TELENEWS.ID – Siapa sangka, ternyata Indonesia memiliki situs purbakala yang diakui secara internasional, yakni museum Sangiran atau lebih dikenal dengan museum manusia purba yang terletak di Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen.
Tak boleh dipandang sebelah mata, Museum Purbakala Sangiran ini merupakan salah satu situs arkeologi yang cukup penting di dunia, bahkan banyak arkeolog dari berbagai negara datang untuk mempelajari asal usul manusia di tempat ini.
Museum ini dibangun pada tahun 1980 di area seluas 1.000 meter persegi. Sebelumnya, yakni sekitar tahun 1930-1975, banyak para ilmuwan yang menemukan fosil manusia purba di wilayah Sangiran ini. Penemuan tersebut lantas menarik banyak perhatian ilmuwan serta wisatawan mancanegara. Atas dasar itulah ide pembangunan sebuah museum purbakala ini tercetus.
Di dalam Museum Sangiran ini, tersimpan puluhan ribu fosil dari jaman pleistocen (lebih dari dua juta tahun yang lalu). Berbagai fosil berusia jutaan tahun lalu terlihat tertata rapi pada setiap ruangan pameran di museum ini, serta dilengkapi dengan keterangan pada masing-masing fosil tersebut. Ruang pameran juga dibuat nyaman karena dilengkapi dengan AC, sehingga membuat pengunjung merasa nyaman ketika datang sekedar mengitari museum bahkan berlama-lama sambil belajar di tempat ini.
Di antara banyaknya temuan artefak dan fosil di museum Sangiran, terdapat fosil manusia purba Homo Pithecantropus Erectus (salah satu spesies dalam taxon Homo erectus). Profesor Von Koenigswald yang merupakan arkeolog asal Jerman adalah orang yang pertama kali menemukan fosil rahang bawah Pithecanthropus erectus.
Tak hanya itu, ada juga fosil hewan darat seperti reptil dan vertebrata serta fosil akuatik, yang diantaranya yaitu fosil gajah, sapi, kerbau, buaya, kuda nil dan badak. Selain hewan darat ada juga sekitar 6.000 fosil moluska dan spesies air seperti kura-kura, penyu, ikan laut, dan reptil yang hidup di air asin dan tawar.
Selain itu, di dalam museum ini juga ada fosil dan artefak seperti bebatuan, serpih, bilah, serut, durgi, kapak persegi dan bola batu, yang berhasil ditemukan oleh para ilmuwan. Salah satu temuan yang dianggap cukup menarik oleh para ilmuwan yaitu adanya jejak kaki manusia purba yang ditaksir berusia 200 ribu hingga 2 juta tahun lalu. Adapun jejak kaki tersebut ditemukan dalam kondisi relatif utuh yang tentunya sangat memudahkan para ilmuwan dalam melakukan penelitian mengenai perjalanan prasejarah manusia di masa lampau.
Sampai saat ini, sebanyak lebih dari 13.685 temuan fosil berada di dalam museum ini, yang diantaranya 2.931 fosil terpajang di dalam museum, dan sisanya disimpan di dalam gudang penyimpanan.
Museum yang berada di bawah pengurusan Dinas Pariwisata Sragen ini juga memiliki fasilitas lainnya, seperti laboratorium, gudang fosil, dan ruang slide.
Pengunjung yang sudah puas mengitari museum juga dapat berbelanja oleh-oleh, karena di sekeliling area museum terdapat kios-kios berjajar rapi yang menjual berbagai pernak-pernik dari batuan, baju, topi, makanan hingga aksesoris lainnya. (Hifziyah).
