TELENEWS.ID – Banyak dari kita yang merasa bahwa nafas menjadi lebih berbau tidak sedap selama bulan puasa seperti sekarang ini. Bahkan meskipun kita sudah menyikat gigi atau menggunakan pembersih mulut sesaat setelah sahur, namun tetap saja nafas kita masih berbau kurang sedap.
Menurut sejumlah penelitian, dehidrasi menjadi “tersangka” utama yang menyebabkan bau nafas menjadi kurang sedap selama bulan Ramadan seperti sekarang ini.
Dehidrasi menyebabkan bau mulut karena ketika seseorang mengalami dehidrasi, tubuh tidak menghasilkan cukup air liur. Tanpa air liur di sana untuk membersihkan kotoran, bakteri berpeluang tumbuh dan menyebabkan bau mulut.
“Dehidrasi dapat menyebabkan halitosis karena bakteri yang hidup di mulut cenderung berkembang biak saat mulut mengering,” kata Dr. Harold Katz, seorang dokter gigi, ahli bakteriologi dan pendiri The Breath Company. “Sebenarnya bakteri ini tidak berbahaya, tetapi beberapa bisa menjadi sumber bau mulut yang membandel. Dehidrasi menyebabkan penurunan produksi air liur yang melawan banyak bakteri ini” tambahnya lagi.
Sementara itu selain dehidrasi, dokter gigi dan spesialis bau mulut, Dr Geoffrey Speiser dari Australian Breath Clinic menyebutkan peluruhan lemak di tubuh selama puasa, juga bisa menjadi penyebab mulut berbau tidak sedap selama bulan puasa.
“Ketika berpuasa, tubuh akan menyebabkan ketosis. Ketosis melepaskan keton yang merupakan senyawa berbau yang mudah menguap” kata dr Dr Speiser. “Bau mulut saat puasa berasal dari pemecahan protein menjadi asam amino dan produk limbah, yang disebut senyawa sulfur volatil (VLC). VLC ini adalah bau nafas yang tidak sedap,” tambahnya lagi.
Dari sini kita bisa mengetahui bahwa bau mulut saat puasa itu adalah wajar. Namun jika kamu tidak percaya diri dengan bau mulut saat puasa, beberapa tips alami ini mungkin bermanfaat untuk kamu coba!
- Banyak minum air putih
Ciara Hendy, seorang ahli kesehatan gigi di Dental Studio di Dubai menyarankan agar tetap mengkonsumsi air putih secara rutin, selama jam-jam tidak berpuasa. “Air membantu membersihkan partikel makanan – penyebab lain bau mulut, dan menghindari halitosis,” kata Hendy. Ia merekomendasikan minum hingga tiga liter sehari bahkan selama Ramadan seperti sekarang ini. - Jangan langsung sikat gigi setelah makan
Tunggu 30 hingga 60 menit setelah makan untuk menyikat gigi, untuk memberi air liur kesempatan untuk membersihkan partikel makanan secara alami dan agar mulut kembali ke tingkat PH normal. “Disarankan untuk menunggu selama 30 hingga 60 menit setelah makan sebelum menyikat gigi. Pasalnya setelah kita makan, kadar asam di dalam mulut meningkat dan gigi kita berada pada kondisi terlemahnya,” kata Dr Maisa Zobeidi, dokter gigi di Rumah Sakit Zulekha di Sharjah. - Pastikan mulut bersih sepanjang hari
Menyikat gigi dan flossing 30-60 menit setelah buka puasa dan sahur dapat mengurangi penumpukan plak penyebab bau mulut, Hendy mengatakan menggunakan pengikis lidah, benang gigi, dan alat bantu interdental bahkan selama jam puasa dapat membantu menjaga kebersihan mulut. Para dokter gigi ini menyarankan jika ingin menyikat gigi di siang hari, gunakan saja sedikit odol atau gunakan siwak untuk menjaga mulut tetap segar. - Hindari makanan penyebab bau mulut saat buka dan sahur
Makanan-makanan seperti bawang putih, bawang merah, petai, jengkol dan minuman berkafein; sebaiknya jangan dikonsumsi terlalu banyak terutama di bulan puasa seperti sekarang ini. Dokter gigi merekomendasikan berbuka puasa dengan air dan kurma, serta mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayuran serta probiotik seperti yoghurt. - Pertimbangkan untuk mengunjungi dokter gigi
Bau nafas kurang sedap saat puasa memang wajar. Namun jika sudah berlebihan dan terasa mengganggu hingga membuatmu tidak percaya diri, ada baiknya untuk mengunjungi dokter gigi langgananmu. Ini karena bisa saja kamu mengalami infeksi pada gusi atau bagian mulut yang lainnya, sehingga memicu bau nafas yang tidak sedap. (Yuyun Amalia)