TELENEWS.ID – Kebutuhan energi di masyarakat semakin meningkat dengan memperlihatkan jumlah pasokan beberapa energi terus mengalami penambahan.
Pemerintah sendiri telah memastikan bahwa tambahan subsidi masih terus ditingkatkan untuk menyediakan sekaligus distribusi jenis energi BBM dan LPG.
Pertambahan nilai subsidi tersebut sudah diajukan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022.
Total belanja pada subsidi BBM dan PLG tahun 2022 pada awalnya sudah ditetapkan sebesar Rp 77.5 triliun saja, sedangkan kompensasi dari BBM mencapai Rp 18.5 triliun.
Hanya saja, terdapat pertimbangan melihat kondisi masyarakat yang masih menggunakan energi subsidi seperti LPG 3KG dan BBM Pertalite, maka terdapat ketetapan tambahan.
Pemerintah telah menambahkan nilai subsidi mencapai Rp 71.8 Triliun, hingga kompensasi BBM mencapai Rp 234 Triliun menjadi Rp 401.8 Triliun di tahun 2022.
Penempatan angka untuk subsidi BBM tersebut memakai asumsi harga minyak mentah Indonesia (IPC) USD 100 per barrel.
Pertamina telah memastikan sampai hari in bahwa harga Pertalite, kemudian Solar Bersubsidi hingga LPG 3 kg tidak mengalami kenaikan.
Dilansir dari pernyataan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati pada 4 Juni 2022 memberi apresiasi tinggi kepada Pemerintah melalui Kementerian Keuangan yang mampu mengajukan penambahan subsidi untuk bisa mendukung upaya Pertamina untuk bisa menyediakan sekaligus menyalurkan BBM hingga LPG Bersubsidi.
Nantinya penyaluran BBM sampai LPG bersubsidi masih diperlukan masyarakat miskin, menengah, rentan, dan sektor UMKM.
“Di tengah tantangan berat lonjakan harga minyak mentah dunia sangat tinggi, Pemerintah memilih kebijakan pro rakyat dengan menambah alokasi subsidi BBM dan LPG Agar harga lebih stabil dan daya beli masyarakat tetap terjaga. Ini wujud negara hadir guna melindungi masyarakatnya,” kata Nicke.
Secara lengkapnya Nicke memberi dukungan atas program Pemerintah terutama peningkatan jumlah nilai subsidi di sektor energi.
Selama ini Pertamina dan Pemerintah telah bekerja sama dalam menambah alokasi subsidi BBM dan LPG akan tetapi dibuktikan dengan pembayaran kompensasi BBM yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2022.
“Dukungan Pemerintah yang disampaikan Menteri Keuangan telah memperlihatkan bagaimana solusi penting bagi Pertamina. Kebijakan tersebut sangat membantu perseroan agar Pertamina bisa mendapatkan fungsinya dalam penyediaan dan distribusi BBM ataupun LPG bersubsidi,” tambah Nicke.
Nicke juga menambahkan bahwa Pertamina masih terus berupaya maksimal agar ke depannya subsidi bisa dialokasikan Pemerintah dalam wujud BBM dan LPG di APBN 2022 lebih maksimal.
Tidak hanya dari proses penambahan nilai subsidi, tentu pada pemanfaatannya juga membutuhkan beberapa pengukuran sesuai kuota yang ditetapkan.
“Kami akan memastikan pasokan mencukupi dan pengawasan terus ditingkatkan agar alokasi subsidi BBM dan LPG tepat sasaran,” kata Nicke.
Alokasi dana subsidi di sektor energi kerap menjadi pertimbangan karena terdapat poin yang sering kurang tepat dari aspek sasarannya. (Stefanus Bernadi)
