TELENEWS.ID – Untuk mengatasi masalah banjir dan juga menanggulangi masalah air bersih di DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan kucuran dana dari pemerintah pusat sebesar Rp. 2,1 Triliun yang sedianya digunakan untuk pembangunan SPAM, atau Sistem Penyediaan Air Minum di Provinsi DKI Jakarta.
“Terima kasih kepada Kementerian PUPR yang memberikan bantuan awal berupa investasi awal sebesar Rp2,1 triliun untuk mengamankan SPAM hilir itu yang menjadi pusat kita,” kata Anies, dalam konferensi pers, Senin (3/1/2022) yang lalu.
Dengan adanya pembangunan SPAM ini, maka Pemprov DKI Jakarta menargetkan kebutuhan air dengan perpipaan 100 persen di tahun 2030 mendatang sehingga penyaluran air minum ke masyarakat bisa mencapai 100%.
Dilansir dari laman Kementerian PUPR, pembangunan SPAM ini menggunakan skema kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha. Ada 2 SPAM yang dibangun yakni SPAM I yang meliputi regional Jatiluhur, dengan memanfaatkan air baku dari Bendungan Jatiluhur. Sementara yang satunya lagi SPAM Karian-Serpong yang memanfaatkan air baku dari Bendungan Karian yang ada di Provinsi Banten.
Nantinya, SPAM I akan mendistribusikan pasokan air minum sebanyak 4750 liter/detik kepada 380.000 Sambungan Rumah yang ada di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat yang meliputi Kota dan Kabupaten Bekasi, dan juga Kabupaten Karawang.
Proyek pembangunan SPAM I ini diprakarsai oleh Konsorsium dari Manggala Pratama Tbk dan juga PT Wijaya Karya dan PT Tirta Gemah Ripah dengan nilai investasi mencapai angka 1,7 Triliun untuk masa 30 tahun kerja sama. Konstruksi tersebut sudah dimulai pada Januari 2022 dan direncanakan akan rampung pada bulan Juni tahun 2024 mendatang.
Sedangkan untuk SPAM Karian-Serpong dikerjakan oleh perusahaan swasta dengan Konsorsium Korea Water Resources Corporation, kemudian PT Adhi Karya, dan juga LG International. Proses tersebut melalui lelang yang dilaksanakan oleh Panitia Badan Usaha Pelaksana SPAM Regional.
DKI Jakarta sendiri masih mengalami masalah air bersih, terutama untuk wilayah Jakarta Utara yang memiliki kontur wilayah yang lebih rendah. Selain itu, wilayah Jakarta Utara memiliki area yang dekat dengan laut sehingga warga di kawasan teluk Jakarta kesulitan untuk mendapatkan air bersih dari tanah.
Hal ini tentu saja menjadi tanggung jawab dari Pemprov DKI Jakarta dan PT PAM Jaya sudah diminta oleh Pemprov DKI untuk melakukan berbagai macam pekerjaan seperti misalnya melakukan perbaikan pipa yang mendistribusikan air kepada masyarakat di kawasan Teluk Jakarta.
Pemprov DKI sendiri menargetkan 79,61 persen warganya mendapatkan akses air bersih pada tahun 2022 nanti. Data terbaru menyebutkan bahwa baru sekitar 65 persen warganya yang sudah menerima atau bisa mendapatkan akses air bersih. (Latief)