TELENEWS. id. JAKARTA – Saat ini kita masih menghadapi pandemi virus Covid-19. Pembatasan wilayah masih diterapkan. Kita masih tetap harus berdiam diri di rumah. Kondisi saat ini pasti membuat pikiran kita tertekan dan dimana banyak diantara kita harus kehilangan lapangan pekerjaan. Biarlah kita tetap menjaga pikiran kita agar tetap optimis dan bersemangat walau kondisi saat ini sangat terbatas.
Karena “pemikiran adalah segalanya”. Pemikiran adalah sesuatu yang sangat kuat, ketika bercampur dengan kejelasan tujuan, kegigihan, dan sebuah keinginan membara untuk diterjemahkan menjadi kenyataan maka hal itupun terjadi.
Neil Armstrong adalah manusia pertama yang mendarat di bulan. Tujuan utama hidupnya adalah bisa mendarat di bulan. Melalui pikirannya Dia terus membayangkan bahwa Dia mampu berjalan di bulan yang pada saat itu sebagian besar orang bilang itu “mustahil”. Dia dengan tekun mengikuti setiap pelatihan di NASA walaupun selama pelatihan bukan hal yang menyenangkan tetapi hal yang menyakitkan .Karena tubuhnya harus mengalami tekanan, putaran dan beban-beban agar terbiasa dengan kondisi iklim di bulan.
Karena keinginan yang membaralah setiap proses yang menyakitkan dilaluinya dan setiap kegagalan diperbaiki. Sehingga setelahnya Dia berhasil mendaratkan tubuhnya di bulan. Pada misi luar angkasa Apollo 11 dengan komandan Neil Armstrong dan pilot modul lunar Buzz Aldrin yang berhasil mendaratkan Modul Lunar Apollo Eagle pada tanggal 20 Juli 1969 pukul 20.17 UTC.
Salah satu penyebab kegagalan yang paling umum adalah berhenti ketika kita menghadapi sebuah kekalahan sementara. Setiap orang sering melakukan kesalahan ini. Banyak orang besar dimuka bumi ini yang mengatakan bahwa kesuksesan besar mereka justru datang setelah mereka merasakan kekalahan. Kegagalan adalah seorang penipu dengan ironi dan kelicikan yang kuat.
Kegagalan sangat gembira bisa menjegal Anda persis ketika kesuksesan hampir Anda raih. Tetapi bangkitlah dan tetaplah semangat karena “setiap kegagalan membawa benih kesuksesan yang sama”(Napoleon Hill).
Ambilah setiap pelajaran dari setiap kegagalan yang terjadi. Salah satu kelemahan utama orang-orang adalah terlalu akrab dengan kata “mustahil”. Kesuksesan datang kepada mereka yang sadar akan kesuksesan.
Kegagalan datang kepada mereka yang membiarkan diri mereka sadar akan kegagalan. Kelemahan lain adalah kebiasaan mengukur semua hal dan semua orang dengan kesan-kesan dan kepercayaan-kepercayaan Anda sendiri. Anda mungkin membuat kesalahan dengan percaya bahwa keterbatasan Anda adalah ukuran keterbatasan yang paling wajar.
“Aku adalah penguasa takdirku, aku adalah Kapten jiwaku. (William Henley) ingin memberi tahu bahwa alasan kita menjadi penguasa takdir kita, Kapten jiwa kita, adalah bahwa kita memiliki kekuatan untuk mengontrol pikiran-pikiran kita.
Kesimpulannya adalah mengetahui dengan jelas apa yang ingin Anda capai, yakin pada kemampuan Anda untuk melakukannya dan tetap gigih sampai Anda mencapai tujuan Anda. Maka Anda akan benar-benar mendarat ditempat yang pikiran kita lebih dahulu mendarat.
Kita boleh kehilangan semuanya, tetapi kita tidak boleh kehilangan pikiran kita yang sehat (optimis dan kreatif). Menjaga pikiran kita berarti kita mengasihi diri kita. Mengasihi diri kita berarti kita bisa mengasihi keluarga kita.
Mengasihi keluarga kita berarti kita bisa mengasihi negara kita. Lakukan yang terbaik untuk negeri ini, karenanya kita tidak akan pernah menyesal pernah dilahirkan menjadi anak negeri (INDONESIA). SDM unggul negara maju.
Dari sahabatmu Hans Mahendra yang ingin melayani negeri ini melalui Semarnesia.com
