga Florida, AS.
Gedung Putih memberikan pernyataan terbaru akhir pekan lalu bahwa pihak mereka akan mengutus pejabat senior dari Biro Investigasi Federal (FBI) dan juga Departemen Dalam Negeri (DHS) ke Haiti untuk menyelidiki kasus tersebut.
Jen Psaki selaku Sekretaris Pers Gedung Putih mengungkapkan bahwa AS akan terlibat untuk mendukung rakyat Haiti untuk melakukan investigasi atas terbunuhnya presiden mereka.
Sementara itu, Jenderal Polisi Jorge Luis Vargas selaku Kepala Kepolisian Kolombia menuturkan bahwa 17 warga Kolombia yang menjadi tersangka disebut pernah tergabung dalam tentara nasional Kolombia. Mereka disinyalir telah keluar dari pekerjaan mereka sebagai prajurit antara tahun 2018 hingga 2020.
Vargas menambahkan bahwa dari 17 mantan prajurit tersebut, 15 diantaranya berhasil diamankan pihak kepolisian dan dua lainnya tewas.
Belum ada informasi lanjut yang diberikan oleh otoritas Kolombia terkait jejak karir para mantan prajurit tersebut di dunia militer. Belum diketahui juga alasan mengapa mereka berhenti dari dunia militer. Namun El Tiempo, surat kabar lokal, melaporkan bahwa salah satu pelaku yang berhasil ditangkap bernama Manuel Grosso Guarin (40 tahun). Guarin disebut sebagai salah satu tentara dengan segudang pengalaman di Kolombia.
Vargas kembali menuturkan bahwa dua tersangka lainnya sebelumnya pergi dari Bogota ke Panama pada tanggal 6 Mei lalu. Kemudian melanjutkan perjalanan ke ibu kota Republik Dominika, Santo Domingo. Mereka terlebih dulu menetap disana selama empat hari sebelum akhirnya bertolak ke Haiti.
Para tersangka lain dari Kolombia disebut pernah terbang ke Panama sebelum bertolak ke Republik Dominika pada tanggal 4 Juni. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Ibu kota Haiti melalui kota Punta Cana.
Pihak otoritas Kolombia menjelaskan bahwa kemungkinan adanya keterlibatan empat perusahaan besar dibalik pembunuhan Moise ini. Namun belum ada penjelasan lebih lanjut yang mereka bagikan.
Ivan Duque, Presiden Kolombia, menuturkan bahwa pihaknya akan mengirim Direktorat Intelijen Kolombia dan Direktur Intelijen untuk bahu-membahu bersama Interpol menyelidiki kasus ini.(Neidi)