Home Teknologi Internet Pengguna Internet Meningkat Pesat, Perlukah Indonesia Bangun Data Center Sendiri?

Pengguna Internet Meningkat Pesat, Perlukah Indonesia Bangun Data Center Sendiri?

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Semakin meningkatnya jumlah pengguna internet di seantero Indonesia membuat pemerintah berencana membangun Pusat Data Nasional (PDN). Namun sejumlah pihak menilai pemerintah masih bisa melakukan program tersebut dengan sistem kolaborasi ketimbang membangun dari nol.

Sejatinya, data center terdiri dari dua bagian yakni server sebagai tempat menampung data dan fisik gedung sebagai tempat menyimpan server tersebut. Program tersebut akan menyatukan sekitar 2700 data center dan dibangun di empat titik berbeda, yakni Bekasi, Batam, Labuan Bajo dan Ibu Kota Negara baru. Adapun pendanaan untuk PDN itu rencananya akan dilakukan dengan menggunakan utang dari negara Prancis dan Korea Selatan.

Kendati mengapresiasi langkah pemerintah tersebut, pendiri Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Ardi Sutedja, menilai pemerintah tidak perlu lagi membebani anggaran dengan membangun data center / PDN, namun melakukan kolaborasi dengan mengggandeng penyedia layanan data center yang sudah ada.

“Trend saat ini di era industri TIK adalah kolaborasi dan hybrid. Sehingga Pemerintah tidak perlu membangun gedung data center yang besar” cetus Ardi. “Pelaku usaha penyelenggara data center di Indonesia telah memiliki infrastruktur yang berstandar internasional” terangnya kemudian.

Lewat sistem kolaborasi, pemerintah diharapkan bisa memangkas anggaran yang saat ini sudah sangat besar, terutama guna menanggulangi pandemi COVID-19. Apalagi penyelenggara data center swasta di Indonesia telah mampu menyediakan data center dengan spesifikasi Tier 4, atau level tertinggi untuk standar internasional.

Dengan kondisi demikian, maka pemerintah sebetulnya bisa langsung menggandeng data center yang sudah ada untuk difungsikan sebagai Pusat Data Nasional tanpa harus memboroskan anggaran lebih jauh lagi. Pasalnya, untuk membangun gedung data center, diperlukan dana dalam jumlah amat besar dan juga jangka waktu yang cukup panjang.

“Dengan kolaborasi dan tanpa membangun fisik gedung tempat data center, Pemerintah akan menghemat anggaran tidak kurang dari 60% dari anggaran yang dialokasikan untuk membuat fisik data center” papar Ardi. “Selain itu risiko Pemerintah juga bisa ditekan. Pemerintah jangan hanya memikirkan infrastruktur fisik seperti gedung dan mesin server tanpa mempertimbangkan SDM yang mereka miliki,”.

Memiliki data center sendiri juga bisa menimbulkan sejumlah resiko yang harus dipertimbangkan dan diantisipasi, seperti kapasitas gedung dan pusat data sendiri yang akan idle (menganggur) dan juga SDM pemerintah yang dinilai masih belum mumpuni.

“Jika Pemerintah tidak memiliki SDM yang handal dalam mengelola data center, siapa yang akan merawat aset tersebut. Untuk membangun kapabilitas tersebut memerlukan waktu yang lama. Tugas utama Pemerintah dalam hal ini Kemenkominfo tentunya bukan penyelenggaraan data center, melainkan pengelolaan industri telekomunikasi,” pungkas Ardi. (Billy Bagus)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Desa Wisata Ini Diprediksi Bakal Hits di Tahun 2022, Yuk Simak Apa Saja Daftarnya

TELENEWS.ID - Banyak solusi ketika Anda ingin mencari destinasi liburan bersama keluarga ataupun teman-teman dengan tema desa wisata. Saat ini trend mengunjungi...

Pemerintah Enggan Rekrut CPNS di Tahun 2022, Ternyata Ini Alasannya

TELENEWS.ID - Banyak informasi mengenai Pemerintah yang tidak akan melakukan perekrutan CPNS di tahun 2022. Kemudian dari aspek penambahan jumlah ASN juga...

Salah Satunya Bikin Awet Muda, 5 Alasan Kamu Harus Pakai Serum Vitamin C Mulai Dari Sekarang!

TELENEWS.ID - Serum menjadi salah satu skincare yang sekarang menjadi salah satu kebutuhan wanita masa kini. Rasanya perawatan wajah tak akan lengkap...

Berkaca Dari Supir Kecelakaan Maut Balikpapan, Ini 5 Tips Agar Tak Bangun Kesiangan

TELENEWS.ID - Berbagai fakta mengejutkan terungkap pasca kecelakaan maut yang terjadi di tanjakan Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022) pagi. Salah satunya,...