TELENEWS.ID – Hambalang adalah megaproyek yang dicanangkan pada era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Proyek ini dinamakan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON). Proyek tersebut dibanfun di atas tanah dengan luas 32 ha, dan ditaksir jumlah anggarannya sebesar Rp. 2,5 triliun.
Rencananya, di area tersebut akan dibangun berbagai macam fasilitas olahraga seperti misalnya lapangan tembak, kemudian ekstrem sport, panggung terbuka dan juga terdapat lapangan voli pasir. Sudah pasti, dengan anggaran fantastis tersebut membuat beberapa oknum tergoda untuk melakukan tindak pidana korupsi.
Audit yang dilakukan BPK mencatat bahwa Negara mengalami kerugian sebesar Rp. 706 Miliar, dan ada penggelembungan dana sebesar Rp. 514 miliar. Karena banyaknya pihak yang terjerat kasus korupsi, maka pembangunan di Hambalang ini dihentikan oleh KPK secara total.
Baru kemudian di era pemerintahan Jokowi, wacana untuk kembali melanjutkan proyek ini mencuat. Isu ini sebenarnya sudah lama berhembus sejak tahun 2016 yang lalu. Kementerian PUPR memberikan rekomendasi untuk melanjutkan 14 bangunan dengan berfokus kepada 8 bangunan terlebih dahulu.
Kementerian Pemuda dan Olahraga, melalui Zainudin Amali pernah memberikan keterangan bahwa Presiden Joko Widodo sudah memberikan arahan terkait proyek Hambalang ini. Rencananya, bangunan ini akan dijadikan sebagai lokasi penempatan atlet yang sudah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Khusus Olahraga, Cibubur.
Akan tetapi, kewenangan untuk melanjutkan proyek yang mangkrak sejak tahun 2011 ini diserahkan ke Kementerian PUPR. Sejak tahun 2015 yang lalu, KPK sudah memberikan lampu hijau untuk melanjutkan proyek ini, dan meminta Kemenpora dan Kementerian PUPR berdiskusi bersama untuk kelanjutan Proyek Hambalang.
Saat ini, pembangunan di lokasi tersebut masih terbengkalai, di mana struktur bangunan baru selesai setengahnya. Tanaman liar juga menutupi lahan yang ada di proyek Hambalang tersebut. Sejumlah besi tua sudah terlihat berkarat dan menonjol di antara bangunan yang belum selesai tersebut. (Latief)