Home Nasional Pemerintah Rencana Perpanjang PPKM Darurat Hingga 6 Minggu, Pengusaha Pastikan Ada PHK...

Pemerintah Rencana Perpanjang PPKM Darurat Hingga 6 Minggu, Pengusaha Pastikan Ada PHK Massal

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat nampaknya belum bisa menekan laju penularan virus covid-19, buktinya lonjakan kasus aktif terjadi setiap harinya. Hal ini membuat pemerintah berencana untuk memperpanjang PPKM Darurat hingga 6 pekan, rencana ini jelas menjadi mimpi buruk bagi pengusaha, bukan lagi ancaman namun sudah dipastikan akan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja yang mengatakan jika nantinya PPKM Darurat akan diperpanjang menjadi 6 pekan, ini jelas akan memukul pusat perbelanjaan atau mal. Ini akan menimbulkan konsekuensi adanya PHK dan penyewa usaha di mal akan memilih menutup usahanya.

“Jika ternyata PPKM Darurat diperpanjang sampai dengan 6 minggu, maka tentunya akan sangat memberatkan bukan hanya pusat perbelanjaan saja tapi juga seluruh dunia usaha” ujar Alphon pada Selasa (13/07/2021).

Bahkan secara kalkulasi kasar, Alphon menghitung nantinya akan ada PHK hingga 30 persen dari seluruh pegawai di mal, bisa jadi berpotensi 84 ribu pekerja akan mengalami pemecatan massal akibat perpanjangan PPKM Darurat, Bahkan jumlahnya bisa lebih dari 280 ribu pekerja, ini hanya dari penguasa di mal saja.

Bukan hanya pegawai saja yang terancam nasibnya, pengusaha juga mulai kalkulasi berapa kerugian yang ditimbulkan. Pengusaha mal diperkirakan Alphon akan mengalami kerugian hingga Rp5 triliun jika nantinya PPKM Darurat diperpanjang. Angka ini bahkan didapatkan dari pendapatan yang diterima pusat perbelanjaan, dimana artinya datang dari penyewa atau tenant di mal tersebut. Jumlahnya akan semakin besar jika ditambahkan dengan nilai penjualan dari pusat perbelanjaan itu sendiri.

Alphon memang menyadari pentingnya menurunkan angka penularan covid-19, kebijakan ini juga tidak dikeluarkan secara sepihak. Namun Alphon dan para pengusaha lainnya juga meminta jalan keluar yang tepat dengan kondisi buruk ini, semua pihak mengalami kerugian tidak ada yang bisa ambil untung dalam kondisi pandemi, namun Ia berharap ada solusi terbaik untuk mencegah terjadinya kerugian yang semakin tinggi.

Munculnya isu perpanjangan PPKM Darurat hingga 6 pekan pertama kali datang dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Dimana sudah mempersiapkan dana untuk skenario terburuk jika penyebaran virus covid-19 varian Delta ini tidak terkendali, hal ini disampaikan Sri Mulyani dengan Badan Anggaran DPR pada Senin (12/07/2021).

Isu ini lantas menjadi bola panas yang mengiring banyak opini publik, hingga sampai pada Koordinator PPKM Darurat Jawa Bali, Luhut Binsar Panjaitan. Dimana semua pihak menunggu apa solusi terbaik yang nantinya akan dikeluarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) dengan isu perpanjangan PPKM Darurat Jawa-Bali.

Luhut akhirnya angkat bicara, dalam siaran langsung dari kanak Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis (15/07/2021), Ia tidak mampu bicara banyak, namun ia tidak membantah jika lonjakan kasus covid-19 akan sampai sebesar ini, bahkan ini sudah diduga sebelumnya. Tetapi yang luput dari perhatian Luhut adalah lonjakan kasus ini terjadi sangat cepat sehingga tidak bisa diprediksi bagaimana penanganan terbaiknya.

“Saya kita ya begini, kasus meroket ini sudah kita duga juga mungkin terjadi tapi tidak kita duga terus terang secepat ini. Tapi balik pemahaman kita terhadap varian Delta ini juga banyak yang tidak paham betul” ujar Luhut

Luhut juga menjelaskan penyebaran virus covid-19 varian delta ini juga membuat banyak negara tidak bisa memprediksi dengan cepat, pasalnya belum ada cara penanggulangan yang tepat, bahkan banyak negara yang akhirnya harus menerapkan lockdown keras.

Namun Luhut juga tidak akan mengorbankan sektor ekonomi, dampaknya sudah cukup parah dan dirasakan semua masyarakat dalam penerapan PPKM Darurat, pasalnya kalau terjadi terlalu lama kondisi ini juga bisa membuat masyarakat mengalami masalah fatal.

Luhut sendiri menjanjikan akan memberikan kepastian apa langkah yang harus diambil dalam waktu dekat, sebelumnya Ia ingin melihat bagaimana data-data di lapangan dan meminta pertimbangan dari asosiasi guru besar UI untuk memberikan solusi terbaik. Pasalnya bukan saja masalah kesehatan yang dipikirkan, namun kondisi ekonomi masyarakat tidak bisa begini terus dalam kurun waktu lama.

Hal ini lantas menimbulkan pertanyaan besar, mengapa pemerintah hanya diam saja jika sudah memperkirakan skenario buruk ini akan terjadi. Bahkan Menkeu sudah memberikan sinyal terlebih dahulu ke publik dengan dalih mendapatkan dana terkait kondisi PPKM Darurat yang akan diperpanjang. Ini tentu membuat masyarakat bertanya, apa langkah konkret yang akan diberikan pemerintah, menjadikan masyarakat terus dalam kondisi tertekan dengan masalah kesehatan dan ekonomi, pasalnya ini bisa memicu terjadinya kejahatan yang semakin meningkat. (Chairunisa)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Desa Wisata Ini Diprediksi Bakal Hits di Tahun 2022, Yuk Simak Apa Saja Daftarnya

TELENEWS.ID - Banyak solusi ketika Anda ingin mencari destinasi liburan bersama keluarga ataupun teman-teman dengan tema desa wisata. Saat ini trend mengunjungi...

Pemerintah Enggan Rekrut CPNS di Tahun 2022, Ternyata Ini Alasannya

TELENEWS.ID - Banyak informasi mengenai Pemerintah yang tidak akan melakukan perekrutan CPNS di tahun 2022. Kemudian dari aspek penambahan jumlah ASN juga...

Salah Satunya Bikin Awet Muda, 5 Alasan Kamu Harus Pakai Serum Vitamin C Mulai Dari Sekarang!

TELENEWS.ID - Serum menjadi salah satu skincare yang sekarang menjadi salah satu kebutuhan wanita masa kini. Rasanya perawatan wajah tak akan lengkap...

Berkaca Dari Supir Kecelakaan Maut Balikpapan, Ini 5 Tips Agar Tak Bangun Kesiangan

TELENEWS.ID - Berbagai fakta mengejutkan terungkap pasca kecelakaan maut yang terjadi di tanjakan Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022) pagi. Salah satunya,...