TELENEWS.ID – Nathalie Holscher agaknya tak main-main dalam memanjakan anak semata wayangnya, Adzam Ardiansyah Sutisna. Bagaimana tidak belum lama ini Nathalie rupanya memberikan sang putra sebuah ponsel mahal dengan harga sekitar 18 juta Rupiah.
Dalam sebuah vlog tampak baby Adzam anak Nathalie dan Sule tengah menonton kartun kesukaannya di ponsel pintar. Netizen menyoroti bahwa baby Adzam menggunakan ponsel Galaxy S22 Ultra, yang harganya di pasaran mencapai Rp 18 juta.
Karena itulah Nathalie kemudian memakaikan casing pada ponsel sang putra, karena khawatir smartphone mahal ini akan rusak atau tergores. “Pakein casing, ngeri ah. Harganya lumayan say. Buat anak apa sih yang enggak,” ucap Nathalie.
Sebelumnya Nathalie mengaku ialah yang membelikan smartphone mahal pada putranya yang belum genap berusia satu tahun itu. Alhamdulillah Mamanya dapat rezeki beliin dedek hape ini. Ini kan sudah ada nomornya, nanti ayah ngehubunginnya bisa ke sini juga,” imbuh Nathalie.
Membelikan smartphone untuk anak seperti yang dilakukan oleh Nathalie Holscher, seolah menjadi hal yang wajar untuk orangtua saat ini. Namun meskipun banyak anak memiliki smartphone saat ini, membelikan anak ponsel pertama mereka masih merupakan keputusan besar yang tidak boleh terburu-buru.
Jika anda memutuskan untuk memberikan pada mereka, maka anda juga harus menjamin perlindungan untuk memastikan anak-anak tidak menemukan konten yang tidak pantas; dan memastikan mereka tidak berlebihan dalam menggunakannya.
Diana Graber, salah satu pendiri CyberWise.org, platform literasi digital untuk remaja dan remaja, orang tua dan pendidik mengingatkan bahwa sekali memberikan Hp untuk anak, maka tak ada kesempatan bagi orangtua untuk mengambilnya lagi.
“Ini tidak sesederhana hanya memberikan telepon kepada mereka, seperti ketika kita masih kecil dulu,” kata Graber. “Tiba-tiba, seluruh dunia ada di saku anak-anak kita, ditambah semua informasi di dunia ini tak peduli apakah itu baik dan buruk” tambahnya.
Karena itulah sebelum memberikan smartphone untuk anak, orangtua wajib mengetahui beberapa hal ini terlebih dahulu!
- Apakah anak-anak sudah siap memiliki smartphone?
Apakah anak-anak anda siap untuk smartphone? Pertama, apakah mereka cukup bertanggung jawab untuk mengurusnya. “Bahkan jika anda berpikir anak-anak cukup bertanggung jawab, mereka bisa saja menggunakan smartphone sembarangan. Mereka tidak terbiasa membawa sesuatu yang begitu layak dengan mereka sepanjang waktu, selain ransel dan mungkin uang saku,” kata pakar teknologi, Lori Cunningham. Selain bertanggung jawab dengan ponsel mereka, orangtua juga perlu memastikan apakah anak-anak tahu mengenai segala risiko atas apapun yang akan mereka posting di media sosial. - Memastikan fitur parental control terpasang
Ini adalah salah satu cara untuk mengontrol anak menggunakan smartphone. Orangtua bisa menginstal aplikasi parental control di ponsel anak, untuk mengetahui aktivitas mereka di dunia maya. Ini penting untuk mencegah anak mengakses konten yang tidak pantas, atau chating dengan orang asing yang mencurigakan. - Tegas dengan waktu penggunaan smartphone
Jika anak-anak anda masih berusia belia atau masih sekolah, anda perlu tegas dengan jadwal penggunaan smartphone mereka .Misalnya anak hanya boleh menggunakan smartphone mereka selama 3 jam perhari setelah pulang sekolah, dan setelah mengerjakan tugas mereka. Dengan begitu anak akan belajar bertanggung jawab dan tidak terpaku hanya pada ponsel mereka saja. - Pastikan anak mengetahui baik buruknya internet
Sebagai orangtua, anda perlu memastikan bahwa anak-anak bisa menggunakan smartphone dengan nyaman dan aman.Karena itulah bimbing anak untuk mengetahui sisi positif dan negatif dari internet. Ajarkan anak bahaya cyberbullying, sexting, dan situs-situs berbahaya serta kurang pantas untuk mereka. Jaga jalur komunikasi tetap terbuka dengan anak dan ajarkan mereka untuk datang langsung kepada anda, jika melihat sesuatu yang meragukan atau kontroversial di media sosial. - Menyita smartphone bukan solusi
Seringkali orangtua yang kesal akhirnya menyita dan mengambil paksa telpon pintar si anak, lantaran anak tidak belajar atau terlalu terpaku pada layar mereka. Ini mungkin akan membuat anak-anak anda cenderung tidak membuka diri tentang masalah yang mereka hadapi secara online, lantaran mereka takut anda akan menyita hp mereka. karena itulah alih-alih memberikan hukuman dengan mengambil paksa, alangkah baiknya untuk tetap menjalin komunikasi dan memberikan pemahaman pada anak agar akses kontrol pada smartphone mereka tetap terjaga. (Yuyun Amalia)
