TELENEWS.ID – Sebagai salah satu negara yang memiliki wilayah perairan mencapai 6,32 juta km persegi dengan garis pantai mencapai 81.000 km, Indonesia menyimpan beragam kisah terkait laut. Salah satu yang paling mengerikan dan sampai kini masih jadi misteri adalah tenggelamnya kapal S.S. Ourang Medan yang juga dijuluki sebagai kapal hantu.
Berdasarkan cerita yang berkembang, S.S. Ourang Medan merupakan kapal kargo Belanda yang tenggelam di Selat Malaka pada 1940-an. Namun begitu, tidak ada catatan sejarah, catatan pembuatan, asal maupun tujuan dari kapal tersebut.
Sesuai dengan namanya, S.S. Ourang Medan memiliki arti orang yang berasal dari Medan, Sumatera Utara. Namun begitu, pihak Belanda dan Indonesia sama-sama membantah memiliki kapal tersebut.
Referensi pertama terkait kisah Kapal Hantu, S.S. Ourang Medan adalah pada Proceedings of the Merchant Marine Council Mei 1952. Catatan ini dipublikasi oleh United States Coast Guard. Catatan insiden kapal ini telah muncul dalam berbagai buku dan majalah, terutama di Forteana.
Diceritakan, kapal asal Amerika Serikat Silver Star sedang melakukan pelayaran di Selat Malaka, kapal tersebut mendeteksi sinyal darurat berupa morse dari kapal dagang Belanda yang menamakan diri mereka sebagai “Ourang Medan”.
Pesan morse yang juga diterima itu menjelaskan bahwa semua awak kapal termasuk kapten sudah tewas, kemungkinan seluruh awak juga akan mati. Tidak lama kemudian pesan darurat berupa morse yang merupakan pesan terakhir dari S.S. Ourang Medan kembali dikirim, pesan yang diklaim ditulis sendiri oleh operator radio Ourang Medan tersebut berbunyi “Saya hampir mati.”
SS Silver Star yang jaraknya paling dekat dengan Ourang Medan kemudian memberikan jawaban dari panggilan tersebut namun tidak ada jawaban dari Ourang Medan, Setelah kapal terlihat, kru S.S Silver Star akhirnya turun geladak untuk melakukan evakuasi kru S.S Ourang Medan yang masih selamat.
Namun apa yang mereka temui di atas Kapal Hantu itu hanyalah sebuah kengerian yang nyata di depan mata mereka, semua kru ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Tubuh tak bernyawa berserakan di geladak kapal.
Yang lebih menyeramkan lagi, mayat-mayat ditemukan dengan kondisi yang sangat aneh, mereka seperti mati dalam ketakutan dengan kondisi membelakangi matahari, kulit mereka pucat, gigit rapat namun kedua bibirnya terbuka, mata mereka melotot dan lengan terjulur seolah mereka sedang mencengkram sesuatu untuk menghalau apa yang ada di depan mereka.
Keanehan juga terjadi ketika kru S.S. Silver Star berada di palka, mereka merasakan udara lebih dingin padahal suhu udara kala itu mencapai 43 derajat celcius. Tiba-tiba terjadi kebakaran di perut kapal Ourang Medan, memaksa kru penyelamat bergegas keluar dari kapal. Tidak lama setelah itu, kapal meledak dengan kekuatan luar biasa, sebelum tenggelam tanpa bekas di kedalaman Selat Malaka.
Yang kemudian masih menjadi misteri juga sampai saat ini tidak ada catatan registrasi S.S. Ourang Medan dalam register kapal Pengiriman Lloyd, juga tidak ada rekaman resmi tentang peristiwa di atas kapal yang dapat ditemukan. Alasan tanggal pasti kejadian tersebut sangat sulit untuk ditentukan karena laporan surat kabar menceritakan berbagai versi cerita dalam periode waktu tertentu, masing-masing menambah dan memperindah detail peristiwa. Namun, orang percaya dan bersumpah bahwa kisah mustahil dan fantastik itu benar-benar benar.
Pada 2019 silam, Badan Intelijen Pusat atau CIA pernah mengungkapkan dokumen rahasia tentang panggilan darurat yang menyeramkan dari kapal berhantu itu. Berdasarkan catatan tersebut, CIA mengungkapkan insiden yang merujuk pada kapal S.S. Ourang Medan yang ditulis oleh CH Marck Jr. Pada waktu itu, ia menjabat sebagai Wakil Direktur CIA pada tahun 1959.
Dokumen rahasia itu kemudian diungkapkan ke publik pada 2013, dan masih menyimpan misteri siapa yang bertanggung jawab atas kematian awak kapal S.S. Ourang Medan. Menurut laporan tersebut, CIA percaya tragedi ini akan membuka tabir serangkaian kapal yang hilang di Selat Malaka, yang menjadi rute paling sibuk di dunia.
“Saya yakin, tragedi S.S. Ourang Medan menyimpan jawaban atas banyak kecelakaan dan kehilangan di laut yang belum terpecahkan,” kata penulis kala itu. (Taufik)
